Duel panas Jannik Sinner vs Novak Djokovic di Semifinal Wimbledon 2025 menjadi sajian utama Jumat malam di Centre Court. Pertarungan dua generasi berbeda ini bukan sekadar semifinal Grand Slam biasa, melainkan ajang penentuan arah sejarah tenis putra.
Sinner, unggulan pertama asal Italia, berambisi menembus final Wimbledon pertamanya sekaligus menegaskan dominasinya atas para legenda. Sementara itu, Djokovic, sang raja Wimbledon dengan tujuh gelar, mengejar rekor legendaris milik Roger Federer: delapan gelar tunggal putra di All England Club.
BACA JUGA: Strategi Taylor Fritz Hadapi Alcaraz di Semifinal Wimbledon 2025: Jangan Tunggu Panas!
Sinner Bugar, Djokovic Waspada Cedera
Meski sempat mencemaskan kondisi siku usai terjatuh di laga keempat melawan Grigor Dimitrov, Jannik Sinner tampil solid dalam kemenangan straight set atas Ben Shelton di perempat final.
“Saya hanya latihan 20 menit kemarin tanpa servis penuh. Tapi pagi ini feeling saya baik dan saya putuskan untuk tetap bertanding,” ujar Sinner usai kemenangan tersebut.
Kini, Sinner yang telah memenangkan tiga Grand Slam hard court (Australia Open 2x, US Open 1x) siap mengejar mahkota lapangan rumput pertamanya. Namun, tantangannya jelas: menghadapi Novak Djokovic yang telah 102 kali menang di Wimbledon.
Djokovic Tak Kehilangan Semangat
Meski kalah empat kali beruntun dari Sinner termasuk di semifinal Roland Garros bulan lalu, Djokovic masih jadi lawan tangguh. Petenis Serbia itu menang dalam dua pertemuan mereka sebelumnya di Wimbledon, perempat final 2022 dan semifinal 2023.
BACA JUGA: Iga Swiatek Lolos ke Final Wimbledon 2025 Usai Bungkam Bencic 2 Set Langsung
“Saya tahu saya kalah di Paris, tapi ini tantangan yang saya nantikan,” kata Djokovic. “Sinner dan Alcaraz adalah pemimpin tenis saat ini. Saya ingin tahu sejauh mana saya masih bisa bertarung dengan mereka.”
Djokovic juga sempat terpeleset saat menutup laga perempat final melawan Flavio Cobolli, bahkan membatalkan sesi latihan Kamis kemarin. Namun, pengalaman 52 semifinal Grand Slam membuatnya tetap berbahaya, apalagi jika ia memainkan variasi seperti di Roland Garros: drop shot, volley cepat, dan net game agresif.
Jannik Sinner vs Novak Djokovic di Semifinal Wimbledon 2025: Duel Taktik dan Mental
Kemenangan Sinner di Roland Garros terjadi karena kecermatannya membaca taktik Djokovic. Ia mampu meredam drop shot dan adu cepat di baseline dengan ketenangan luar biasa. Namun, di rumput, Djokovic punya keuntungan tersendiri dengan pendekatan net yang efektif, terbukti dengan 67% poin net sukses dalam dua laga terakhir.
Sinner harus memanfaatkan agresivitas awal dan servisnya yang kerap mematikan. Apalagi ia belum kehilangan set sejak ronde keempat dan tampil lebih segar dibandingkan Djokovic.
BACA JUGA: Aryna Sabalenka Tersungkur di Semi Final Wimbledon 2025, Anisimova Cetak Sejarah
Di sisi lain, Djokovic akan mengandalkan pengalaman dan variasi permainan, sambil berharap fisiknya cukup kuat untuk menjalani laga panjang. Jika menang, ia akan mencatatkan kemenangan ke-103 di Wimbledon dan satu langkah lagi menyamai rekor Federer.
Rekor dan Ambisi yang Dipertaruhkan
- Sinner: Ingin final Wimbledon pertama, memperkecil jarak dengan Alcaraz di peringkat ATP Live Race to Turin.
- Djokovic: Ke semifinal Grand Slam ke-53, kemenangan Wimbledon ke-103, dan peluang menyamai rekor 8 gelar Federer.
Dengan lima kemenangan dari sembilan pertemuan atas Djokovic, Sinner kini memiliki kepercayaan diri untuk mengubah tren sejarah. Tapi jangan lupakan: lapangan Centre Court adalah “rumah kedua” bagi Djokovic.
BACA JUGA: Hasil Lengkap Perempat Final Wimbledon 2025: Duel Seru dan Kejutan di Babak 8 Besar
Siapa Lebih Siap Mental dan Fisik?
Pertarungan Jannik Sinner vs Novak Djokovic di Semifinal Wimbledon 2025 tak sekadar soal teknik, tapi juga mental dan manajemen fisik. Djokovic mengincar gelar ke-25 Grand Slam, sementara Sinner membidik pencapaian baru dalam karier mudanya.
Satu hal pasti: apa pun hasilnya, laga ini akan menjadi salah satu babak paling menentukan dalam sejarah persaingan dua generasi tenis dunia.