Megawati Hangestri Dihujat Netizen, Media Korea Turut Soroti Reaksinya

Megawati Hangestri Dihujat Netizen, Media Korea Turut Soroti Reaksinya
Megawati Hangestri Pertiwi

Megawati Hangestri dihujat netizen usai tampil di Final Four Proliga 2025. Dan hal ini kembali menjadi sorotan publik, bukan hanya di Indonesia tapi juga di Korea Selatan. Penampilan minimnya di babak Final Four Proliga 2025 menuai banyak kritik dari warganet Indonesia, hingga membuat Megawati angkat bicara lewat siaran langsung di TikTok. Media Korea Selatan bahkan turut menyoroti insiden ini, mengulas bagaimana Megawati menunjukkan kekecewaannya terhadap komentar negatif dari fans.

Megawati Hangestri Dihujat Netizen Terhadap Penampilannya di Proliga 2025

Setelah menyelesaikan musim 2024–2025 bersama Red Sparks di Korea Selatan, Megawati kembali ke Tanah Air dan bergabung dengan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia untuk Final Four Proliga 2025. Namun, kembalinya Megatron, julukan Megawati, ke panggung voli nasional tidak berjalan mulus.

Megawati tidak tampil di dua seri awal Final Four di Kediri dan Semarang karena masih dalam proses pemulihan cedera lutut. Ia baru tampil di seri Solo, namun dengan menit bermain yang sangat terbatas. Dari dua pertandingan, ia mencatatkan total 17 poin, 16 poin saat melawan Jakarta Pertamina Enduro dan satu poin ketika melawan Jakarta Elektrik PLN.

Meski kontribusinya cukup signifikan mengingat kondisi fisiknya, sebagian netizen justru menyayangkan performa Megawati dan membandingkan dengan penampilannya yang lebih prima saat membela Red Sparks di V-League Korea.

BACA JUGA: Nuansa Baru di Indonesia Open 2025: Karpet Biru dan Tiket Super Terjangkau

Megawati Balas Kritikan Lewat TikTok Live

Dalam sebuah siaran langsung di TikTok, Megawati tak kuasa menahan emosinya dan secara terbuka menanggapi kritikan yang menurutnya tidak adil.

“Punya otak gak kalian? Aku gak pernah latihan 20 hari, baru latihan sehari terus disuruh main bagus kayak di Korea Selatan yang latihan tiga bulan,” ucap Megawati dengan nada tinggi.

Ia menambahkan bahwa ekspektasi publik terhadap performanya sangat tidak masuk akal mengingat kondisi fisiknya belum pulih dan waktu latihan yang sangat singkat.

“Aku latihan di Proliga cuma satu hari, terus aku disuruh main kayak di Korea yang latihan tiga bulan. Kalau otak itu mikir, jangan menghujat.”

Megawati juga menyampaikan bahwa perjuangannya di Korea sangat berat dan melelahkan, bahkan sempat membuatnya menangis. Karena itu, ia kecewa ketika kembali ke Indonesia dan langsung mendapat tekanan besar dari publik.

“Emang kalian tahu perjuangan aku selama tiga bulan di Korea, nangis-nangis. Di Indonesia sehari suruh main lompatku setinggi langit. Kalau aku pakai dukun itu baru bisa, ini aku normal,” pungkasnya.

BACA JUGA: Jadwal Grand Final Proliga 2025 di Yogyakarta: Siapa yang Akan Jadi Juara?

Reaksi Media Korea Selatan: “Mengapa Mega Marah?”

Reaksi Megawati ternyata juga menjadi perhatian media Korea Selatan. Salah satu media olahraga ternama, Sports Trends, merilis artikel dengan judul, “Why is Mega angry at Indonesian fans?···When PS fails to perform properly, fans criticize, ‘I only trained for one day’, expressing disappointment.”

Dalam artikel tersebut, media Korea mengulas penyebab kemarahan Megawati dan kronologi kembalinya sang pemain ke Indonesia usai menyelesaikan musim V-League. Disebutkan bahwa Megawati pulang ke Indonesia untuk merawat ibunya yang sakit, dan langsung bergabung dengan Gresik Petrokimia.

Namun, Megawati datang dalam kondisi cedera lutut yang diderita saat menjalani babak play-off V-League. Hal ini membuatnya tidak bisa menjalani sesi latihan secara maksimal bersama tim barunya.

“Mega, who suffered a knee injury during the V-League post-season, was unable to train normally after joining the team,” tulis Sports Trends.

Media tersebut juga mengutip laporan CNN Indonesia yang melaporkan pernyataan Megawati di TikTok live, di mana ia mengatakan bahwa ia hanya sempat latihan sehari sebelum bertanding di Final Four Proliga.

BACA JUGA: Jakarta Popsivo Polwan dan Jakarta Pertamina Enduro Lolos ke Grand Final Proliga 2025

Kondisi Fisik Belum Pulih, Performa Terbatas

Dalam laporan resminya saat memperkenalkan Megawati, manajemen Gresik Petrokimia sudah menyampaikan bahwa mereka akan memprioritaskan proses pemulihan cedera sang pemain.

“Observing her injury is our top priority. We will do our best to help her recover and heal,” ujar perwakilan klub dalam pernyataan tertulis.

Kondisi fisik yang belum pulih membuat Megawati tidak bisa memberikan kontribusi maksimal. Petrokimia pun gagal melaju ke Grand Final setelah hanya menempati posisi ketiga klasemen akhir Final Four. Meski sempat menang telak 3-0 atas Jakarta Elektrik PLN, mereka tak berhasil mengumpulkan poin cukup untuk lolos ke partai puncak.

Dukungan dan Harapan dari Penggemar Setia

Di balik badai Megawati Hangestri dihujat netizen, banyak penggemar voli yang memberikan dukungan moril kepada Megawati. Mereka menilai bahwa wajar jika seorang atlet yang baru pulih cedera tidak langsung tampil prima, apalagi dengan masa adaptasi yang sangat singkat.

BACA JUGA: Megawati Hangestri Jadi Bintang MVP, Red Sparks Hancurkan GS Caltex

Para pendukung juga menilai bahwa komentar-komentar negatif yang dilontarkan warganet cenderung tidak berempati, apalagi mengingat Megawati adalah salah satu pemain yang telah berjuang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Menanti Langkah Megawati Selanjutnya

Kini publik menanti keputusan Megawati terkait masa depannya, baik di level klub nasional maupun internasional. Belum ada pernyataan resmi apakah ia akan kembali ke Korea Selatan untuk musim V-League berikutnya, atau tetap bermain di Indonesia.

Yang jelas, polemik ini menjadi pengingat bahwa atlet juga manusia yang punya batas fisik dan emosional. Tekanan publik yang berlebihan, apalagi ketika tidak memahami situasi sebenarnya, bisa berdampak negatif pada mental seorang pemain.