Regulasi Baru MotoGP Berlaku Jelang GP Prancis 2025 setelah Komisi Grand Prix mengumumkan sederet revisi penting. Dikutip dari MotoGP.com, Kamis (8/5/2025) kabarnya aturan baru ini akan langsung diterapkan mulai putaran di Le Mans. Perubahan meliputi prosedur start di semua kelas serta ketentuan tes bagi pembalap MotoGP yang sedang dalam masa pemulihan cedera.
Perubahan Prosedur Start Demi Kesetaraan dan Kejelasan
Dalam upaya menyederhanakan protokol start balapan, Komisi Grand Prix yang terdiri dari perwakilan FIM, IRTA, MSMA, dan Dorna, menetapkan aturan baru untuk pembalap yang meninggalkan grid atau tidak berada di grid saat menjelang balapan.
Mulai sekarang, pembalap yang meninggalkan grid karena alasan teknis ataupun penggantian ban akibat perubahan cuaca harus menjalani lap pemanasan dari pit lane, mengambil posisi grid semula, dan menerima Double Long Lap Penalty.
BACA JUGA: Jadwal Grand Prix Prancis 2025 Akhir Pekan Ini: Persaingan Sengit di Le Mans
Langkah ini berlaku di semua kelas Grand Prix tanpa pengecualian, termasuk Moto3, Moto2, dan MotoGP. Dengan tidak adanya perbedaan lagi antara penyebab pembalap meninggalkan grid, aturan ini untuk menambah kejelasan bagi semua pihak, termasuk penonton, tim, dan ofisial. Jika seorang pembalap melewatkan lap pemanasan, maka ia wajib memulai dari pit lane, sesuai dengan regulasi saat ini.
Batas maksimum 10 pembalap yang dapat memulai dari pit lane juga tetap berlaku. Selain itu, pembalap bisa melakukan pergantian motor untuk kelas MotoGP karena mereka memiliki dua unit motor.
Regulasi Baru MotoGP Berlaku Jelang GP Prancis 2025: Tes untuk Pembalap Cedera
Salah satu aspek penting lainnya dalam Regulasi Baru MotoGP Berlaku Jelang GP Prancis 2025 adalah ketentuan khusus untuk pembalap MotoGP yang sedang dalam masa pemulihan cedera. Mulai sekarang, mereka yang absen dari tiga event berturut-turut atau selama lebih dari 45 hari dapat mengajukan izin untuk mengikuti sesi tes khusus dengan motor MotoGP.
Tes ini bersifat opsional dan hanya berlaku untuk kelas utama MotoGP. Tujuannya adalah untuk memberikan waktu adaptasi fisik sebelum kembali ke ajang kompetitif. Namun, ada batasan ketat: tes hanya boleh dilakukan di sirkuit yang tidak akan menggelar balapan MotoGP dalam delapan pekan ke depan. Selain itu, penggunaan ban hanya maksimal tiga set dan pengambilan dari alokasi tim tes pabrikan.
BACA JUGA: Marquez Bersaudara Cetak Sejarah di MotoGP: Kemenangan Perdana Alex di Kelas Premier
Definisi “acara” dalam konteks ini mencakup Grand Prix dan tes resmi berdurasi lebih dari satu hari, sementara partisipasi dinyatakan sah jika pembalap sempat keluar dari pit lane selama satu kali dalam sesi resmi.
Larangan Tes Motor Spesifikasi 2027 dan Batas Wildcard
Komisi juga menetapkan bahwa seluruh pabrikan tidak boleh melakukan pengujian motor spesifikasi 2027 sepanjang musim 2025. Pengujian baru akan diizinkan mulai 17 November 2025, usai musim berakhir.
Untuk kelas Moto2 dan Moto3, batas wildcard diperketat. Kini, setiap pembalap hanya bisa menerima maksimal tiga wildcard per musim. Setiap tim hanya boleh mendaftarkan maksimal tiga wildcard dalam setahun. Tujuannya adalah mendorong pembalap untuk mengincar kursi penuh ketimbang hanya tampil sebagai undangan.
Komitmen Menuju Musim yang Lebih Kompetitif
Komisi Grand Prix berharap perubahan ini dapat meningkatkan keadilan, keselamatan, dan transparansi di seluruh level kompetisi. Semua perubahan aturan tersebut tercantum dalam regulasi resmi FIM Grand Prix.
BACA JUGA: Dua Pembalap MotoGP Dibekap Arm Pump, Jalani Operasi Usai Tes Jerez