Rivalitas Sinner vs Alcaraz Semakin Membara Usai Final Wimbledon 2025

Rivalitas Sinner vs Alcaraz Semakin Membara Usai Final Wimbledon 2025

Rivalitas Sinner vs Alcaraz semakin membara usai final Wimbledon 2025 yang kembali mempertemukan dua bintang muda paling bersinar dalam dunia tenis saat ini. Kemenangan Jannik Sinner atas Carlos Alcaraz di Centre Court bukan hanya mempersembahkan gelar Grand Slam keempatnya, tetapi juga membuka babak baru dalam persaingan yang semakin mengakar di level tertinggi.

Meski Alcaraz masih unggul 8-5 dalam rekor pertemuan mereka, kekalahan di final Wimbledon membuktikan bahwa dominasi atas Sinner tak lagi mutlak. Justru, keduanya kini saling mendorong satu sama lain ke level permainan yang lebih tinggi.

BACA JUGA: Petenis Italia Pertama, Jannik Sinner Juara Wimbledon 2025 Usai Taklukkan Alcaraz di Final

Saling Meningkatkan Level Permainan

Dalam konferensi pers usai kekalahan di final, Alcaraz tak ragu menyebut bahwa kehadiran Sinner sebagai rival justru menjadi bahan bakar baginya untuk terus berkembang.

“Aku sangat senang punya rivalitas seperti ini. Kami saling memaksa bermain di level tertinggi setiap kali bertemu,” ujar Alcaraz. “Jujur saja, tak banyak pasangan pemain yang bisa mempertahankan level permainan setinggi itu ketika saling berhadapan.”

Menurut petenis berusia 22 tahun itu, pertandingan melawan Sinner selalu memiliki bobot emosional dan teknis yang berbeda. “Kami sering bertemu di final turnamen besar, Grand Slam, Masters. Ini rivalitas yang membangun dan membuatku bekerja keras setiap hari agar bisa terus bersaing dengannya.”

Balas Dendam Manis dari Sinner

Pertemuan terakhir keduanya sebelum final Wimbledon terjadi di Roland Garros 2025, saat Alcaraz membalikkan keadaan dari tiga championship point untuk menang dalam lima set dan durasi nyaris lima setengah jam. Namun di London, giliran Sinner yang tampil dominan dan menang dalam empat set untuk merebut gelar perdananya di Wimbledon.

BACA JUGA: Iga Swiatek Juara Wimbledon 2025 Usai Bungkam Anisimova dengan Skor Telak

Alcaraz mengaku tidak terkejut dengan respons luar biasa dari Sinner. “Dia pemain hebat dan seorang juara sejati. Juara sejati selalu belajar dari kekalahan,” kata Alcaraz. “Saya tahu dia akan tampil lebih baik kali ini, dan dia membuktikannya.”

Menuju Pengejaran Grand Slam Karier

Menuju musim 2026, narasi baru muncul: siapa yang akan lebih dulu meraih Career Grand Slam? Sinner kini hanya butuh satu trofi Roland Garros, sementara Alcaraz tinggal mengejar gelar di Australia Terbuka.

Meski kalah di final Wimbledon, Alcaraz tetap menjaga semangat positif. Ia membandingkan reaksinya kali ini dengan kekalahan di final Olimpiade Paris 2024 dari Novak Djokovic, yang saat itu membuatnya sangat terpukul.

“Kali ini berbeda. Saya merasa jauh lebih tenang dan menerima hasil dengan lebih lapang,” ujarnya. “Saya bangga bisa mencapai final Grand Slam lagi. Itu tidak mudah, dan saya bersyukur atas semua dukungan dari tim dan keluarga saya.”

BACA JUGA: Toprak Razgatlioglu Menang Race 1 WorldSBK Donington 2025, Alex Lowes Terjatuh Saat Memimpin

Evaluasi Teknis: Di Mana Alcaraz Kalah?

Salah satu momen kunci bagi Alcaraz adalah di set kedua, yang ia anggap sebagai titik balik pertandingan. Ia menyesalkan terlalu banyak kesalahan saat mengembalikan servis kedua dari Sinner.

“Saya memberi terlalu banyak poin gratis ketika menerima servis kedua. Itu seharusnya menjadi peluang emas untuk menyerang, tapi saya gagal memanfaatkannya,” akunya.

Selain itu, ia merasa gagal memberi tekanan saat Sinner melakukan servis, membuat petenis Italia itu bermain lebih nyaman dan percaya diri sepanjang pertandingan.

Rivalitas Sinner vs Alcaraz: Masa Depan Tenis Dunia

Rivalitas Sinner vs Alcaraz semakin membara usai final Wimbledon 2025, dan kini telah menciptakan duel klasik modern. Setelah berbagi tujuh gelar Grand Slam terakhir di antara mereka, keduanya mulai menyamai intensitas rivalitas legendaris seperti Federer vs Nadal atau Djokovic vs Murray.

Uniknya, Sinner dan Alcaraz juga kembali menciptakan sejarah: mereka adalah pasangan finalis Roland Garros yang kembali bertemu di final Wimbledon di tahun yang sama, sebuah prestasi yang terakhir kali hanya dicapai oleh Federer dan Nadal antara 2006–2008.

Alcaraz menutup Wimbledon 2025 dengan rekor 48-6 musim ini, namun harus mengakui keunggulan Sinner yang kini unggul 3.430 poin di puncak PIF ATP Rankings. Rivalitas mereka jelas belum selesai, justru baru memanas.