Fabio Quartararo sebut motor Yamaha super lambat usai finis di posisi keempat dalam balapan MotoGP Jerman 2025 di Sachsenring. Dikutip dari laman Crash.net, Senin (14/7/2025), Quartararo mengomentari hasil balapan hari itu, meski ia berhasil menjadi pembalap non-Ducati terbaik di lintasan. Rider Monster Energy Yamaha itu pun mengaku frustrasi dengan performa motornya yang menurutnya tidak kompetitif di lintasan balap.
Start dari posisi keenam, Quartararo sempat turun ke peringkat kesembilan di lap-lap awal. Ia menghabiskan sebagian besar balapan di posisi tujuh sebelum merangkak ke posisi empat berkat jatuhnya tiga pembalap di depannya: Fabio Di Giannantonio, Marco Bezzecchi, dan Johann Zarco.
BACA JUGA: Pertarungan Toprak Razgatlioglu vs Bulega Kian Panas di WorldSBK 2025 Usai Hattrick Donington
Meski hasil ini menjadi capaian terbaik Quartararo di race utama sejak finis kedua di Jerez, pebalap asal Prancis tersebut tetap kecewa karena jarak waktu yang terpaut jauh dari para pesaing utama. Ia finis 18,738 detik di belakang sang pemenang Marc Marquez dan lebih dari 10 detik dari Francesco Bagnaia di posisi ketiga.
Yamaha Kembali Dikecam: “Kami Super Lambat”
Dalam sesi wawancara bersama TNT Sports, Fabio Quartararo sebut motor Yamaha super lambat dan menganggap performa yang terjadi saat balapan sangat mengecewakan.
“Saya tidak senang karena kami super lambat,” ujar Quartararo tegas.
“Feeling terhadap motor juga tidak bagus. Kami tertinggal lebih dari 18 detik dari pemenang dan 10 detik dari Pecco. Kami lambat, dan harus mencari tahu penyebabnya.”
Lintasan Sachsenring sebelumnya merupakan tempat yang membawa keberuntungan bagi Quartararo, termasuk kemenangan terakhirnya bersama Yamaha pada 2022. Namun tahun ini, ia justru merasa performanya semakin menjauh dari harapan.
BACA JUGA: Alvaro Bautista Podium di Race 2 WorldSBK Inggris 2025 Usai Duel Ketat dengan Bulega
Yang paling disorot oleh Quartararo adalah grip motor yang sangat minim di sepanjang lomba, membuatnya kesulitan mempertahankan kecepatan dan stabilitas.
Fabio Quartararo: “Pole Position Cuma Memberi Harapan Palsu”
Meski telah meraih empat pole position musim ini, Quartararo mengaku bahwa hasil tersebut semakin sulit untuk dinikmati. Ia menyebut bahwa kecepatan satu lap Yamaha saat kualifikasi tidak sebanding dengan performa buruk dalam balapan.
“Rasanya senang bisa start dari pole, itu membantu untuk balapan,” katanya.
“Tapi saya lebih memilih tidak memulai dari posisi depan karena kami tidak punya potensi saat race. Grip-nya sangat rendah.”
Menurutnya, pole position justru memberi “harapan palsu” karena tim terlihat optimis, tetapi kenyataan di lintasan tidak mendukung.
“Kami senang ketika pole, tetapi itu hanya kebahagiaan sementara. Di dalam hati kami tahu akan sulit mempertahankan posisi. Ini paruh musim yang sangat berat,” tambah Quartararo.
BACA JUGA: Pecco Bagnaia Raih Podium Keberuntungan di MotoGP Jerman 2025, Akui Masih Tertinggal
Selain di Jerez, satu-satunya balapan hari Ahad yang memberikan harapan adalah MotoGP Inggris. Namun di sana pun ia gagal menang karena kerusakan pada sistem ride-height device.
Menuju Brno: Fokus Perbaikan di Paruh Musim Kedua
MotoGP 2025 kini bersiap menuju seri terakhir sebelum libur musim panas, yaitu di Brno. Quartararo sementara ini bertengger di posisi ke-10 klasemen, dengan jarak poin yang cukup besar dari pemuncak klasemen Marc Marquez.
Menanggapi kondisi lintasan di Sachsenring, Quartararo juga menyinggung cuaca dan angin yang menyulitkan pembalap sepanjang lomba.
“Ini mirip Jerez 2020. Angin dari belakang, terutama di Tikungan 1, membuat semuanya makin rumit. Balapan ini benar-benar tidak mudah,” tutupnya.
BACA JUGA: Toprak Geser Bulega dari Puncak Klasemen WorldSBK 2025 Usai Seri Donington
Dengan masih banyak seri tersisa, Yamaha seharusnya bisa membawa pembaruan signifikan agar Quartararo bisa kembali bersaing untuk podium secara konsisten. Namun sejauh ini, performa motor YZR-M1 masih jauh dari kompetitif dari dominasi Ducati musim ini.