SUMBAR24.COM — DPR Setuju Pilkada Berjalan walaupun berbagai negara di belahan dunia tengah dihadapkan dengan krisis pandemi oleh Virus Covid-19. Walau beresiko namun tetap ditantang oleh para politisi untuk mengadakan pesta politik ini.
Pertama dalam sejarah perpolitikan Indonesia, Pilkada tahun 2020 ini sangat berbeda pada tahun-tahun sebelumnya. Begitu sarat dengan cerita Intrik Pilkada yang akan digelar pada 9 Desember 2020 ini akan tetap berjalan di masa pandemi.
Pilkada 2020 rencananya akan digelar secara serempak ini akan di laksanakan di 270 daerah di Indonesia yang bersiap untuk memilih kepala daerahnya.
BACA JUGA : Heboh! Harga Vaksin Covid-19 Moderna, Akhirnya Terkuak
Melansir dari CNNIndonesia Komisi II DPR RI menegaskan akan tetap menjalankan Pilkada Serentak 2020 walaupun jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia telah menembus angka 500 ribu per Senin (23/11/20).
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Arwani Thomafi menjelaskan pemerintah menjamin pilkada 2020 akan dilaksanakan dengan protokol yang sangat ketat agar mencegah timbulnya klaster Covid-19 pilkada.
“Pilkada itu kami lanjutkan karena ada jaminan dari pemerintah, jaminan dari penyelenggara bahwa semua bisa menerapkan protokol kesehatan,” kata Arwani saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (23/11/20).
Arwani menyampaikan tak ada rencana perubahan skema Pilkada. Ia juga akan meminta penindakan bila terdapat pelanggar protokol kembali diterapkan. Ia juga berharap para kader dapat mematuhi protokol tersebut.
“Semua stakeholder untuk mematuhi protokol dan juga ketegasan aparat dalam menertibkan,” ucap Arwani.
Indonesia sendiri telah tercatat 502.110 kasus positif Covid-19 per Senin (23/11/20). Angka ini sesuai dengan prediksi Hermawan Saputra seorang epidemiolog dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI).
BACA JUGA : Mengantar Kepulangan Promotor Legendaris Helmy Sungkar
DPR Setuju Pilkada Berjalan meski Hermawan memprediksi akan ada klaster jumbo Covid-19 akibat Pilkada.
“Kita berharap Pemerintah tidak menganggap sepele Pilkada. Adapun kasus Covid-19 sudah hampir 200 ribu, jadi bayangkan nanti kita bisa tembus 500 ribu bahkan melonjak sejuta kasus,” ungkap Hermawan saat itu, Sabtu (5/9/20).
Respon (1)