Hasil Semifinal Wimbledon 2025 Carlos Alcaraz vs Taylor Fritz menunjukkan dominasi sang juara bertahan yang kembali menapakkan kaki di final. Carlos Alcaraz mengakhiri perlawanan petenis Amerika Serikat, Taylor Fritz, dalam empat set dengan skor 6-4, 5-7, 6-3, 7-6(6), Jumat (11/7) di Centre Court, London.
Bertanding di bawah terik matahari yang menyinari All England Club, Alcaraz harus bekerja keras selama 2 jam 48 menit sebelum memastikan tempatnya di final Wimbledon untuk ketiga kalinya secara berturut-turut. Petenis unggulan kedua ini kini tinggal satu kemenangan lagi untuk menyamai catatan legenda seperti Bjorn Borg, sebagai salah satu dari lima pemain di Open Era yang menjuarai Wimbledon tiga kali beruntun.
Kekuatan Baseline dan Mental Baja Alcaraz
Alcaraz tampil solid sejak awal, memenangi 88% poin dari servis pertamanya dan menunjukkan ketenangan dalam momen-momen genting. Meskipun kehilangan set kedua akibat penurunan konsentrasi, Alcaraz bangkit cepat di set ketiga dengan kombinasi pukulan baseline keras dan variasi drop shot yang mematikan.
Di set keempat, Fritz yang sempat unggul 6/4 di tie-break terlihat siap memaksakan laga ke set kelima. Namun, seperti biasa, Alcaraz meningkatkan level permainannya di saat krusial. Ia menyapu empat poin beruntun untuk menutup pertandingan dan menghentikan harapan Fritz menjadi finalis Amerika pertama sejak Andy Roddick pada 2009.
Fritz Berikan Perlawanan Sengit
Taylor Fritz datang ke semifinal dengan momentum kuat setelah menyingkirkan Karen Khachanov di perempat final dan mencatatkan dua kemenangan lima set di babak awal. Dalam laga ini, Fritz mengoleksi 80% poin dari servis pertamanya dan mencoba memanfaatkan peluang sekecil apapun.
Namun, dominasi Alcaraz di baseline dan kemampuan bertahan yang luar biasa membuat Fritz kesulitan menembus pertahanan lawan. Sang petenis Spanyol juga menciptakan tekanan konstan dari second serve, yang sukses menjaga Fritz dari posisi menyerang.
BACA JUGA: Iga Swiatek Lolos ke Final Wimbledon 2025 Usai Bungkam Bencic 2 Set Langsung
Rekor dan Target Sejarah
Dengan kemenangan ini, Alcaraz memperpanjang rekor tak terkalahkannya menjadi 24 pertandingan secara beruntun dan mencatatkan kemenangan ke-48 dari 53 pertandingan sepanjang musim 2025. Ia juga telah mengoleksi lima gelar sepanjang tahun ini: Roland Garros, Monte-Carlo, Roma, Rotterdam, dan Queen’s Club.
Di final nanti, Alcaraz akan menghadapi pemenang duel panas antara Novak Djokovic dan Jannik Sinner. Menariknya, Alcaraz baru saja mengalahkan Sinner di final Roland Garros bulan lalu dalam pertandingan lima set epik berdurasi 5 jam 29 menit, sementara melawan Djokovic, Alcaraz menang di dua final Wimbledon terakhir namun masih tertinggal 3-5 dalam rekor pertemuan.
Hasil Semifinal Wimbledon 2025 Carlos Alcaraz vs Taylor Fritz: Dukungan dari Panggung Hiburan
Atmosfer pertandingan semifinal ini semakin bergengsi dengan hadirnya sejumlah selebritas dunia. Leonardo DiCaprio, Benedict Cumberbatch, Rami Malek, Tom Ford, dan Anna Wintour tampak antusias menyaksikan duel sengit di Centre Court.
Keberhasilan Alcaraz di Wimbledon 2025 juga menempatkannya di puncak PIF ATP Live Race to Turin, unggul 2.660 poin atas rival terdekatnya, Jannik Sinner. Meskipun tak bisa menggeser posisi Sinner dari ranking No.1 dunia setelah Wimbledon, performa Alcaraz musim ini menunjukkan konsistensi luar biasa untuk merebut gelar petenis terbaik akhir tahun.
BACA JUGA: Aryna Sabalenka Tersungkur di Semi Final Wimbledon 2025, Anisimova Cetak Sejarah
Tabel Pertandingan: Semifinal Tunggal Putra Wimbledon 2025
Pemain | Set 1 | Set 2 | Set 3 | Set 4 | Hasil Akhir |
---|---|---|---|---|---|
Carlos Alcaraz (2) | 6 | 5 | 6 | 7(6) | Menang |
Taylor Fritz (5) | 4 | 7 | 3 | 6(6) | Kalah |
Siapa Lawan Berikutnya? Djokovic atau Sinner?
Dengan langkah mantap menuju final, publik kini menanti siapa yang akan menjadi lawan Carlos Alcaraz di babak puncak. Jika bertemu Djokovic, ini akan menjadi ulangan final dua tahun terakhir. Namun jika berhadapan dengan Sinner, duel ini akan menjadi ajang pembuktian dominasi generasi baru.
Siapapun lawannya, Alcaraz telah menunjukkan bahwa ia adalah kekuatan dominan di era baru tenis putra. Satu kemenangan lagi akan mengukuhkan statusnya sebagai juara Wimbledon tiga kali beruntun, sebuah prestasi langka di era modern.