Maverick Vinales menegaskan bahwa kualifikasi menjadi kunci utamanya di Sachsenring, MotoGP Jerman 2025, akhir pekan ini, sementara Enea Bastianini berharap bisa lanjutkan tren positif dari Assen.
Setelah finis kelima di MotoGP Belanda akhir pekan lalu, hasil terbaiknya di hari Ahad sejak Le Mans, Maverick Vinales datang ke Jerman dengan satu fokus utama: memperbaiki posisi start.
BACA JUGA: Toprak Razgatlioglu Siap Jalani “Perjalanan 44 Pekan” Bersama Pramac Yamaha di MotoGP
Pembalap Tech3 KTM itu menilai performa balapnya semakin konsisten, tetapi ia sadar betul bahwa peluang naik podium sangat ditentukan oleh posisi di grid.
“Kami menjalani akhir pekan yang bagus di Assen, jadi target kami sekarang adalah menjaga momentum dan terus membangun kekuatan dari satu seri ke seri berikutnya,” ujar Vinales. “Namun, target utama adalah meningkatkan performa di kualifikasi dan start dari dua baris terdepan.”
Pentingnya Start Depan di Sachsenring
Sachsenring dikenal sebagai sirkuit yang teknikal dengan banyak tikungan sempit. Vinales menyebut bahwa berada di barisan tengah atau belakang bisa membuat pembalap ‘terjebak’ tanpa ruang untuk menyalip.
“Itu akan sangat penting di Sachsenring karena sirkuit ini sempit, dan jika Anda start dari tengah, sulit untuk menembus ke depan,” katanya lagi.
BACA JUGA: Jelang WorldSBK Donington 2025: Bulega vs Toprak, Hanya Terpaut 9 Poin!
Vinales sendiri sudah pernah naik podium di Sachsenring bersama Yamaha pada 2018 dan 2019. Namun musim ini, posisi grid-nya sangat fluktuatif, dari start kelima hingga ke-20.
Manajer tim Nicolas Goyon menyatakan optimismenya:
“Jika Maverick mampu menjalani kualifikasi dengan baik, kami bisa mengharapkan akhir pekan yang kuat. Di Assen, kami melihat motor semakin stabil dan mampu berbelok lebih tajam, dua hal penting untuk bisa cepat di Jerman.”
Bastianini: Feeling Lebih Baik, Tapi Perlu Perbaikan Kualifikasi
Di sisi lain, rekan setim Vinales, Enea Bastianini, juga datang ke Jerman dengan semangat baru setelah tampil impresif di Assen. Start dari posisi ke-20, ia berhasil finis kesembilan, menyamai hasil terbaiknya sejauh ini bersama KTM.
“Feeling di atas motor jauh lebih baik dibanding balapan sebelumnya, dan saya berharap kami bisa terus bekerja ke arah yang sama,” kata Bastianini.
BACA JUGA: Enam Nama Potensial Pengganti Toprak Razgatlioglu di BMW untuk WorldSBK 2026?
Namun pembalap Italia itu juga menyoroti satu masalah besar: kualifikasi. Sejauh ini, ia belum pernah lolos ke Q2, dengan hasil kualifikasi terbaik di posisi ke-16.
“Posisi grid tetap menjadi salah satu target utama kami,” tambahnya.
Goyon pun mengakui ada progres dari sang pembalap:
“Enea menunjukkan peningkatan performa, khususnya dalam dua seri terakhir. Dengan empat KTM finis di 11 besar di Assen, terlihat jelas bahwa motor kami telah mengalami kemajuan. Saya yakin Enea bisa memanfaatkannya untuk terus beradaptasi dan memperbaiki hasilnya.”
KTM Masih Dalam Jalur, Pedro Acosta Jadi Ujung Tombak
Pedro Acosta menjadi pembalap KTM dengan posisi klasemen terbaik saat ini. Acosta berada di peringkat delapan dunia setelah finis keempat di Assen. Vinales menyusul di posisi 10, Brad Binder di posisi 13, dan Bastianini di posisi 15.
BACA JUGA: Marc Marquez Puji Ducati Usai Raih Tiga Kemenangan Beruntun
Dengan performa motor yang semakin kompetitif dan para pembalap mulai menemukan ritme masing-masing. Akhir pekan di Sachsenring bisa menjadi momen penting bagi skuad Tech3 KTM untuk memperkuat posisi mereka di pertengahan musim ini.