Dari 6 Kasus Baru Positif Covid Di Payakumbuh, 2 Warga Limapuluh Kota

6 warga luak limapuluh positif covid-19
Dokumentasi Humas-Diskominfo Kota Payakumbuh

SUMBAR24.COM — Setelah pres rilis yang dikeluarkan Pemerintah Provinsis Sumatera Barat beberapa jam sebelumnya tentang adanya warga Payakumbuh yang terkonfirmasi positif Covid-19, Jumat (21/08/09) pagi.

Tim Gugus Tugas kota setempat melalui juru bicaranya Kadis Kesehatan dr. Bakhrizal akhirnya mengumumkan secara resmi melalui video conference dari Balaikota Payakumbuh, Jumat (21/08/20) adanya penambahan kasus positif Covid-19.

“Beberapa hari ini ditemukan peningkatan kasus positif, sebelumnya ada temuan 4 kasus, dan pada hari ini hasil swab ada 6 yang ditemukan, namun 2 diantara yang 6 ini datanya tercatat bukan dari Payakumbuh, meski mereka diswab di Payakumbuh,” kata dr. Bakhrizal, didampingi Kalaksa BPBD Yufnani Away, dan Kadiskominfo Jhon Kenedi.

Kasus Positif Tambah 7, Wawako Payakumbuh Erwin Jalani Karantina

Adapun penambahan kasus itu, NM (33) PNS Sekretariat Daerah, kontak dengan tamu dari Jakarta 1 minggu lalu, kemudian RFP (39) warga Koto Kociak Kubu Tapak Rajo, kontak dengan ES yang berjualan di RSUD. Lalu ada AFA (8) anak dari RFP, dan MZA (20) mahasiswa, adik RFP.

Dua yang ditemukan di Payakumbuh namun tercatat di Limapuluh Kota adalah YS (46) warga Taeh Baruah dan MY (64) warga Situjuah Banda Dalam), keduanya saat ini dirawat di RSUD Adnaan WD Payakumbuh.

“Sekarang sudah ada 11 orang dirawat agar sembuh kembali, termasuk Wakil Wali Kota Erwin Yunaz,” kata Bakhrizal.

Dalam 4-5 hari terakhir ada lebih dari 1000 sampel swab diambil di Payakumbuh, bahkan sampai 350 orang perhari.

“Swab dimulai jam 2 di Bukik Sibaluik, seharusnya kita istirahat, tapi karena kita harus tracing, maka kita maksimalkan upaya tim gugus tugas,” kata Bakhrizal.

Kasus Covid-19 Bertambah, Masuk Sekolah Di Payakumbuh Tak Jadi 24 Agustus 2020

Kepala Dinas Kesehatan yang akrab disapa Dokter Bek itu juga menerangkan Wali Kota Riza Falepi selalu mewanti-wanti, peningkatan kasus yang ditakutkan adalah second wave (gelombang kedua).

“Disaat ini masyarakat sudah menurun kesadarannya, cendrung mulai abai dengan protokol kesehatan. Bisa saja beberapa kebijakan daerah dapat berubah, mulai dari proses belajar mengajar (PBM) ditunda, bahkan mengevaluasi kembali izin keramaian,” katanya.

Saat ini, hampir semua kota/kabupaten di Sumbar mengalami peningkatan kasus, Bakhrizal menghimbau warga agar waspada bila berkontak dengan tamu yang berasal dari luar daerah.

Informasi lainnya, adalah Kepala SMAN 4 Payakumbuh dikabarkan meninggal dunia di RS Unand. Sebelum dirawat, kepala sekolah berinisial M ini Istrinya terkonfirmasi positif Covid-19. Hal ini juga telah dibenarkan Kadisdikwil IV Provinsi Sumbar Asricun, Jumat (21/8) siang

“Almarhum meninggal tercatat di Gugus Tugas Kota Padang, karena waktu itu swabnya diambil di Unand Padang, M waktu itu masuk RS karena gejala penyakit lambung,” kata Bahkrizal.

Sumber : berita.payakumbuhkota.go.id

Respon (3)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *