SUMBAR24.COM — Kurikulum di sejumlah negara di luar Negeri sedari dini menempa anak didiknya membuat sebuah proyek inovasi. Sehingga sedari awal pun terlihat arah anak didik mereka ke depan mau jadi apa. Dan apa karier mereka nantinya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Fauziah Fauzan El Muhammady, Pimpinan Diniyyah Puteri Padang Panjang, Selasa (23/02/21) kemarin.
Menurut Fauziah Fauzan El Muhammady, hal tersebut bisa dilakukan melalui sebuah kurikulum baru yang dicetuskannya, yaitu QUBA (Quran Sunnah Qalbu Brain Attitude).
Kurikulum ini disusun setelah pesantren ini melakukan kunjungan ke beberapa negara, mulai dari Australia, Jepang, Amerika, Eropa dan perguruan tinggi lainnya di dunia.
Ditambahkannya, dari situlah Diniyyah belajar untuk membangun karakter pribadi santri. Apabila nanti pemerintah memberikan santri beasiswa, tentu santri tidak akan menyia-nyiakannya, santri harus bisa membalas dengan hasil yang memuaskan.
“Begitu juga di sini, jika nanti santri masuk ke sini mereka akan diberikan training terlebih dahulu untuk memilih mau jadi apa dan jadi siapa ke depannya,” sebut Fauziah Fauzan El Muhammady.
Dijelaskannya lagi, dalam kurikulum QUBA ini setiap santri dituntut membuat sebuah proyek sendiri. Proyek yang mereka hasilkan, akan diajukan paten dan hak ciptanya.
Baca juga : Satu Tahun Padang Panjang TV
“Misalkan, kemarin ada santri membuat sabun dari minyak jelantah, sisa nasi dijadikan pupuk, maket untuk senja kenangan, robot pelayan cafe, media pembelajaran dari ludo dan masih banyak lainnya. Itu telah ada patennya. Mereka nantinya tinggal menjualnya maupun kami yang membantu menjual produk mereka,” jelas Fauziah.
Setelah tamat dari sini, kata Fauziah lagi, santri tidak perlu lagi susah-susah mencari pekerjaan. “Mereka bisa langsung jadi pengusaha jika dilanjutkan proyek ini. Karena mereka sudah memiliki brand sendiri,” kata Fauziah Fauzan El Muhammady.
Dari QUBA kurikulum inilah, sebutnya, setiap santri bisa mencari jati diri mereka.
“Insyaa Allah, pembelajaran di Diniyyah akan berubah. Setiap santri yang ingin bertemu pakar, akan diijinkan. Mereka akan bertemu secara online lewat video conference. Mereka akan berbincang langsung dengan pakar itu. Misalkan mau jadi pebisnis, akan kami hubungkan langsung dengan Sandiaga Uno,” ujar Fauzian mengakhiri.
Respon (1)