Toprak Razgatlioglu Kritik Regulasi Balancing WorldSBK: BMW Kian Lambat, Ducati Tetap Kuat

Toprak Razgatlioglu Kritik Regulasi Balancing WorldSBK BMW Kian Lambat, Ducati Tetap Kuat
Toprak Razgatlioglu - Dokumentasi Instagram/@rokitbmwmotorradworldsbk

Toprak Razgatlioglu kritik regulasi balancing WorldSBK usai sesi latihan hari Jumat (11/7/2025) di Donington Park. Menurutnya, aturan pembatasan aliran bahan bakar lebih merugikan BMW dibanding Ducati, yang disebut tetap mempertahankan performa meski terkena penalti serupa.

Dalam World Superbike (WorldSBK) 2025, regulasi balancing mengalami perubahan signifikan. Sistem pembatasan RPM yang sebelumnya diterapkan telah diganti dengan pembatasan aliran bahan bakar (fuel flow limit). Namun, kebijakan baru ini justru memicu keluhan dari pembalap andalan BMW, Toprak Razgatlioglu.

BACA JUGA: Puji Telemetri ‘Menakutkan’ Di Giannantonio, Francesco Bagnaia kembali ke Sasis Standar Jelang Sprint MotoGP Jerman 2025

Kritik Pedas dari Toprak: “BMW Melambat, Ducati Tidak”

Toprak, yang finis keempat tercepat pada hari Jumat, secara terbuka menyuarakan kekecewaannya. Ia menyebut bahwa motor BMW miliknya mengalami penurunan akselerasi akibat regulasi, sementara Ducati terlihat tak terpengaruh secara signifikan.

“Akselerasinya buruk. Ini semua karena regulasi,” kata Toprak.

“Saya lihat Iannone melebar di chicane, tapi saat dia angkat motornya, langsung melesat. Padahal itu bukan motor pabrikan. Motor pabrikan mereka lebih kuat lagi.”

Toprak melanjutkan bahwa meskipun Ducati terkena penalti aliran bahan bakar sebesar 2 kg/jam, sama seperti BMW, performa motor mereka tetap tajam.

“Motor saya seperti kehilangan tenaga. Gear yang sama, tapi saya tak menyentuh limiter seperti biasa. Ducati malah masih bisa spinning dan tetap melaju. BMW spinning, tapi tidak ada akselerasi. Saya tidak senang,” tegasnya.

BACA JUGA: Ducati Dominasi, Bulega Tertajam: Hasil Latihan Bebas WorldSBK Donington 2025 Hari Jumat

Toprak Razgatlioglu Kritik Regulasi Balancing WorldSBK: “BMW Baru Belajar, Ducati Sudah Ahli”

Toprak juga menyoroti perbedaan pengalaman antara BMW dan Ducati dalam menghadapi regulasi teknis seperti ini. Menurutnya, Ducati punya modal pengalaman dari MotoGP, sehingga lebih siap beradaptasi dengan batasan aliran bahan bakar.

“Ducati tahu situasinya. Mereka sudah pernah melakukan ini bertahun-tahun lalu di MotoGP,” ujar pembalap asal Turki itu.

“Mereka menggunakan semua tenaga, hanya top speed yang sedikit menurun. Tapi torsi dan akselerasi tetap sama.”

“Ducati punya pengalaman dan tahu bagaimana mengelola ini. BMW? Ini pertama kalinya mereka menghadapinya.”

Komentar ini menandakan kekecewaan Toprak atas kecepatan adaptasi pabrikan asal Jerman itu terhadap aturan baru yang dianggap lebih teknis dan kompleks.

BACA JUGA: Fabio Di Giannantonio Terkencang, Ini Hasil Latihan Bebas MotoGP Jerman 2025

Performa Jumat: Masalah Grip dan Engine Braking

Selain soal regulasi, Toprak juga mengeluhkan performa motornya secara umum di hari Jumat. Ia merasa kesulitan menemukan grip yang baik di tengah kondisi panas yang melanda Donington Park.

“Bukan hari yang spesial,” katanya. “Kami tidak menemukan grip. Ban banyak spinning, akselerasi minim.”

Bahkan di tikungan 11, area di mana biasanya ia sangat kuat, Toprak merasa tidak nyaman. Ia mengaku harus mengerem lebih awal, tapi motor tetap tidak berhenti seperti yang diharapkan.

“Saya mencoba menghentikan motor di turn 11, tapi engine braking-nya terasa aneh. Saya biasanya kuat di sana, tapi hari ini benar-benar kesulitan,” ungkapnya.

BACA JUGA: Alex Lowes Tercepat di Free Practice 1 di Donington Park, Bulega dan Toprak Tempel Ketat

Sinyal Positif: “Pace Tidak Terlalu Buruk”

Meski penuh keluhan, Toprak tak sepenuhnya kehilangan harapan. Ia masih melihat potensi kecepatan yang bisa dikembangkan, dengan menyebut bahwa race pace-nya masih bisa bersaing.

“Pace kami tidak terlalu buruk. Kami mencetak waktu yang konsisten. Saya merasa bisa lebih cepat, tapi motor tidak mendukung. Tahun lalu, motornya lebih baik saat menikung,” jelasnya.

Dengan sisa waktu menuju sesi kualifikasi dan balapan, Toprak berharap perbaikan bisa dilakukan, terutama pada pengaturan engine braking dan final gear yang disebutnya perlu diuji ulang.

Konteks Regulasi Balancing: Siapa yang Diuntungkan?

Regulasi baru fuel flow limit di WorldSBK bertujuan menciptakan kesetaraan performa antar-pabrikan. Namun, dari pengamatan di Donington, efeknya tampak tidak merata. Hanya dua pabrikan yang terkena penalti: BMW dan Ducati.

BACA JUGA: Marc Marquez Dominasi FP1 MotoGP Jerman 2025 di Sachsenring

Bulega, Petrucci, dan Sam Lowes, tiga rider Ducati, justru mendominasi tiga besar di FP2. Sementara Toprak harus puas di posisi keempat dan satu-satunya penantang non-Ducati di grup terdepan.

Hal ini semakin menegaskan ketimpangan adaptasi antar tim terhadap regulasi baru, yang bisa menjadi isu besar menjelang pertengahan musim.