7 Kali Kalahkan Zheng, Aryna Sabalenka Lolos ke Semifinal Prancis Terbuka 2025

7 Kali Kalahkan Zheng, Aryna Sabalenka Lolos ke Semifinal Prancis Terbuka 2025
Aryna Sabalenka di Prancis Terbuka 2025 - Dokumentasi Instagram/@wta

Aryna Sabalenka lolos ke semifinal Prancis Terbuka 2025 usai mengatasi perlawanan Zheng Qinwen di babak perempat final, Selasa (3/6/2025). Dalam duel yang berlangsung ketat di awal, Sabalenka mampu bangkit dari ketertinggalan 2-4 pada set pertama dan akhirnya menang dua set langsung dengan skor 7-6(3), 6-3.

Hasil ini menandai langkah Sabalenka ke semifinal Roland Garros untuk kedua kalinya sepanjang karier, setelah pencapaian serupa di edisi 2023. Petenis nomor satu dunia tersebut kini tinggal satu kemenangan lagi untuk tampil di final Grand Slam keenamnya, dan untuk pertama kalinya di turnamen tanah liat paling prestisius ini.

BACA JUGA: Lois Boisson Ukir Sejarah di Prancis Terbuka 2025: Singkirkan Pegula dan Melaju ke Perempat Final

Rekor Dominan Sabalenka atas Zheng Kembali Terbukti

Sabalenka Kini Unggul 7-1 atas Zheng

Pertandingan ini merupakan pertemuan kedelapan antara Aryna Sabalenka dan Zheng Qinwen. Sebelumnya, Sabalenka memegang rekor dominan 6-1 atas Zheng, termasuk kemenangan di enam laga awal mereka. Satu-satunya kekalahan Sabalenka terjadi di perempat final Roma 2025 — pertemuan pertama mereka di atas tanah liat.

Namun, kekalahan tersebut tampaknya menjadi pelajaran berharga bagi Sabalenka. Bermain lebih fokus dan bertenaga, ia mampu membalikkan dominasi Zheng di awal pertandingan. Zheng sempat memimpin 4-2 pada set pertama, tapi gagal menjaga momentum saat Sabalenka meningkatkan tekanan dari baseline.

Sabalenka Ungkap Kondisi Fisik yang Kini Lebih Prima

Setelah kekalahan di Roma, Sabalenka mengaku sebenarnya tengah mengalami kelelahan fisik.

“Saya cukup kelelahan di Roma. Saat itu saya merasa seharusnya beristirahat menjelang Roland Garros,” ujar Sabalenka usai kemenangan di babak keempat atas Amanda Anisimova.

Kondisi itu justru menjadi keuntungan tak terduga. Dalam wawancara pasca pertandingan melawan Zheng, Sabalenka menyebut kekalahan tersebut memberi waktu istirahat yang sangat ia butuhkan.

“Saya senang kalah di Roma karena saya butuh jeda. Hari ini saya jauh lebih segar dan siap bertarung. Saya tinggalkan segalanya di lapangan,” katanya kepada eks juara Wimbledon, Marion Bartoli.

Aryna Sabalenka Lolos ke Semifinal Prancis Terbuka 2025, Siap Tantang Swiatek atau Svitolina

Di babak semifinal nanti, Sabalenka akan menghadapi tantangan besar dari pemenang duel antara Iga Swiatek (unggulan ke-5) atau Elina Svitolina (unggulan ke-13). Swiatek adalah juara bertahan dan tiga kali juara Roland Garros, sementara Svitolina dikenal sebagai salah satu petenis paling konsisten di turnamen besar.

Pertemuan Sabalenka vs Swiatek akan sangat dinantikan sebagai duel antara dua kekuatan besar di WTA saat ini. Jika bertemu Svitolina, laga akan menjadi adu strategi dan konsistensi.

Dengan performa solid yang ia tampilkan sejauh ini, Aryna Sabalenka memiliki peluang nyata untuk menembus final pertamanya di Roland Garros dan menambah koleksi gelar Grand Slam setelah sebelumnya menjuarai Australian Open dua kali.

BACA JUGA: Alexander Bublik Hempaskan Jack Draper di Prancis Terbuka, Cetak Sejarah Baru

Kemenangan Ketujuh Sabalenka atas Zheng, Jadi Modal Besar Menuju Final

Keberhasilan Aryna Sabalenka lolos ke semifinal Prancis Terbuka 2025 juga menandai kemenangan ketujuhnya atas Zheng Qinwen, menunjukkan betapa kuat mental dan taktik Sabalenka saat menghadapi lawan yang sudah dikenalnya dengan baik.

Zheng sendiri bermain cukup impresif sepanjang turnamen, namun masih belum cukup tajam saat menghadapi petenis dengan kekuatan penuh seperti Sabalenka. Ketika momentum diambil alih, Zheng tampak kesulitan untuk bangkit kembali.

Sabalenka Makin Matang, Makin Berbahaya

Dengan kombinasi kekuatan pukulan, ketahanan mental, dan kondisi fisik yang telah pulih, Aryna Sabalenka kini menjadi salah satu favorit utama untuk merebut gelar Prancis Terbuka 2025. Jika ia terus menjaga performanya, tak menutup kemungkinan Paris akan menjadi tempat lahirnya sejarah baru dalam kariernya.