SUMBAR24.COM — Gelaran festival budaya Batipuah ditabuh kembali, dan mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Karena iven ini menampilkan tradisi yang berkembang ditengah masyarakat secara turun-temurun dan telah diakui. Dan perlu dilestarikan keberadaannya sebagai salah satu upaya melestarikan adat Minangkabau di kalangan generasi milenial.
Dirilis dari Sumbarprov.go.id, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, Datuak Malintang Panai, yang hadir dalam acara pembukaan festival Budaya Batipuh tersebut.
Festival yang mengangkat tema “Baradaik Ka Batipuh Barajo Ka Pagaruyuang Adaik Salingka Nagari” di Jorong Batang Gadih, Nagari Batipuh Baruah, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar, Sabtu, (15/08/20) lalu.
Dengan Protokol Kesehatan, Upacara 17 Agustus Di Tanah Datar Khidmat
Kedatangan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit disambut gembira para Ninik Mamak Nagari Batipuh Baruah, yang dipelihatkan dengan tari Pasambahan dan tari Galombang terdiri dari Silek, tari piriang, dan siriah carano.
Nasrul Abit dalam sambutannya mengatakan filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah memaknai eksistensi manusia sebagai khalifah di permukaan bumi.
“Dimana manusia memainkan peran menjaga lingkungan alam, menjaga hubungan sesama dan taat sebagai ibadah kepada Allah,” ujarnya.
Wagub Nasul Abit juga menyebutkan sebagian masyarakat mengkhawatirkan budaya ini akan hilang akibat perkembangan zaman. Namun Batipuh berusaha untuk melestarikannya dengan baik, disini tempat orang beradat yaitu di Kabupaten tanah datar. Daerah ini kental dengan adat dan budaya Minangkabau yang temurun dari orang terdahulu.
Kemudian Wagub Nasrul Abit berharap dengan adanya festival budaya di Batipuh ini tentunya dapat menjadi contoh bagi generasi mendatang.
“Indak lapuak dek hujan, indak lakang dek paneh”, artinya kehidupan kekerabatan di Minangkabau, walau pun pengaruh dari luar datang begitu besar. Namun karena ikatan adat yang kuat maka sistem kekerabatan tersebut tidak akan goyah, inilah yang harus dipertahankan”, kata Nasrul Abit.
Wagub juga mengajak generasi muda harus mempelajari dan melestarikan adat budaya ini. Agar potensi lokal dapat dipertahankan terus menerus supaya tidak hilang terhadap perkembangan teknologi.
“Teknologi harus. Akan tetapi akar budaya sebagai cerminan orang Minang harus pula dimiliki. Kepribadian dan budi pekerti, basa-basi, sopan santun juga harus dibentuk dibawah naungan agama yang benar pula,” harap Nasrul Abit.
Respon (2)