Carlos Alcaraz Tak Bisa Salip Sinner di Wimbledon 2025, Meski Juara Sekalipun

Carlos Alcaraz Tak Bisa Salip Sinner di Wimbledon 2025, Meski Juara Sekalipun
Carlos Alcaraz & Jannik Sinner - Dokumentasi Instagram/@atp

Meski tampil sebagai juara bertahan dua kali di SW19 dan sedang dalam performa luar biasa, Carlos Alcaraz tak bisa salip Sinner di Wimbledon 2025 untuk merebut takhta peringkat satu dunia. Hal ini sudah dipastikan berdasarkan perhitungan PIF ATP Live Rankings jelang Grand Slam lapangan rumput tersebut.

Jannik Sinner Tetap di Puncak Dunia Apapun Hasil Wimbledon

Petenis asal Italia, Jannik Sinner, tiba di London dengan status sebagai pemain nomor satu dunia dan telah mengunci posisinya terlepas dari hasil turnamen. Dengan 10.430 poin di klasemen live ATP, ia unggul 1.130 poin atas Alcaraz yang berada di peringkat dua dengan 9.300 poin.

BACA JUGA: Carlos Alcaraz Berlatih Bersama Ferrero di Wimbledon 2025, Targetkan Sejarah di SW19

Sinner hanya mempertahankan 400 poin dari hasil perempat final Wimbledon tahun lalu, sementara Alcaraz punya beban mempertahankan 2.000 poin sebagai juara bertahan. Artinya, sekalipun Carlos Alcaraz tak bisa salip Sinner di Wimbledon 2025, persaingan perebutan gelar tetap akan sengit dan berpengaruh besar terhadap klasemen akhir musim.

Alcaraz Bisa Persempit Jarak di Race to Turin

Meskipun tak bisa menggusur Sinner di peringkat dunia, Alcaraz justru unggul jauh di klasemen PIF ATP Live Race To Turin, indikator utama dalam perebutan gelar pemain terbaik akhir musim. Dengan 6.240 poin, Alcaraz memimpin 2.240 poin atas Sinner yang memiliki 4.000 poin.

Performa Alcaraz di paruh pertama musim 2025 sangat mengesankan. Ia memenangkan gelar di Roma, Roland Garros, dan Queen’s Club, sekaligus memperpanjang rekor kemenangan beruntun menjadi 18 pertandingan, yang merupakan rekor terbaik sepanjang kariernya.

PIF ATP Live Race To Turin (per 25 Juni 2025)

PemainPoin
1. Carlos Alcaraz6.240
2. Jannik Sinner4.000
3. Alexander Zverev3.270
4. Jack Draper2.890
5. Lorenzo Musetti2.600
6. Novak Djokovic2.580
7. Casper Ruud2.075
8. Tommy Paul*1.900
9. Alex de Minaur1.835
10. Holger Rune1.830

*Masih bermain pekan ini

BACA JUGA: Jannik Sinner Unggulan Pertama Wimbledon 2025, Alcaraz Siap Tantang di Final

Sinner vs Alcaraz: Rivalitas Panas Jelang Wimbledon

Salah satu daya tarik utama Wimbledon 2025 adalah potensi pertemuan ke-13 antara Sinner dan Alcaraz. Keduanya baru saja bentrok di final Roland Garros dengan hasil dramatis, di mana Alcaraz menyelamatkan tiga match point dan menang dalam laga berdurasi lebih dari lima jam.

Dalam rekor pertemuan, Alcaraz kini unggul 8-4 atas Sinner. Jika keduanya kembali bertemu di final Wimbledon tahun ini, itu akan menjadi panggung ideal untuk mempertaruhkan supremasi generasi baru tenis dunia.

Peringkat Lain Juga Tarik Perhatian

Selain Alcaraz dan Sinner, pemain Inggris Jack Draper yang kini menempati posisi keempat dunia juga menjadi sorotan. Draper memiliki peluang memperkecil jarak dari Alexander Zverev yang berada di posisi ketiga dengan selisih 1.850 poin. Draper belum pernah melewati babak kedua di Wimbledon, tapi performa apiknya tahun ini bisa menjadi momentum besar di rumah sendiri.

Sementara itu, Novak Djokovic, yang belum bertanding sejak kalah dari Sinner di semifinal Roland Garros, kini duduk di posisi keenam dalam klasemen Race. Petenis Serbia berusia 38 tahun ini masih menjadi ancaman besar di lapangan rumput, terutama karena berambisi menyamai rekor Roger Federer dengan delapan gelar Wimbledon.

BACA JUGA: Alexandra Eala Lolos ke Perempat Final Eastbourne 2025 Usai Singkirkan Unggulan Ketiga

Skenario Poin Menjelang Akhir Musim

Jika Alcaraz sukses mempertahankan gelarnya di Wimbledon 2025, tekanan besar akan beralih ke Sinner untuk menjaga performanya hingga akhir musim. Sebab, Sinner masih harus mempertahankan poin dari serangkaian gelar besar di paruh akhir musim 2024: Cincinnati, Shanghai, US Open, dan final Beijing.

Sebaliknya, jika Sinner tampil lebih baik dari hasil perempat finalnya tahun lalu atau bahkan menjuarai Wimbledon untuk pertama kalinya, maka ia tidak hanya mengamankan posisinya sebagai pemain nomor satu dunia, tapi juga mempersempit selisih poin di Race to Turin dan membangun momentum baru.