China kembali ke Final Piala Sudirman setelah menumbangkan Jepang dengan skor telak 3-0 di babak semifinal TotalEnergies BWF Sudirman Cup 2025, Sabtu (3/5/2025). Hasil ini menandai keberhasilan luar biasa Negeri Tirai Bambu melangkah ke partai puncak untuk ke-16 kalinya secara berturut-turut sejak turnamen ini dimulai. Penampilan impresif para pemain China menunjukkan bahwa mereka masih menjadi kekuatan tak tertandingi di sektor beregu campuran dunia.
Berbeda dengan edisi 2023 di mana China harus menyelamatkan empat match point dalam laga yang menentukan melawan Jepang, kali ini mereka tampil sempurna tanpa memberikan peluang sedikit pun bagi lawannya.
China Kembali ke Final Piala Sudirman dengan Kemenangan Meyakinkan
Ganda Campuran Buka Jalan dengan Performa Sempurna
Pertandingan dimulai dengan partai ganda campuran antara Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping yang tampil luar biasa melawan Hiroki Midorikawa/Arisa Igarashi. Jika di edisi sebelumnya pasangan ini kalah tipis, kali ini mereka menunjukkan kelasnya dengan menguasai jalannya laga dari awal hingga akhir.
Tanpa banyak kesalahan dan dengan tempo permainan yang cepat, Feng/Huang menang dua game langsung dan memberi keunggulan awal bagi China.
BACA JUGA: Putri Kusuma Wardani Bersinar di Sudirman Cup 2025
Shi Yu Qi Terlalu Tangguh untuk Naraoka
Shi Yu Qi menjadi pemain berikutnya yang mempertegas dominasi China di partai tunggal putra. Ia tampil dengan percaya diri menghadapi Kodai Naraoka yang sempat memberikan sedikit perlawanan di game kedua. Namun, Shi Yu Qi menunjukkan ketenangan dan pengalaman dengan mengatur tempo dan menutup pertandingan dalam dua game langsung.
Kemenangan ini membawa China unggul 2-0 dan hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk lolos ke final.
Chen Yu Fei Tampilkan Kelasnya Atasi Yamaguchi
Partai ketiga mempertemukan dua ratu bulu tangkis Asia, Chen Yu Fei dari China melawan Akane Yamaguchi dari Jepang. Di pertemuan terakhir mereka, Chen dua kali menang straight game, dan kali ini pun skenario yang sama kembali terjadi.
Meskipun Yamaguchi memulai laga dengan kecepatan tinggi, Chen tetap tenang dan konsisten. Usai berpindah sisi lapangan, Yamaguchi kesulitan melawan arah angin (drift), sementara Chen makin mendominasi.
Dengan kemenangan ini, China memastikan tiket ke final Sudirman Cup 2025 tanpa kehilangan satu partai pun.
Menuju Gelar Ke-14, China Siap Ukir Sejarah
China kini membidik gelar ke-14 dari total 17 edisi Sudirman Cup. Dari 15 final sebelumnya, mereka berhasil menang 13 kali dan hanya gagal dua kali saat menghadapi Korea Selatan.
Penampilan mereka tahun ini bukan hanya soal menang, tetapi menunjukkan peningkatan yang signifikan dibanding dua tahun lalu. Baik sektor ganda maupun tunggal tampil solid, membuat China terlihat sebagai favorit kuat untuk mengangkat trofi.
H2: Persiapan Final: Fokus dan Mental Jadi Kunci
Chen Yu Fei mengungkapkan bahwa kunci kemenangan atas Yamaguchi terletak pada kemampuan untuk menjaga konsistensi dan membaca situasi lapangan.
“Akane bermain sangat cepat di awal dan menghabiskan banyak energi. Setelah pindah sisi, dia melawan arah angin dan itu membuatnya kesulitan. Kami saling menahan permainan masing-masing,” kata Chen.
BACA JUGA: Osaka Marvelous Juara Perdana SV League Putri Usai Taklukkan NEC Kawasaki
Meskipun belum pasti akan tampil di final, Chen menegaskan pentingnya menjaga kondisi fisik dan mental untuk laga puncak.
“Turnamen belum selesai. Saya harus dalam kondisi terbaik secara fisik dan mental. Final akan menjadi pertandingan yang berat untuk kedua tim.”
Dominasi Berlanjut: China dan Tradisi Emas di Sudirman Cup
Dengan kemenangan atas Jepang, China kembali ke Final Piala Sudirman dan sekali lagi membuktikan bahwa mereka adalah raja bulu tangkis dunia. Kekuatan, konsistensi, dan kedalaman skuad menjadi senjata utama mereka dalam setiap edisi turnamen ini.
Kini, mata dunia akan tertuju pada laga final di mana China berpeluang besar menambah koleksi gelar dan mencatatkan sejarah baru dengan gelar ke-14 di ajang beregu campuran paling bergengsi ini.
BACA JUGA: Nicolo Bulega Raih Kemenangan Perdana di Cremona Italia, Tahan Tekanan dari Razgatlioglu