Turnamen bergengsi Roma Open 2025 langsung menghadirkan kejutan besar saat petenis muda asal Amerika Serikat, Peyton Stearns, sukses menumbangkan unggulan kelima Madison Keys. Laga dramatis yang berakhir dengan skor 2-6, 6-2, 7-6(3) itu menjadi momentum penting bagi Stearns dalam membuktikan kualitasnya di ajang WTA 1000.
Kemenangan ini menandai momen Peyton Stearns Kalahkan Madison Keys di Roma Open 2025, sekaligus membawa dirinya ke babak 16 besar untuk kedua kali secara beruntun di turnamen WTA level 1000.
BACA JUGA: Danielle Collins Singkirkan Juara Bertahan Iga Swiatek di Roma Open 2025
Kemenangan Kedua Stearns atas Madison Keys
Pertemuan di Roma menjadi ulangan duel mereka sebelumnya di Toronto 2024, di mana saat itu Stearns keluar sebagai pemenang setelah Keys mundur akibat cedera. Namun kali ini, Stearns menunjukkan ketangguhan mentalnya dengan menuntaskan laga tiga set penuh dalam waktu hampir dua jam.
Di set penentuan, Stearns sempat unggul dua kali sebelum Keys menyamakan kedudukan dan memaksakan tiebreak. Namun sebuah kombinasi drop shot dan pukulan passing yang brilian membuat Stearns unggul 5-3 dan akhirnya menutup laga dengan kemenangan gemilang.
Ini adalah kemenangan kedua Stearns atas pemain 10 besar dunia, setelah sebelumnya ia mengalahkan Zheng Qinwen di Dubai awal tahun ini.
Peyton Stearns Kalahkan Madison Keys di Roma Open 2025 dan Tunjukkan Keunggulan di Clay Court
Adaptasi Stearns yang Tak Terduga di Lapangan Tanah Liat
Berbeda dari kebanyakan petenis Amerika, Stearns justru berkembang di atas lapangan tanah liat merah, sebuah pencapaian yang cukup mengejutkan. Ia tumbuh besar di Cincinnati, di mana lapangan hard court mendominasi. Pengalamannya di green clay saat muda bahkan membuatnya membenci permukaan tersebut.
BACA JUGA: Kalahkan Victoria Mboko, Coco Gauff Menang di Babak Kedua Roma Open 2025
Namun sebagai pemain profesional, Stearns menemukan kembali cintanya pada tanah liat. Ia kini memahami teknik meluncur dan memanfaatkan topspin berat yang menjadi senjatanya. Hasilnya, dua final WTA dalam kariernya sejauh ini diraih di clay: runner-up di Bogota 2023 dan juara perdana di Rabat.
Stearns juga tampil solid di Madrid Open 2025 sebelum datang ke Roma, dengan menembus babak keempat dan mengalahkan Amanda Anisimova.
Posisi Peringkat Tertinggi dalam Karier
Dengan hasil positif yang terus diraih di clay court, Stearns kini menempati peringkat tertingginya di PIF WTA Rankings, yaitu posisi ke-42. Performa stabil di turnamen besar seperti Madrid dan Roma memperkuat posisinya sebagai salah satu talenta muda paling berbahaya musim ini.
Blaz Kavcic, Pelatih Baru yang Membawa Energi Segar
Proses Unik Perekrutan Pelatih
Setelah kehilangan pelatih lamanya, Tom Hill, yang kembali ke tim Maria Sakkari, Stearns mencari pelatih baru melalui media sosial. Namun, pelatih barunya justru datang dari koneksi teman dekat: Blaz Kavcic, mantan petenis Slovenia yang pernah berada di peringkat 68 dunia ATP.
BACA JUGA: Mirra Andreeva Lolos ke Babak Ketiga Roma Open 2025, Raducanu Juga Melaju
Saat itu, Kavcic juga sedang tidak melatih setelah pemainnya, Max Purcell, terkena sanksi doping. Mereka langsung berkolaborasi menjelang Madrid Open, dan hasilnya langsung terlihat dengan dua penampilan di babak 16 besar WTA 1000 secara beruntun.
“Bahkan sebelum pertandingan pertama di Madrid, saya sudah tahu, Kamu saya rekrut, saya suka kamu!’ Kami cocok banget,” ujar Stearns.
Dampak Positif di Dalam dan Luar Lapangan
Stearns mengaku bahwa kehadiran Kavcic memberinya lebih banyak kepercayaan diri, terutama dalam mengeksekusi pukulan-pukulan kunci. Rasa senang di lapangan juga meningkat, yang berdampak langsung pada performanya.
“Dia datang membawa semangat baru dan membantu saya memperbaiki elemen permainan yang perlu ditingkatkan. Ketika kepercayaan diri meningkat, kemampuan bermain juga ikut terdongkrak.”
BACA JUGA: Aryna Sabalenka Menang di Laga Pembuka Turnamen WTA 1000 Roma 2025, Tampil Meyakinkan
Tantangan Berikutnya: Naomi Osaka di Babak 16 Besar
Lolos ke babak 16 besar WTA Roma Open 2025, Peyton Stearns akan menghadapi lawan tangguh berikutnya. Yakni mantan juara Grand Slam Naomi Osaka. Laga ini menjadi ujian berikutnya bagi Stearns untuk membuktikan apakah performa impresifnya di clay bisa terus berlanjut.
Osaka memang lebih dikenal sebagai spesialis hard court, namun pengalaman dan mentalitasnya tak bisa diremehkan. Duel antara dua generasi petenis ini diprediksi menjadi salah satu laga paling menarik di babak 16 besar nanti.
