Spekulasi mengenai masa depan Jorge Martin di MotoGP kembali mencuat setelah muncul kabar soal ketertarikan Honda. Namun, sinyal dari dalam tim menunjukkan bahwa Honda pesimis Jorge Martin bisa jadi penyelamat, meski tetap membuka pintu untuk potensi perekrutan sang juara dunia bertahan jika status kontraknya dengan Aprilia benar-benar bebas.
Martin dan manajernya, Albert Valera, saat ini tengah berupaya mengaktifkan klausul keluar dari kontrak bersama Aprilia yang sejatinya masih berlaku hingga akhir 2026. Sang pembalap asal Spanyol telah menyatakan keinginannya untuk hengkang di akhir musim 2025, sementara Valera menyebut bahwa kliennya sudah bebas untuk bernegosiasi dengan pabrikan lain mulai 2026.
BACA JUGA: Honda Bakal Ganti Manajer Tim untuk Musim WorldSBK 2026, Yuji Mori Disebut Jadi Kandidat Kuat
Namun, Aprilia memiliki pandangan berbeda. Pabrikan asal Noale itu bersikeras bahwa semua ketentuan kontrak telah terpenuhi. Bahkan mereka siap membawa sengketa ini ke meja hijau jika perlu. Laporan terbaru dari Spanyol bahkan menyebut Martin kemungkinan besar akan tetap bersama Aprilia setidaknya untuk satu musim lagi.
Honda Pesimis Jorge Martin Bisa Jadi Penyelamat Secara Instan
Meski nama Martin terus dikaitkan dengan Honda, terutama dengan berakhirnya kontrak Luca Marini di akhir 2025. Pihak internal HRC justru menyampaikan keraguan. Dalam wawancara dengan Speedweek, pembalap penguji senior Honda, Stefan Bradl, mengatakan bahwa meski Martin bisa memberi peningkatan, namun ia tak percaya sang pembalap bisa langsung membawa Honda kembali ke jalur juara dunia.
“Saya rasa Jorge Martin memang bisa memberi sedikit dorongan, mungkin satu atau dua persepuluh detik lebih cepat karena kemampuannya,” ujar Bradl, yang juga merupakan juara dunia Moto2 2011. “Tapi saya tidak berpikir dia akan langsung mengubah segalanya dan membawa Honda kembali ke papan atas.”
Menurut Bradl, masalah Honda jauh lebih kompleks dan tidak bisa mengatasinya hanya dengan mendatangkan satu nama besar, seberbakat apa pun pembalap itu. Meskipun begitu, ia tidak menutup kemungkinan bahwa Martin bisa menjadi bagian dari proyek jangka panjang Honda.
BACA JUGA: Kondisi Pembalap Ini 80 Persen Namun Finis Ke-6 di Sachsenring: Aksi Heroiknya di Tengah Cedera
Honda Tak Mau Langgar Etika Kontrak
Situasi Jorge Martin yang masih terikat kontrak dengan Aprilia membuat Honda memilih untuk bersikap hati-hati. Team Principal Honda MotoGP, Alberto Puig, bahkan menegaskan bahwa timnya tidak akan mendekati Martin selama status hukumnya belum sepenuhnya jelas.
“Honda adalah pabrikan yang menghormati komitmen,” kata Bradl menegaskan. “Kami tidak akan melangkah ke wilayah yang masih dikuasai tim lain. Selama belum ada kejelasan 100 persen soal kontrak Martin, Honda tidak akan mencoba menebus atau membeli kontraknya.”
Namun jika pada akhirnya Martin benar-benar bebas di musim 2026, Honda diyakini telah melakukan perencanaan dan siap mengajukan tawaran serius.
“Jika Jorge menjadi pembalap bebas, Honda tentu sudah menyiapkan segalanya dan akan bergerak. Dalam kondisi itu, dia jelas menjadi salah satu opsi utama.”
BACA JUGA: Sachsenring Gila! Inilah Satu-satunya Pembalap KTM yang Finis di MotoGP Jerman 2025
Comeback Martin Usai Cedera Panjang
Sementara spekulasi transfer terus berkembang, Jorge Martin baru saja menjalani tes privat di Misano dengan motor Aprilia RS-GP. Ia menuntaskan lebih dari 60 lap, menandai kembalinya dia ke atas motor setelah absen cukup panjang akibat cedera.
Tes ini tidak hanya menjadi tolok ukur kondisi fisik Martin, tetapi juga memunculkan sinyal positif akan potensi perbaikan hubungan dengan Aprilia. Setelah sesi tersebut, Martin akan kembali balapan pada seri berikutnya di Brno, akhir pekan ini. Sebab setelah seri 12, MotoGP memasuki libur musim panas.
Apapun yang terjadi, nama Jorge Martin akan tetap menjadi salah satu magnet utama bursa transfer MotoGP dalam beberapa bulan ke depan. Namun, seperti kabar dari internal Honda, perjalanan untuk menjadikannya bagian dari proyek HRC tak akan mudah. Bahkan tak semudah sekadar mengajukan tawaran, terutama jika tujuannya adalah membalikkan nasib tim secara instan.