Aryna Sabalenka Tersungkur di Semi Final Wimbledon 2025, Anisimova Cetak Sejarah

Aryna Sabalenka Tersungkur di Semi Final Wimbledon 2025, Anisimova Cetak Sejarah
Aryna Sabalenka - Dokumentasi Instagram/@wta

Petenis nomor satu dunia Aryna Sabalenka tersungkur di semi final Wimbledon 2025 setelah takluk dari unggulan ke-13 asal Amerika Serikat, Amanda Anisimova. Dalam pertarungan dramatis selama 2 jam 37 menit di Centre Court, Anisimova tampil penuh determinasi dan menang 6-4, 4-6, 6-4 untuk melaju ke final Grand Slam pertamanya.

Hasil ini menjadi pukulan telak bagi Sabalenka yang sebelumnya diunggulkan untuk merebut gelar perdananya di Wimbledon. Ini juga menjadi kekalahan ketiga berturut-turut di babak semifinal Wimbledon bagi petenis Belarusia tersebut, setelah edisi 2021 dan 2023.

BACA JUGA: Novak Djokovic Lolos ke Semifinal Wimbledon 2025 Usai Kalahkan Cobolli di Empat Set

Aryna Sabalenka Tersungkur di Semi Final Wimbledon 2025: Rekor Buruk Berlanjut

Kekalahan ini menambah catatan kelam bagi Aryna Sabalenka di Wimbledon, di mana ia belum pernah berhasil menembus partai puncak. Aryna Sabalenka tersungkur di semi final Wimbledon 2025, meski tampil solid dengan mencatatkan 31 winner dan 37 unforced error, lebih baik dibanding Anisimova.

Namun, statistik itu tak mencerminkan ketenangan dan keberanian Anisimova dalam momen-momen krusial. Dengan kemenangan ini, Anisimova memperlebar rekor head-to-head atas Sabalenka menjadi 6-3, termasuk kemenangan di semua jenis permukaan.

Anisimova Bangkit dari Masa Sulit, Menuju Final Grand Slam Pertama

Amanda Anisimova menjadi petenis pertama kelahiran abad ke-21 yang lolos ke final Wimbledon. Tak hanya itu, ia juga menjadi pemain kedua di era Open yang mencapai final Grand Slam setelah kalah di babak kualifikasi tahun sebelumnya, mengikuti jejak Bianca Andreescu di US Open 2019.

“Saya pikir ini membuktikan bahwa segalanya mungkin terjadi,” ujar Anisimova. “Saat saya cuti karena kesehatan mental, banyak yang bilang saya tidak akan bisa kembali ke level atas. Tapi saya tetap percaya dan terus bekerja keras.”

BACA JUGA: Jannik Sinner Lolos ke Semifinal Wimbledon 2025 Usai Tundukkan Shelton Tanpa Cela

Perjalanan Anisimova ke final ini memang layak diacungi jempol. Tahun lalu, ia gagal menembus babak utama Wimbledon karena kalah di kualifikasi. Kini, dia akan membuat debut di Top 10 WTA dan siap memperebutkan gelar juara melawan Iga Swiatek.

Pertandingan Sarat Drama dan Ketegangan

Duel Sabalenka vs Anisimova berlangsung ketat sejak awal. Kedua pemain saling menjaga servis hingga Sabalenka melakukan double fault pada set point pertama, yang memberi Anisimova keunggulan di set pembuka.

Set kedua berbalik arah ketika Anisimova kehilangan servis di game ketujuh. Sabalenka memanfaatkan momen itu dan menutup set kedua dengan kemenangan 6-4. Namun di set ketiga, Anisimova menunjukkan ketangguhan luar biasa.

Meski sempat kehilangan servis saat unggul 5-3, Anisimova tak kehilangan kendali. Ia mematahkan servis Sabalenka di game berikutnya dan memastikan kemenangan lewat forehand winner pada match point keempat.

BACA JUGA: Bencic ke Semifinal Wimbledon 2025 Usai Tumbangkan Andreeva Lewat Duel Dua Tiebreak

Sabalenka: “Saya akan kembali lebih kuat”

Meski gagal menembus final, Aryna Sabalenka tetap memandang pencapaiannya secara positif. Dengan catatan tiga semifinal Grand Slam dan sembilan semifinal musim ini, ia tetap menjadi salah satu pemain paling konsisten di WTA Tour.

“Saya merasa saya masih punya banyak hal untuk dibanggakan,” ujar Sabalenka. “Kekalahan seperti ini membuat saya semakin lapar untuk kembali. Saya harus lebih percaya diri dan berani mengambil risiko di momen penting.”

Sabalenka kini mengalihkan fokus ke US Open, Grand Slam terakhir tahun ini, di mana ia bertekad untuk menebus kegagalan dari tiga turnamen besar sebelumnya.

Final Idaman: Anisimova vs Swiatek

Di partai puncak, Amanda Anisimova akan menghadapi Iga Swiatek yang sebelumnya menang telak atas Belinda Bencic 6-2, 6-0. Ini akan menjadi pertemuan pertama keduanya di level profesional, meski mereka sempat bertemu di level junior tahun 2016.

BACA JUGA: Iga Swiatek Tembus Semifinal Wimbledon Pertamanya, Ukir Sejarah di Atas Rumput

Final ini pun menjadi duel generasi emas kelahiran 2001, dan final Grand Slam ke-10 dalam era Open yang mempertemukan dua pemain yang lahir di tahun yang sama.