Petenis muda berbakat Mirra Andreeva kembali ke panggung Mutua Madrid Open dengan semangat baru dan tekad yang membara. Setelah mencetak sejarah dua tahun lalu, Mirra Andreeva siap menangkan segalanya di Madrid Open tahun ini, membawa harapan baru untuk kejayaan di level tertinggi WTA.
Kembali ke Madrid: Tempat di Mana Segalanya Dimulai
Tahun 2023 menjadi titik balik karier Andreeva. Sebagai petenis berperingkat 194 dunia, ia mendapat wild card dan mengejutkan dunia dengan melaju hingga babak 16 besar, menumbangkan nama-nama besar seperti Leylah Fernandez dan Beatriz Haddad Maia.
BACA JUGA: Carlos Alcaraz Siap Pertahankan Gelar Madrid Open, Persaingan Panas di Caja Magica
Kini, ia hadir bukan sebagai kejutan, tetapi sebagai unggulan. Andreeva akan menghadapi Marie Bouzkova di babak kedua, lawan tangguh yang telah menang tiga set atas Renata Zarazua.
“Saya merasa seperti baru kemarin bermain di sini pertama kali,” kata Andreeva. “Madrid memberi saya banyak kenangan indah, dan saya sangat senang bisa kembali.”
Statistik yang Bikin Takjub
Musim ini, Andreeva tampil luar biasa. Ia telah memenangkan dua turnamen WTA 1000 secara beruntun di Dubai dan Indian Wells. Dalam prosesnya, ia menumbangkan Iga Swiatek, Elena Rybakina, dan Aryna Sabalenka, semua dari 10 besar dunia.
Kini, ia menduduki peringkat 7 dunia dan menjadi petenis termuda dalam 18 tahun terakhir yang berhasil menembus Top 10. Ia juga memimpin dalam jumlah winner (398) dan ace (78) di turnamen WTA 1000 musim ini, mengalahkan para seniornya dalam statistik kunci.
BACA JUGA: Alexandra Eala Tantang Iga Swiatek di Babak Kedua Mutua Madrid Open 2025
Yang lebih mengejutkan lagi, Andreeva memiliki rekor 9-9 melawan petenis Top 10, sebuah pencapaian langka di usia remaja.
Mirra Andreeva Siap Menangkan Segalanya Di Madrid Open
Setelah kekalahan menyakitkan di final junior Australian Open 2023, Andreeva bangkit dengan menjuarai dua turnamen ITF di Swiss sebelum menjalani debutnya di WTA Tour. Kemenangan demi kemenangan membawanya ke babak 16 besar, di mana ia akhirnya dihentikan oleh Aryna Sabalenka.
Namun kini, situasinya berbeda. Andreeva berhasil membalas kekalahan itu dengan menundukkan Sabalenka dalam tiga set di final Indian Wells 2025. Sebuah kemenangan yang mempertegas bahwa ia telah tumbuh menjadi kekuatan nyata di WTA.
“Saya bangga bisa mencapai itu semua, tapi kali ini saya ingin lebih,” tegasnya.
Belajar dari Tekanan dan Ekspektasi
Sebagai remaja yang tumbuh di era digital, Andreeva menyadari ekspektasi besar yang mengelilinginya. Ia mengakui bahwa tekanan itu nyata, namun ia belajar menghadapinya dengan dukungan tim yang solid.
“Ada banyak komentar di luar sana dan itu kadang masuk ke pikiranmu. Tapi sekarang saya tahu cara mengelolanya,” katanya.
BACA JUGA: Jelena Ostapenko Kembali ke Top 20 Setelah Raih Gelar di Stuttgart
Dukungan dari Sesama Bintang Muda
Coco Gauff, yang juga bersinar saat berusia 15 tahun, memahami beban yang kini dipikul Andreeva. Menurut Gauff, perasaan “percaya buta” yang dimiliki anak muda justru menjadi kekuatan tersendiri.
“Ketika masih muda, kamu hanya bermain lepas tanpa ekspektasi. Dan ketika mulai menang, kamu sadar bahwa level tertinggi itu tidak sejauh yang kamu kira,” ujar Gauff.
Fokus pada Satu Poin dalam Satu Waktu
Ketika ditanya soal saran terbaik yang pernah diterimanya, Andreeva menjawab, “Jangan pikirkan apapun selain poin yang sedang kamu mainkan. Kalau kalah, fokus ke poin berikutnya dari nol. Itu yang saya lakukan di Dubai dan Indian Wells.”
Kini di Madrid, Andreeva tidak hanya membawa semangat masa lalu, tapi juga misi besar: menang.