SUMBAR24.COM — Pemerintah secara bertahap telah memberikan vaksin covid-19 kepada masyarakat sejak awal tahun 2021. Hingga Maret ini, pemberian vaksin telah memasuki tahap kedua, dimana diperuntukkan kepada lansia dan pelayan publik.
Dilansir dari laman Republika.co.id, Sabtu (13/03/21) pagi, salah seorang pakar virologi dan imunologi UGM, dr Mohamad Saifudin Hakim mengatakan, tidak ada persiapan spesifik dari sisi medis yang harus dilakukan jelang menerima vaksin covid-19. Seperti harus mengonsumsi makanan, minuman atau obat-obat tertentu.
Namun, Saifudin berharap, sebelum menerima vaksin, masyarakat dapat memperhatikan hal-hal tertentu agar memperoleh hasil optimal. Salah satunya dengan tetap menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh seperti mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang.
Baca juga : Tegakkan Perda, 43 Pelanggar AKB, Terjaring Razia Yustisi
“Selanjutnya, istirahat yang cukup, hindari melakukan kegiatan-kegiatan berat yang mengakibatkan kelelahan sehingga saat menerima vaksin kondisi tubuh dalam keadaan prima,” kata Saifudin.
Sebagian isu berkembang bahwa harus mengkonsumsi obat pereda rasa nyeri sebelum di vaksin, Saifudin menegaskan, itu tidak disarankan karena injeksi vaksin hanya menimbulkan nyeri yang ringan. Saifudin mengingatkan, obat pereda nyeri hanya diberikan atas indikasi dokter dalam kondisi tertentu.
Bahkan pula obat anti alergi yang tidak disarankan dikonsumsi jelang vaksinasi. Saifudin menambahkan, sebelum diberikan vaksin, petugas kesehatan akan melakukan skrining riwayat kesehatan dan tidak diberikan bila ada riwayat alergi ke komponen vaksin.
Baca juga : Vaksin Nusantara, BPOM : Belum Sesuai Kaidah Medis
Malah menurut Saifudin, masyarakat tetap ditekankan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dimana pun berada di luar rumah saat beraktifitas.
“Jangan lupa tetap patuh menerapkan protokol kesehatan 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta membatasi mobilitas,” simpul Saifudin mengakhiri.
Respon (2)