Jannik Sinner Ucapkan Ini, Lewat Akun Media Sosial Untuk Alzaraz – Setelah laga final dramatis di Prancis Terbuka 2025 yang berlangsung di Court Philippe-Chatrier, Ahad 8 Juni 2025 Jannik Sinner tulis status di akun Instagramnya. Unggahan tersebut Sinner sampaikan tak lama setelah kekalahannya dari rival beratnya, Carlos Alcaraz, dalam pertandingan penuh emosi dan intensitas tinggi.
Dikutip melalui akun instagram pribadinya, Selasa (10/6/2025), Sinner menulis:
“Congrats to @carlitosalcarazz and the team. I gave all I had, didn’t pay off this time. Until next year.”
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, artinya:
“Selamat untuk @carlitosalcarazz dan timnya. Aku telah memberikan segalanya, tapi kali ini belum berhasil. Sampai jumpa tahun depan.”
Ucapan tersebut menunjukkan sikap sportivitas tinggi dari petenis asal Italia yang baru saja kehilangan gelar impiannya di Paris.
BACA JUGA: Jannik Sinner Catat Sejarah Menjadi No. 1 Dunia ATP: Awal Era Dominasi Baru Tenis Pria
Balasan dari Akun ATP Tour dan Dukungan Penggemar
Sikap sportif itu pun menuai apresiasi luas di media sosial dan menjadi viral, bahkan mendapat tanggapan langsung dari akun resmi @atptour:
“You played phenomenally Jannik, it was an incredible battle. The tennis world is so lucky to have you in it and we can’t wait to see what you do next.”
Yang kalau diartikan kurang lebih begini, “Kamu bermain luar biasa Jannik, itu adalah pertarungan yang luar biasa. Dunia tenis sangat beruntung memilikimu, dan kami tak sabar menantikan apa yang akan kamu lakukan selanjutnya.”
Pertarungan Lima Set yang Pecahkan Rekor Final Terpanjang
Final Roland Garros 2025 antara Carlos Alcaraz dan Jannik Sinner memang pantas menjadi sebagai laga legendaris. Berikut skor lengkapnya: Carlos Alcaraz (2) vs Jannik Sinner (1) : 4-6, 6(4)-7(7), 6-4, 7-6(3), 7-6(2)
Laga ini tercatat sebagai final terpanjang dalam sejarah Roland Garros, dengan durasi mencapai 5 jam 29 menit. Selain menjadi pertemuan puncak perdana antara keduanya di final Grand Slam, duel ini juga menjadi klimaks dari rivalitas yang telah mereka bangun sejak ATP Paris 2021.
Di hadapan ribuan penonton di Court Philippe-Chatrier, keduanya memperlihatkan permainan spektakuler, saling menekan, bertahan, dan menyerang dengan intensitas tinggi. Atmosfer stadion penuh emosi, dan setiap poin terasa penting. Final ini diyakini akan dikenang sebagai salah satu yang terbaik dalam sejarah modern tenis.
Unggahan Jannik Sinner, Simbol Sportivitas dan Kedewasaan
Unggahan Sinner tersebut bukan hanya sekadar formalitas. Itu adalah bentuk kedewasaan dan respek terhadap lawan, meski baru saja mengalami kekalahan menyakitkan dalam laga sebesar final Grand Slam.
Respon positif dari penggemar pun langsung mengalir. Hingga Selasa petang, 10 Juni 2025, unggahan tersebut telah dibanjiri lebih dari 900 ribu interaksi dalam bentuk like dan komentar dari berbagai kalangan, termasuk atlet, jurnalis, hingga legenda tenis dunia.
Banyak yang memuji bagaimana Sinner tetap tenang, tidak emosional, dan tetap mengakui kehebatan Alcaraz. Ini menjadi contoh nyata bahwa rivalitas yang sehat bisa tetap hadir dengan rasa hormat tinggi.
Persaingan Sinner vs Alcaraz: Generasi Baru Pengganti Big Three
Rivalitas antara Sinner dan Alcaraz semakin kokoh sebagai ikon generasi baru tenis pria. Jika dulu ada Federer, Nadal, dan Djokovic, kini publik tenis menatap masa depan kepada dua nama: Sinner dan Alcaraz.
BACA JUGA: Lois Boisson Tembus 100 Besar WTA Usai Cetak Sejarah di Prancis Terbuka 2025
Pertemuan mereka di Roland Garros 2025 memperlihatkan bahwa intensitas, kualitas, dan drama pertandingan mereka sudah berada di level tertinggi. Keduanya masih berusia muda dan berpotensi mendominasi dunia tenis untuk satu dekade ke depan.
Menariknya, meski kalah, Sinner tetap mempertahankan posisi No. 1 Dunia ATP, unggul lebih dari 2.000 poin dari Alcaraz. Hal ini dikarenakan Alcaraz akan kehilangan poin besar di Wimbledon mendatang, tempat ia harus mempertahankan gelar.
Mental Juara Sejati Meski Gagal Juara
Pertandingan ini bukan hanya tentang siapa yang menang dan kalah, tapi juga tentang bagaimana seseorang menerima hasil dan tetap bersikap elegan. Yang Jannik Sinner ucapkan ini menjadi simbol dari karakter petenis profesional sejati.
Dengan usia yang masih 23 tahun dan pencapaian luar biasa di 12 bulan terakhir, masa depan Jannik Sinner sangat cerah. Dunia tenis kini menanti episode berikutnya dalam rivalitas epik ini, kemungkinan besar akan terjadi di Wimbledon atau US Open mendatang.