Club World Cup 2025 Tanpa Perebutan Tempat Ketiga, FIFA Fokus pada Laga Utama
FIFA mengambil langkah tak biasa dalam gelaran perdana Club World Cup edisi 2025. Untuk pertama kalinya dalam sejarah turnamen antarklub elit ini, tak ada perebutan posisi ketiga di Club World Cup 2025, membuat kompetisi hanya menyisakan tiga laga penentu, dua semifinal dan satu final.
Keputusan ini dibuat dengan mempertimbangkan kepentingan klub-klub peserta dan pemain mereka. FIFA ingin memberikan keleluasaan bagi tim yang gagal mencapai final agar dapat segera kembali ke agenda domestik maupun regional masing-masing tanpa harus menjalani laga tambahan yang kerap dianggap formalitas.
BACA JUGA: Meksiko Raih Juara Piala Emas CONCACAF 2025 Usai Kalahkan Amerika Serikat 2-1
Tak Ada Perebutan Posisi Ketiga di Club World Cup 2025: Fokus ke Tiga Laga Penentu
Dengan tidak adanya laga medali perunggu, sorotan kini sepenuhnya tertuju pada tiga pertandingan krusial yang di MetLife Stadium, New Jersey, Amerika Serikat. Semifinal pertama mempertemukan Chelsea dan Fluminense pada Selasa, 8 Juli, berikutnya laga Paris Saint-Germain melawan Real Madrid pada Rabu, 9 Juli. Pemenang dari dua laga itu akan bertemu di partai final pada Ahad, 13 Juli.
Absennya laga perebutan tempat ketiga ini merupakan sebagai pendekatan pragmatis FIFA, terutama dalam kalender kompetisi klub yang sudah padat. Terlebih, banyak pemain top dari Eropa dan Amerika Selatan yang baru saja menyelesaikan tugas internasional di Copa America atau Euro.
Tiket Anjlok, Antusiasme Penonton Jadi Tantangan Besar
Terlepas dari keputusan struktural soal jadwal, FIFA kini juga tengah menghadapi tantangan besar dalam hal kehadiran penonton. Penerapan sistem dynamic pricing atau harga dinamis untuk tiket membuat harga masuk pertandingan mengalami fluktuasi ekstrem.
Salah satu contoh paling mencolok adalah laga semifinal antara Chelsea dan Fluminense. Tiket yang awalnya seharga $473,90 (sekitar Rp7,6 juta), anjlok drastis hingga hanya $13,40 (sekitar Rp218 ribu), bahkan lebih murah dari harga bir dan makanan ringan di dalam stadion.
BACA JUGA: McLaren Kuasai Puncak: Ini Klasemen Formula 1 Usai GP Inggris 2025
Pemangkasan harga tersebut menggambarkan kekhawatiran FIFA terhadap minimnya respons publik di pasar Amerika Serikat terhadap turnamen ini. Hal serupa juga terjadi pada laga Real Madrid kontra PSG yang sempat dijual hingga $978 (Rp15,8 juta), sebelum akhirnya turun drastis menjadi sekitar $199,60.
Relawan Dapat Tiket Gratis, Upaya FIFA Penuhi Stadion
Dalam upaya lain untuk mencegah kursi kosong, FIFA juga membagikan tiket gratis kepada relawan yang terlibat dalam turnamen. Meski sebelumnya FIFA menginformasikan tidak akan mendapat akses menonton, para relawan kemudian menerima email penawaran untuk menyaksikan laga-laga perempat final.
Namun, mereka tidak mengenakan seragam relawan saat menonton, agar tidak mengganggu citra penonton umum. Langkah ini merupakan antisipasi setelah banyak laga fase grup rendah tingkat keterisian tribun.
Evaluasi Pemasaran dan Pelajaran untuk Masa Depan
Kampanye promosi FIFA yang kabarnya menghabiskan dana lebih dari $50 juta tampaknya belum membuahkan hasil yang memuaskan. Meskipun rata-rata kehadiran penonton tercatat lebih dari 35.000 per laga, masih banyak pertandingan yang terdapat deretan bangku kosong, terutama saat tim dari luar Eropa dan Amerika Selatan bertanding.
Salah satu laga dengan keterisian terendah adalah pertandingan antara Fluminense dan Al Hilal yang hanya mencatat angka 66 persen. Bandingkan dengan laga Chelsea vs Palmeiras yang mencapai 95 persen kapasitas stadion.
Penerapan dynamic pricing, yang juga direncanakan untuk Piala Dunia 2026 mendatang, menjadi peringatan lebih awal bagi FIFA. Bahwa strategi pemasaran harus mempertimbangkan karakteristik pasar lokal, bukan semata mengandalkan nama besar klub peserta.
Konsentrasi Penuh pada Gelar Juara Dunia
Dengan format baru dan tanpa laga perebutan tempat ketiga, FIFA berharap Club World Cup 2025 dapat lebih fokus pada pertarungan papan atas. Semua perhatian kini tertuju pada empat semifinalis yang akan memperebutkan status klub terbaik dunia: Chelsea, Fluminense, PSG, dan Real Madrid.
Masing-masing membawa ambisi besar, Chelsea dan Real Madrid ingin mengukuhkan dominasi Eropa. Sementara Fluminense dan PSG bertekad menorehkan sejarah sebagai juara dunia antarklub di edisi perdana format baru ini.
BACA JUGA: Oxford United Bungkam Liga Indonesia All Star 6-3 di Laga Kedua Piala Presiden 2025