Nagari Anduriang Pariaman Menuju Satu Data Indonesia

Nagari Anduring Pariaman Menuju Satu Data Indonesia

SUMBAR24.COM — Nagari Anduriang Pariaman sebagai calon nagari statistik melakukan kunjungan ke Dinas Kominfo Provinsi Sumatera Barat.

Rombongan yang terdiri dari Diskominfo Kabupaten Padang Pariaman dan aparatur Nagari Anduriang disambut Kepala Dinas Kominfo Sumbar, Jasman Rizal, Rabu (02/09/20).

Kunjungan ini adalh dalam rangka peninjauan lapangan mengikuti pelatihan singkat terkait aplikasi google earth dalam menghitung data potensi nagari.

Update 2 September, 66 Sembuh, Positif 88 Orang di Sumbar

Kadis Kominfo Jasman Rizal saat memberi pengarahan mengatakan bahwa data statistik merupakan wadah mengedukasi masyarakat terkait pentingnya data. Sebab di era keterbukaan informasi sekarang segala sesuatunya mesti berdasarkan data.

“Setelah dicanangkan 2019 lalu merujuk Perpres Nomor 39 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia, untuk mewujudkan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan diperlukan data yang akurat, mutakhir dan terpadu.

Kesuksesan Sungai Duo Dharmasraya sebagai nagari statistik pertama di Indonesia membuka mata bupati walikota lainnya untuk menciptakan hal serupa didaerah masing-masing. Keinginan pengelola wilayah untuk menguasai data wilayahnya terbukti manjur mempermudah perencanaan dan pengawasan.

Perda Adaptasi Kebiasaan Baru Segera Disahkan Pemprov Sumbar

Sebab itu, mereka berusaha menggenjot nagari unggulan didaerah tersebut agar bisa menjadi nagari statistik,” jelas Jaman panjang lebar.

Hasil rakor statistik se-Sumbar medio November 2019 lalu didapat kesimpulan, tahun ini minimal terdapat satu nagari statistik disetiap kabupaten kota.

Ternyata sampai sekarang telah masuk 37 usulan nagari statistik dari 18 kabupaten kota se-Sumatera Barat. Khusus Kabupaten Padang Pariaman sendiri ada 3 (tiga) usulan setelah sebelumnya Nagari Seiulayat Ulakan dan Batu Kalang.

“Mencapai brevet nagari statistik, ada beberapa tahapan yang dilalui. Pertama, seperti saat ini, kunjungan lapangan. Seterusnya, akan ada penetapan menjadi nagari statistik melalui SK bupati walikota. Langkah berikutnya pelatihan-pelatihan bagi petugas nagari statistik juga petugas kabupaten kota. Lalu pembinaan dan pendampingan, dan terakhir monitoring evaluasi,” pungkas Jasman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *