Swiatek vs Sabalenka Final Terbaik di WTA Tahun 2024

Swiatek vs Sabalenka Final Terbaik di WTA Tahun 2024
Dokumentasi IG: WTA

Swiatek vs Sabalenka Final Terbaik di WTA Tahun 2024 menjadi momen yang masih lekat dalam ingatan pecinta tenis dunia. Setahun berselang sejak duel epik itu digelar di Mutua Madrid Open, kedua petenis papan atas dunia tersebut kini kembali ke La Caja Magica, tempat kisah klasik itu tercipta.

Duel Dua Ratu Tenis Dunia di La Caja Magica

Final Mutua Madrid Open 2024 menampilkan pertarungan sengit antara Iga Swiatek dan Aryna Sabalenka, dua petenis yang mendominasi peringkat dunia dalam tiga tahun terakhir. Pertandingan berlangsung selama 3 jam 11 menit dan menjadi laga final terpanjang musim itu.

Dalam pertandingan penuh drama tersebut, Swiatek berhasil menyelamatkan tiga match point sebelum akhirnya menaklukkan Sabalenka dengan skor 7-5, 4-6, 7-6(7). Tidak hanya dari segi durasi, kualitas permainan di final ini pun dianggap sebagai yang tertinggi sepanjang musim, menjadikannya salah satu pertandingan terbaik dalam sejarah WTA.

Atmosfer Madrid yang Mempengaruhi Gaya Bermain

Karakteristik Lapangan Tanah Liat Madrid

Berbeda dengan Roland Garros yang memiliki tanah liat lebih lambat dan lengket, Madrid menyajikan atmosfer yang unik. Udara yang tipis di ketinggian membuat bola melaju lebih cepat, yang secara tidak langsung menguntungkan gaya bermain agresif seperti milik Sabalenka.

BACA JUGA: Aryna Sabalenka Pimpin Daftar Semifinal Madrid Open 2025

Sementara Swiatek dikenal sebagai spesialis tanah liat dengan koleksi empat gelar Roland Garros, ia sempat kesulitan beradaptasi di Madrid. Bahkan hingga tahun lalu, gelar Mutua Madrid Open belum pernah masuk ke dalam daftar prestasinya.

Sabalenka, sebaliknya, justru bersinar di ibu kota Spanyol ini. Dua gelar tanah liat yang dimilikinya diraih di Madrid pada 2021 dan 2023, dan keduanya menunjukkan kemampuannya memanfaatkan kecepatan lapangan.

Rekor Head-to-Head dan Ambisi

Sebelum final 2024, Swiatek memimpin rekor pertemuan dengan skor 7-2 dan sedang dalam performa luar biasa dengan tujuh kemenangan final beruntun. Namun, Sabalenka datang ke final dengan ambisi menyamai rekor tiga gelar Madrid milik Petra Kvitova.

Sayangnya, peluang emas itu sirna di tangan Swiatek yang tampil luar biasa saat momentum pertandingan mencapai klimaks.

Swiatek vs Sabalenka Final Terbaik di WTA Tahun 2024: Momen Penentu di Set Ketiga

Inspirasi dari Rafael Nadal

Saat menghadapi dua match point di set ketiga, Swiatek mengungkap bahwa ia teringat pada comeback Rafael Nadal melawan Daniil Medvedev di final Australian Open 2022. Momen itu memberi motivasi tambahan bagi Swiatek untuk terus bertahan.

BACA JUGA: Coco Gauff Lolos ke Semifinal Mutua Madrid Open 2025 Usai Singkirkan Mirra Andreeva

Setelah menyelamatkan tiga match point, Swiatek berhasil memanfaatkan kesalahan backhand Sabalenka yang keluar lapangan dan memastikan kemenangan dramatis. Ia pun terjatuh ke lapangan, menutup wajahnya dalam luapan emosi yang luar biasa.

“Siapa yang berani bilang tenis wanita membosankan sekarang?” ucap Swiatek kepada penonton usai laga, sambil memberikan pujian kepada Sabalenka atas perjuangan luar biasa keduanya.

Respons Sabalenka Usai Kekalahan

Meskipun kalah, Sabalenka tetap menunjukkan sportivitas tinggi. “Saya akan merasakan sakit ini satu hari, lalu besok saya ke Roma. Besok juga ulang tahun saya, jadi semoga saya bisa tetap senang,” ujarnya.

Namun dengan nada bercanda, ia menambahkan, “Saya akan bad mood. Besok saya 26. Itu menyebalkan.”

Gelar ke-20 Swiatek dan Potensi Final Ulangan di Madrid

Swiatek Cetak Sejarah

Kemenangan di Madrid 2024 memberi Swiatek gelar WTA 1000 kesembilan dan trofi ke-20 sepanjang kariernya. Ia juga menjadi pemain termuda yang mencapai 20 gelar sejak Caroline Wozniacki pada 2012.

BACA JUGA: Iga Swiatek Lolos ke Semifinal Madrid Open 2025 Setelah Kalahkan Madison Keys

Yang menarik, Swiatek mengaku justru merasa paling kuat secara mental di set ketiga, saat pertandingan berada di titik terberatnya. “Saya tidak menyangka, tapi justru saat itu saya merasa lebih bebas dan fokus,” katanya.

Potensi Final Ketiga Berturut-Turut

Tahun ini, baik Swiatek maupun Sabalenka telah mencapai babak semifinal Madrid. Swiatek akan menghadapi Coco Gauff, sementara Sabalenka akan berduel dengan Elina Svitolina. Jika keduanya menang, final klasik akan kembali terjadi, menjadikannya duel final ketiga berturut-turut antara dua pemain yang sama, sesuatu yang belum terjadi dalam WTA sejak 1994.

Terakhir kali hal itu terjadi di lapangan tanah liat adalah saat Arantxa Sanchez Vicario mengalahkan Steffi Graf di Hamburg 1994, mengakhiri 36 kemenangan beruntun Graf.

Apresiasi Setahun Kemudian: Sebuah Duel Tak Terlupakan

Setahun berselang, Swiatek dan Sabalenka sama-sama memberi penghargaan tinggi terhadap pertandingan yang mereka mainkan.

BACA JUGA: Eks Red Sparks, Seung Ju-pyo Pensiun Gara-Gara Aturan FA yang Dinilai Tidak Adil

“Itu pertandingan luar biasa, meski saya kalah. Tidak ada yang saya sesali. Saya sudah melakukan yang terbaik, dan dia memang lebih baik saat itu,” kata Sabalenka.

Swiatek pun menambahkan, “Jarang ada final yang mencapai level intensitas seperti itu. Biasanya final lebih tegang, tapi kali ini kami tampil lepas dan memberi tontonan luar biasa.”

Swiatek vs Sabalenka Final Terbaik di WTA Tahun 2024 menjadi bukti bahwa tenis wanita kini mampu menyuguhkan drama, kualitas, dan mentalitas juara yang setara dengan level tertinggi olahraga dunia.