SUMBAR24.COM — Sesaat kemudian air mata Damunar (75 tahun) berderai, warga Tigo Koto Dibaruah, Kecamatan Payakumbuh Utara tak kuasa menahan haru. Pasalnya Damunar mendapatkan bantuan dana stimulan untuk merehab rumahnya sebesar Rp25 juta dari Indo Jalito Peduli, Jumat (12/02/21).
Indo Jalito Peduli Jakarta atau ibu-ibu perantau Minangkabau di ibu kota “pulang kampuang” ke Ranah Minang dalam rangka melakukan bakti sosial bedah rumah di 4 kota seperti Padang, Pariaman, Payakumbuh, dan Padang Panjang.
Kedatangan ibu-ibu Indo Jalito Peduli yang dipimpin Ketuanya Astri Asgani ini tiba di Payakumbuh dan dijamu langsung oleh Wali Kota Riza Falepi dan Ketua TP-PKK Henny Yusnita di balairung rumah dinas wali kota, Jumat (12/02/21) pagi.
Saat Indo Jalito Peduli datang ke rumah Damunar, kondisi rumah semi permanen wanita lansia yang tinggal bersama 3 cucunya sangat memprihatinkan. Kondisi rumah dengan sanitasi buruk, dinding rumahnya pun pakai bambu yang dibelah delapan tanpa pengikat, di pakukan saja.
Baca juga : Perkuat Ekonomi Syariah, MES Sumbar Gandeng Dompet Dhuafa dan BMT Beringharjo
Hal itu diperkuat dengan keterangan Kadis Perkim Marta Minanda didampingi Kabid Perumahan Tegra Sianita, yang mengatakan sulit menjelaskan kondisi rumah itu kepada orang yang tidak paham konstruksi. Bisa disebut rumah, bisa jadi tidak, karena tak ada pondasi sama sekali.
“Bahkan pengakuan Damunar saat kami melakukan verifikasi rumah tidak layak huni ke lapangan sering dirinya was-was saat hujan disertai angin kencang datang, takut dinding rumahnya roboh,” kata Marta.
Marta juga menerangkan, rumah Damunar termasuk dalam data rumah yang tidak layak huni di Payakumbuh. Damunar sebelumnya telah diusulkan untuk menerima bantuan rehab rumah, saat ini proses verifikasi dinas masih berjalan. Beruntungnya, di tengah jalan ada Indo Jalito Peduli datang memberi bantuan stimulan setelah menggunakan data rumah tidak layak huni dinas.
“Ketua TP PKK Kota Payakumbuh Henny Riza Falepi berpesan kepada kami di dinas agar mengawal proses pelaksanaan rehab rumah Damunar sampai selesai. Kalau nanti terkendala masalah dana buat tukangnya, maka dicarikan jalan “badoncek” untuk dananya,” kata Marta.
Ditambahkan Marta, Damunar termasuk warga yang beruntung, karena bantuan stimulan untuk merehab rumah dari Indo Jalito Paduli lebih besar dari bantuan pemerintah tahun ini yang hanya 20 juta rupiah saja.
“Rumahnya akan direhab menjadi layak huni dengan ukuran 6 x 6. Damunar kabarnya saat ini tinggal dengan cucunya bertiga, karena anak Bu Damunar tinggal mengontrak di tempat lain,” pungkas Marta.
Respon (1)