Sada Nahimana Ukir Sejarah di Turnamen WTA Lalla Meryem 2025

Sada Nahimana Ukir Sejarah di Turnamen WTA Lalla Meryem 2025
Sada Nahimana - Dokumentasi IG: sadanahimana_official

Sada Nahimana ukir sejarah di Turnamen WTA Lalla Meryem 2025 setelah mencatat kemenangan luar biasa di Rabat dan menjadi petenis Burundi pertama yang menang di babak utama turnamen WTA.

Kemenangan Bersejarah Nahimana di Rabat

Sada Nahimana menciptakan momen yang tak terlupakan dalam karier tenisnya saat tampil di Grand Prix SAR La Princesse Lalla Meryem 2025. Bermain melawan petenis tuan rumah Aya El Aouni, Nahimana menang meyakinkan dengan skor 6-3, 6-2. Kemenangan ini mengukuhkannya sebagai petenis pertama dari Burundi yang berhasil meraih kemenangan di babak utama ajang WTA.

BACA JUGA: Jadwal Tenis Hamburg Open 2025 Hari Ini, Rabu 21 Mei

Sebelumnya, dua tahun lalu, Nahimana juga mencatat sejarah sebagai petenis Burundi pertama yang tampil di turnamen WTA, namun ia kalah di babak pertama dari Jana Fett. Kini, ia kembali dengan permainan yang jauh lebih matang dan percaya diri.

Perjalanan Menuju Babak Utama

Lolos Kualifikasi dengan Percaya Diri

Nahimana harus terlebih dahulu melalui babak kualifikasi sebelum masuk ke babak utama. Dalam proses itu, ia mengalahkan dua lawan tangguh: finalis Wimbledon junior 2022 Luca Udvardy dan petenis Brasil Carolina Alves. Performa apik ini membuktikan peningkatan signifikan dalam kemampuan bertandingnya.

Dengan kemenangan atas El Aouni, Nahimana kini mencatat rekor 21 kemenangan dan hanya 6 kekalahan di musim 2025. Di babak kedua turnamen Rabat, ia akan menghadapi unggulan ke-10 asal Spanyol, Jessica Bouzas Maneiro, yang juga merupakan petenis Top 100 pertama yang akan dihadapinya dalam karier profesionalnya.

Sada Nahimana Ukir Sejarah di Turnamen WTA Lalla Meryem 2025: Inspirasi untuk Afrika

Keberhasilan Nahimana bukan hanya pencapaian pribadi, tapi juga menjadi inspirasi bagi perkembangan tenis di Afrika, khususnya Burundi. Kemenangannya menunjukkan bahwa kerja keras dan dedikasi dapat membawa atlet dari negara-negara kecil ke panggung dunia.

BACA JUGA: Nao Hibino Singkirkan Bianca Andreescu dari Kualifikasi Roland Garros 2025

Dengan tampil menawan di turnamen bergengsi ini, Nahimana membuktikan bahwa potensi dari Afrika terus berkembang dan mampu bersaing di level elit tenis dunia.

Petenis Tuan Rumah Gagal Ukir Sejarah

Aya El Aouni dan Yasmine Kabbaj Takluk di Babak Pertama

Petenis muda asal Maroko, Aya El Aouni dan Yasmine Kabbaj, belum berhasil mengakhiri paceklik kemenangan pemain lokal di turnamen ini. El Aouni kalah dari Nahimana, sementara Kabbaj kalah dramatis dalam laga panjang selama 2 jam 48 menit melawan Anastasija Sevastova, mantan semifinalis US Open.

Kabbaj sempat unggul satu set dan 2-0 di set kedua, tetapi akhirnya takluk karena pengalaman dan kecermatan Sevastova yang berusia 35 tahun. Meski kalah, performa Kabbaj menunjukkan potensi besar generasi muda Maroko.

Saat ini, El Aouni tercatat sebagai mahasiswa University of Central Florida, dan Kabbaj kuliah di San Diego State University.

Daftar Petenis yang Ukir Kemenangan Perdana untuk Negaranya

Nahimana menjadi petenis ke-14 di abad ke-21 yang berhasil mencetak kemenangan WTA pertama bagi negaranya. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  • Sada Nahimana (Burundi) – Rabat 2025
  • Raluka Serban (Siprus) – Bogota 2025
  • Elina Avanesyan (Armenia) – Cincinnati 2024
  • Victoria Jimenez Kasintseva (Andorra) – Seoul 2022
  • Alexandra Eala (Filipina) – Cluj-Napoca 2021
  • Mayar Sherif (Mesir) – Australian Open 2021

Keberhasilan para petenis ini memperluas cakupan global dunia tenis, sekaligus memberi inspirasi bagi negara-negara yang belum memiliki tradisi tenis yang kuat.

BACA JUGA: Alejandro Davidovich Fokina Melaju di ATP 500 Hamburg 2025

Harapan Baru untuk Burundi

Kemenangan Sada Nahimana di Rabat tidak hanya membuat namanya tercatat dalam sejarah WTA, tapi juga membuka lembaran baru bagi tenis Burundi. Ini adalah tonggak penting yang bisa memotivasi lebih banyak talenta muda di negaranya untuk berani bermimpi dan menembus kancah internasional.