Iga Swiatek Kalahkan Wildcard Tuan Rumah di Italian Open 2025

Iga Swiatek Kalahkan Wildcard Tuan Rumah di Italian Open 2025
Iga Swiatek - Dokumentasi IG: WTA

Petenis unggulan asal Polandia, Iga Swiatek kalahkan wildcard tuan rumah di Italian Open 2025 dalam laga pembuka yang berlangsung kurang dari satu jam. Swiatek menunjukkan performa dominan dengan kemenangan telak atas Elisabetta Cocciaretto, memberikan sinyal kuat bahwa ia siap kembali merajai tanah liat Roma musim ini.

Swiatek dan Rekam Jejak Emas di Rome

Iga Swiatek telah membangun reputasi sebagai ratu lapangan tanah liat. Sejak debutnya di turnamen-turnamen besar seperti Roland Garros dan Italian Open, ia mengoleksi total tujuh gelar dari sepuluh kesempatan tampil. Tiga di antaranya berasal dari Italian Open, termasuk kemenangan tahun lalu yang memperkuat statusnya sebagai salah satu pemain paling konsisten di WTA.

Kini, saat musim 2025 berjalan, Swiatek kembali ke tempat favoritnya dengan misi mengamankan gelar keempat di kota abadi.

Iga Swiatek Kalahkan Wildcard Tuan Rumah di Italian Open 2025

Kemenangan Iga Swiatek atas Elisabetta Cocciaretto, pemain tuan rumah yang mendapat wildcard, menjadi pembuka sempurna bagi sang juara bertahan. Bertanding di babak kedua, Swiatek hanya membutuhkan waktu kurang dari satu jam untuk menang dengan skor telak 6-1, 6-0.

BACA JUGA: Naomi Osaka Lolos Dramatis dari Viktorija Golubic di Italian Open 2025: Bangkit dari Ketertinggalan

Dominasi Swiatek begitu terlihat di sepanjang pertandingan. Ia berhasil memenangkan 28 dari 35 poin servis dan tidak memberikan satu pun break point kepada lawannya. Ini merupakan kemenangan ke-18 secara beruntun bagi Swiatek di Rome, semuanya diraih dalam dua set langsung.

Kemenangan ini juga menambahkan koleksi “bagel” (kemenangan 6-0 dalam satu set) milik Swiatek di turnamen WTA 1000 menjadi 33, menyamai rekor milik Victoria Azarenka.

Tantangan Selanjutnya dan Ambisi Gelar Perdana Musim Ini

Selanjutnya, Swiatek akan menghadapi pemenang laga antara unggulan ke-29 Danielle Collins dan Elena-Gabriela Ruse pada babak ketiga. Meski belum meraih gelar musim ini, Swiatek tetap menunjukkan konsistensi luar biasa.

Sejak awal 2025, ia telah mengikuti delapan turnamen dan selalu melaju hingga minimal perempat final. Namun gelar juara belum juga datang, membuat Italian Open menjadi peluang emas bagi Swiatek untuk mengakhiri paceklik trofi.

BACA JUGA:Hasil Lengkap Rome Open 2025 – Rabu, 7 Mei: Naomi Osaka Awali Langkah dengan Kemenangan Meyakinkan

Fokus Swiatek: Konsistensi dan Disiplin

Dalam konferensi pers di Rome, Swiatek menegaskan bahwa konsistensi tetap menjadi fokus utamanya. “Saya merasa permainan saya kembali stabil seperti tahun-tahun sebelumnya. Tapi tentu saya ingin memenangkan turnamen, bukan hanya mencapai babak-babak akhir,” ujarnya.

Swiatek juga menyoroti tantangan mental yang ia hadapi musim ini. Ia menyebut perfeksionisme sebagai hal yang sering menghambat penampilannya. “Kadang saya terlalu banyak berpikir. Saya ingin semuanya sempurna, dan itu malah jadi bumerang,” ungkap Swiatek.

Momen Kritis dan Evaluasi Kekalahan

Meski tampil konsisten, beberapa kekalahan Swiatek di musim ini cukup mengejutkan. Ia pernah kalah dari Alexandra Eala yang saat itu berperingkat 140 dunia di Miami Open. Kekalahan lainnya datang dari Coco Gauff di Madrid dengan skor telak 6-1, 6-1, kekalahan terburuk Swiatek dalam enam tahun terakhir dalam hal jumlah game.

Namun Swiatek enggan larut dalam kekecewaan. “Saya tahu apa yang salah. Fokus saya saat itu buruk, gerakan saya lambat. Tapi itu hanya satu hari buruk. Saya percaya pada proses dan akan terus melangkah,” katanya.

BACA JUGA: Bianca Andreescu Melaju Ke Putaran Kedua Roma Open 2025 dengan Gaya Hidup Baru

Mengandalkan Pengalaman dan Cinta Tanah Liat

Swiatek dikenal sebagai pemain yang mampu bangkit dari tekanan dan belajar dari kegagalan. Ia menegaskan bahwa kenangan manis di lapangan tanah liat akan menjadi motivasi terbesarnya.

“Saya punya hubungan cinta-benci dengan perfeksionisme. Tapi sekarang saya sedang belajar untuk lebih menikmati permainan dan tidak terlalu keras pada diri sendiri. Saya merasa dekat untuk kembali menang,” ujar Swiatek dengan optimisme tinggi.