SUMBAR24.COM — Menyikapi peluang pelaksanaan proses belajar mengajar tatap muka di masa Pandemi Covid-19, Plt. Bupati Zuldafri Darma bersama jajaran dan dinas terkait menggelar rapat koordinasi dan persiapan, Senin (07/12/20) di Aula Kantor Bupati.
“Pemerintah Daerah tentunya jangan gegabah dan serta merta membuka PBM tatap muka tanpa pertimbangan yang matang. Karena potensi ketika terjadinya kluster baru penyebaran kasus Covid-19 masih tetap terbuka,” ujar Zuldafri.
Di satu sisi, tambah Bupati Zuldafri, keinginan orangtua maupun para siswa di Tanah Datar cukup tinggi untuk bisa segera melaksanakan Proses Belajar Mengajar Tatap Muka. “Kondisi Pandemi Covid-19 mengharuskan siswa untuk belajar secara daring dari rumah, karena berlangsung cukup lama menimbulkan siswa bosan sehingga rindu dan ingin belajar langsung tatap muka,” ujarnya.
Baca juga : Plt Bupati Zuldafri Darma Ajak Masyarakat Salurkan Hak Pilih dan Patuhi Protokol Kesehatan
“Namun hendaknya konsep ideal yang mengatur pelaksanaan ini harus kita miliki sebelum PBM tatap muka dilaksanakan, maka lakukan evaluasi secara mendalam dan langkah yang harus dilakukan, untuk kebaikan kita bersama, karena kita tidak ingin ada kluster baru penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19,” tukas Zuldafri.
Sebelumnya Kadis Dikbud Riswandi menyampaikan, rapat koordinasi ini dilaksanakan menyikapi keputusan menteri tentang peluang daerah untuk melaksanakan PBM secara tatap muka.
“Sesuai keputusan bersama empat menteri, diputuskan proses PBM tatap muka dilaksanakan sesuai keputusan masing-masing daerah, karenanya kita bersama-sama mengkaji peluang dari segala segi dan aspek, termasuk prosedur kesehatan yang harus dilakukan,” ujar Riswandi.
“Karenanya dalam rakor ini kita hadirkan seluruh elemen dan unsur terkait di bidang pendidikan dan OPD terkait seperti Satpol PP, Dinkes dan lainnya untuk memberikan masukan, saran dan kritikan terhadap langkah yang ideal kita lakukan dalam rencana PBM tatap muka ini,” ujar Riswandi.
Baca juga : 1 Lagi Warga Tanah Datar Meninggal Akibat Covid-19
Sementara itu Kadis Kesehatan dr. Yesrita Zedrianis menyampaikan, pelaksanaan PBM tatap muka bagi siswa dikaji secara mendalam.
“Sekiranya rencana PBM tatap muka dilaksanakan, Prokes dengan 3 M harus prioritas utama, termasuk sekolah hendaknya menyediakan tempat cuci tangan,” ujarnya.
Kemudian yang terpenting lagi, tambah Yesrita, sosialisasi dan pengawasan dari guru kepada orang tua dan siswa harus lebih intens lagi.
“Guru kiranya mensosialisasikan bahaya, cara penularan dan cara memutus covid-19, agar siswa terutama siswa SD jangan saling bertukar masker, karena di masker menyisakan droplet yang berpotensi menyebarkan virus,” pungkas Yesrita Zedrianis.
Respon (2)