38 Ton Benih Jagung Buat Dharmasraya, Bupati : Ayo Sukseskan Program Ketahanan Pangan

38 Ton Benih Jagung Buat Dharmasraya

SUMBAR24.COM — 38 ton benih jagung bersertifikat digelontorkan Kementerian Pertanian RI untuk lahan seluas 2.540 hektar di Kabupaten Dharmasraya.

Hal tersebut terungkap saat Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, melakukan tanam jagung perdana bersama masyarakat petani di Nagari Koto Gadang Kecamatan Koto Besar, yang tergabung dalam kelompok tani Bintang Raya, Senin (14/09/20).

Dikatakan bupati, benih jagung yang ditanam hari ini bersama petani adalah bantuan dari Kementerian Pertanian RI, yang diminta langsung oleh Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, untuk mensukseskan program ketahanan pangan pada masa pandemi ini.

Baca juga :

Video | Progres 58 Persen Pembangunan Masjid Agung Dharmasraya

“Bantuan bibit jagung ini, dapat dimanfaatkan oleh petani padi sawah yang terkena dampak pengeringan saluran irigasi Batanghari. Serta untuk petani perkebunan pelaksana program replanting kelapa sawit.

Sampai saat ini, menurut Bupati Sutan Riska, telah lebih 100 hektar lahan replanting kelapa sawit yang telah difasilitasi dengan benih jagung.

“Harapan pemerintah hendaknya benih ini segera ditanam, karena curah hujan pada empat bulan kedepan ini sudah mencukupi untuk pertumbuhan tanaman jagung,” kata Sutan Riska.

Selain itu, kata Bupati lagi, pemerintah juga memberikan bantuan berupa alat tanam jagung dan mesin pemipil jagung (corn sheller) untuk itu petani-petani di Dharmasraya mesti termotivasi dalam meningkatkan produksi jagungnya.

“Khusus pelaksanaan program peremajaan sawit rakyat (PSR) yang sedang gencar-gencarnya kita laksanakan saat ini, tentunya akan berpengaruh terhadap pendapatan petani. Selama 3 atau 4 tahun ke depan penghasilan dari kelapa sawit akan hilang.

Baca juga :

Polres Dharmasraya Gelar Apel Pasukan Bertemakan Ayo Pakai Masker

Untuk mengantisipasi hal ini dibutuhkan strategi yang tepat agar stabilitas pendapatan petani kelapa sawit selama program berlangsung tetap terjaga,” ungkap bupati.

Salah satu strategi itu, menurut Bupati, dengan menerapkan pola tumpang sari (polikultur), yaitu penanaman dua jenis tanaman atau lebih pada satu lahan yang sama. Sehingga bagi petani sawit selama menunggu tanaman kelapa sawitnya bisa berproduksi pada umur 3-4 tahun kedepan tetap mempunyai penghasilan dari tanaman sela tadi (jagung).

“Saya berikan apresiasi kepada petani yang sudah menanam jagung secara terus menerus, sehingga sudah menjadi sentra penghasil jagung kabupaten kita. Yaitu petani di Kecamatan Padang Laweh, Kecamatan Sitiung dan di Kecamatan Koto Besar ini,” tandas Bupati.

Pada tahun 2017 lalu pemerintah pusat telah memberikan penghargaan kepada Kabupaten Dharmasraya atas peningkatan produksi jagung hingga 23.357 ton dari sebelumnya (2016) yang hanya 2.590 ton jagung pipilan kering.

Baca juga :

Bupati Sutan Riska Serahkan Bantuan Buat Mbah Diyem

Di akhir sambutannya, bupati juga kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk senantiasa menjalankan protokol kesehatan, seperti memakai masker, rajin cuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Guna menghindari penyebaran Covid-19.

“Apalagi sekarang sudah diperdakan oleh Pemerimtah Provinsi Sumatera Barat tentang protokol kesehatan dan bagi yang melanggar akan diberikan sanksi pidana dan denda. Semoga dengan kedisiplinan, kita semua terhindar dari virus berbahaya ini,” pungkas Sutan Riska.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *