Gyselle Silva, Si Ace Sejati Yang Tak Tergantikan di V-League

Gyselle Silva, Si Ace Sejati Yang Tak Tergantikan di V-League
Gyselle Silva - Dok. IG: GS Caltex

Pemain asing GS Caltex, Gyselle Silva, membuktikan dirinya sebagai salah satu penyerang terbaik di V-League. Meskipun timnya berada di dasar klasemen, ia tetap menunjukkan performa luar biasa dengan memimpin daftar pencetak poin terbanyak (649 poin).

Silva juga menempati peringkat kedua dalam persentase keberhasilan serangan (45,67%) serta menjadi pemain dengan servis terbaik (0,44 per set). Dengan statistik mengesankan ini, ia berpeluang besar mempertahankan gelar pencetak skor terbanyak untuk musim kedua berturut-turut setelah keberhasilannya musim lalu.

Sebutan “ace sejati” sangat tepat untuknya. Namun, Silva bukan hanya sekadar pemain kunci dalam tim. Lebih dari itu, ia juga menjadi pemimpin di dalam dan luar lapangan. Meskipun berstatus pemain asing, ia berperan sebagai sosok kakak tertua bagi para pemain muda GS Caltex, memberikan bimbingan dan motivasi kepada mereka.

Di tengah masa sulit saat GS Caltex mengalami 14 kekalahan beruntun, rekor terburuk dalam sejarah klub, Silva tetap tegar. Ia mengambil peran sebagai mentor dan menjadi kekuatan utama dalam kebangkitan tim di paruh kedua musim.

Baca juga: Duel Panas: Heungkuk Pink Spiders vs Red Sparks Kembali Bertemu Hari Ini

Silva Bertarung Meski Didera Cedera

Musim ini bukanlah perjalanan yang mudah bagi Silva. Ia mengalami cedera pergelangan kaki dan lutut yang membuatnya absen dalam beberapa pertandingan di paruh pertama musim.

Sebagai pemain berusia 34 tahun sekaligus seorang ibu, ia sebelumnya sudah pernah mengalami cedera lutut sebelum bergabung dengan liga Korea.

Kali ini, cedera tersebut kambuh di area yang sama, menjadikannya situasi yang sulit bagi dirinya maupun tim.

Dalam kondisi seperti ini, kebanyakan pemain asing mungkin akan memilih untuk kembali ke negara asalnya demi pemulihan.

Namun, Silva memiliki mentalitas yang berbeda. “Saya sangat kecewa karena tidak bisa bermain, dan itu menjadi beban mental bagi saya,” ungkapnya.

Baca juga: Gisele Silva Salip Viktoriia Rebut Kembali Puncak Top Skor Putri

Ia bahkan meminta maaf kepada tim karena harus absen dalam empat pertandingan akibat cedera, menunjukkan bahwa kepentingan tim selalu menjadi prioritasnya.

Dedikasi Silva semakin terbukti dalam pertandingan melawan Hyundai Hillstate pada 29 Januari lalu di Suwon Indoor Gymnasium.
GS Caltex tertinggal 0-2 dalam set, dan set ketiga tampaknya juga akan jatuh ke tangan Hyundai. Namun, Silva tetap berjuang tanpa kenal lelah.

Di satu momen, ia melompat untuk melakukan spike tetapi kemudian terjatuh dengan memegangi lututnya. Pelatih GS Caltex, Lee Young-taek, segera meminta timeout sementara tim medis bergegas ke lapangan. Meski terlihat kesakitan, Silva menenangkan rekan-rekannya dan memilih tetap bermain hingga akhir pertandingan.

Pada pertandingan tersebut, Silva mencetak 26 poin dan berjuang hampir sendirian. Sayangnya, GS Caltex harus mengakui keunggulan Hyundai Hillstate dengan skor 0-3 (17-25, 19-25, 22-25).

Lawan bermain lebih merata dengan kontribusi dari Moma (14 poin), Yang Hyo-jin (11 poin), Lee Da-hyun (10 poin), Wi Pa-wi (9 poin), dan Jeong Ji-yoon (7 poin).

Baca juga: Silva Borong 36 Poin, GS Caltex Tumbangkan HI-Pass

Gyselle Silva, Pemimpin Sejati di GS Caltex

Meski hasil pertandingan tidak sesuai harapan, Silva tetap menunjukkan jiwa kepemimpinannya. Dengan kantong es di kedua lutut dan bahu kanannya, ia tetap hadir untuk mendukung serta menghibur para pemain muda yang kecewa dengan kekalahan tersebut.

Silva bukan hanya seorang pencetak poin andal, tetapi juga figur pemimpin sejati di GS Caltex. Ia terus memberikan motivasi kepada rekan setimnya, memastikan bahwa mereka tetap berjuang meski menghadapi tantangan berat.

Bagi GS Caltex, Silva bukan sekadar pemain asing—ia adalah sosok inspiratif yang membuktikan bahwa kepemimpinan sejati tidak hanya terlihat dari statistik, tetapi juga dari dedikasi, semangat juang, dan ketulusan dalam membimbing timnya.