Perugia Juara Men's Europa League Final 2025, Yuki Ishikawa Sumbang 20 Poin

Sir Safety Susa Perugia akhirnya mengukir sejarah baru setelah berhasil menjadi Perugia Juara Men’s Europa League Final 2025. Dalam laga puncak Liga Champions Voli Putra Eropa (CEV Champions League) yang digelar pada Ahad (19/5/2025), tim asal Italia ini sukses menundukkan wakil Polandia, Aluron CMC Warta Zawiercie, dengan skor 3-2 dalam pertandingan dramatis lima set.

Pertarungan ini tidak hanya mempertontonkan kualitas tinggi dari kedua tim, tetapi juga memperlihatkan mental juara dari Perugia yang tampil penuh determinasi sejak set pertama hingga penutup. Kemenangan ini menjadi gelar perdana Perugia di ajang Liga Champions Eropa, menjadikannya momen bersejarah bagi klub dan para pendukungnya.

BACA JUGa: Nimir Abdel Aziz Raih MVP AVC Champions League 2025 Putra, Bintang Kemenangan Al Rayyan

Perjalanan Menuju Final

Perugia menunjukkan performa impresif sejak babak penyisihan grup dengan menempati posisi teratas di Grup A. Setelah itu, mereka menyingkirkan Monza di perempat final dan Halkbank Ankara di semifinal. Di sisi lain, Zawiercie berhasil mengalahkan Jastrzebski Wegiel, sesama tim asal Polandia, untuk melaju ke partai puncak.

Pertandingan final digelar dengan atmosfer tinggi dan tensi yang begitu ketat. Perugia tampil dengan skuad andalan, termasuk Yuki Ishikawa, Oleh Plotnitsky, Agustin Rosell, Sebastian Sole, Simone Giannelli, Wasim Ben Tara, dan Massimo Colaci.

Dua Set Awal Dikuasai Perugia

Set pertama langsung berjalan sengit dengan reli panjang sejak awal. Perugia memimpin 6-3 setelah servis akurat dari Ishikawa. Penampilan konsisten dari pemain asal Jepang ini memperkuat dominasi Perugia hingga menutup set dengan skor 25-22.

Di set kedua, Zawiercie sempat unggul melalui servis keras yang menggoyahkan penerimaan bola Perugia. Namun, Ishikawa tetap tampil tangguh dengan penguasaan permainan dari posisi sulit. Setelah kembali mengejar ketertinggalan, Perugia menutup set kedua dengan skor yang sama, 25-22, dan memimpin 2-0.

BACA JUGA: Nimir Abdel Aziz Pimpin Al Rayyan Raih Juara AVC Champions League 2025 Putra

Zawiercie Bangkit di Set Tengah

Zawiercie tidak menyerah begitu saja. Mereka bangkit di set ketiga dan memanfaatkan beberapa kesalahan dari Perugia. Dengan masuknya Kyle Ensing, Zawiercie berhasil menciptakan momentum baru dan menutup set dengan skor 25-20.

Set keempat juga berjalan ketat, dengan kedua tim saling mengejar poin demi poin. Meskipun Ishikawa tampil impresif dengan spike silang dan block-out, Zawiercie mampu memaksakan set penentuan usai menang 25-22.

Perugia Juara Men’s Europa League Final 2025 Lewat Dominasi Set Kelima

Di set kelima penentu, Perugia tampil agresif sejak awal. Servis ace dari Ben Tara membuka keunggulan, kemudian Ishikawa memperlebar selisih melalui servis dan spike tajam. Kombinasi servis Gianelli dan Plotnitsky membuat lini pertahanan Zawiercie goyah.

Perugia mencapai match point setelah Ishikawa kembali memecah pertahanan lawan lewat servis. Setelah reli panjang, Perugia akhirnya menutup set kelima dengan kemenangan 15-10, memastikan diri sebagai Perugia Juara Men’s Europa League Final 2025.

BACA JUGA: New York Knicks Lolos ke Final Wilayah Timur Hadapi Pacers

Ishikawa Bintangi Kemenangan Bersejarah

Yuki Ishikawa menjadi salah satu pahlawan kemenangan Perugia. Ia tampil penuh di seluruh lima set dan menyumbang 20 poin, menjadi pencetak poin terbanyak kedua di tim. Meski sempat mendapat tekanan dari servis lawan, Ishikawa tetap tenang dalam mengatur serangan dan menjaga konsistensi tim lewat pertahanan solid serta servis efektif.

Performa luar biasa Ishikawa tidak hanya menunjukkan perannya yang vital di Perugia, tetapi juga membuktikan bahwa dirinya merupakan salah satu outside hitter top dunia saat ini.

Statistik Pertandingan

Perugia 3–2 Zawiercie

Set 1: 25–22
Set 2: 25–22
Set 3: 20–25
Set 4: 22–25
Set 5: 15–10

Dengan kemenangan ini, Perugia resmi menambah daftar klub elite Eropa yang pernah meraih trofi bergengsi Liga Champions Voli Putra. Mereka tak hanya menang secara teknis, tapi juga secara mental di laga yang penuh tekanan.