Akhir pekan ini, ajang Formula 1 akan kembali memanaskan lintasan di Sirkuit Barcelona-Catalunya dalam gelaran Grand Prix Spanyol 2025. Balapan yang menjadi ronde kesembilan musim ini tak hanya menyajikan persaingan ketat antar pembalap papan atas, namun juga menyimpan banyak fakta sejarah Formula 1 GP Spanyol yang menarik untuk disimak.
Statistik Penting GP Spanyol 2025
Sirkuit Catalunya memiliki panjang lintasan 4,657 km dengan rekor lap tercepat yang dicatatkan Max Verstappen pada 2023 dengan waktu 1 menit 16,330 detik. Sejak pertama kali digelar pada 1951 di Pedralbes, GP Spanyol telah menjadi bagian penting dalam kalender F1.
BACA JUGA: Lando Norris Juara F1 Monaco 2025: Kemenangan Spektakuler McLaren di Sirkuit Legendaris
Michael Schumacher masih memegang rekor pole position terbanyak (7 kali) dan kemenangan terbanyak bersama Lewis Hamilton (masing-masing 6 kali). Menariknya, kemenangan terakhir Fernando Alonso juga diraih di trek ini pada tahun 2013.
GP Spanyol dikenal sebagai balapan yang sulit untuk menyalip, dengan titik overtaking utama di Tikungan 1. Musim ini, telah terjadi 86 manuver salip hingga sebelum GP Barcelona, dengan peluang Safety Car sebesar 38% dan Virtual Safety Car sebesar 25%.
Fakta Sejarah Formula 1 GP Spanyol dan Performa Tim
Balapan kali ini menjadi sorotan karena Barcelona sering kali menjadi tempat uji coba upgrade besar dari tim-tim peserta. Sejarah mencatat, tempat ini adalah saksi pertarungan legendaris antara Nigel Mansell dan Ayrton Senna. Drama terjadi saat Senna memimpin setelah pit stop, namun tergelincir di trek basah dan membuka jalan kemenangan untuk Mansell.
GP Spanyol juga merupakan tempat Max Verstappen mencatatkan kemenangan F1 pertamanya pada 2016. Sejak saat itu, ia telah menang empat kali di sirkuit ini, termasuk tiga kemenangan berturut-turut sejak 2022. Terbaru, Verstappen kembali menang di Barcelona pada 2024 setelah Lando Norris merebut pole.
BACA JUGA: Lando Norris Rebut Pole Position F1 Monaco 2025 Usai Kalahkan Leclerc dan Piastri
Perebutan Gelar dan Persaingan Tim
Oscar Piastri saat ini memimpin klasemen sementara dengan 161 poin, hanya unggul tiga angka dari rekan setimnya di McLaren, Lando Norris. Verstappen membuntuti di peringkat ketiga, tertinggal 25 poin dari Piastri. Dengan catatan cemerlang di Barcelona, Verstappen bakal tampil agresif demi merebut kembali posisi teratas.
Di klasemen konstruktor, McLaren semakin kokoh di puncak dengan 319 poin. Persaingan ketat terjadi untuk posisi kedua antara Mercedes, Red Bull, dan Ferrari yang hanya terpaut lima poin. Tim Silver Arrows ingin bangkit setelah hasil buruk di Monaco, sementara Ferrari mendekat berkat podium Charles Leclerc.
Di lini tengah, Williams mempertahankan posisi kelima setelah meraih poin ganda di Monaco. Racing Bulls dan Haas masih bersaing ketat di posisi keenam dan ketujuh, hanya terpisah empat poin.
Strategi dan Tantangan Ban
Pirelli membawa komposisi ban terkeras untuk GP Spanyol, yakni C1 (hard), C2 (medium), dan C3 (soft). Trek Barcelona terkenal akan abrasif dan menuntut performa ban maksimal, khususnya pada sisi depan kiri yang sangat terbebani karena mayoritas tikungan ke kanan.
BACA JUGA: Alex Marquez Juara Sprint Race MotoGP Inggris 2025 Usai Duel Sengit di Silverstone
Pola strategi dua pit stop berkemungkinan akan kembali menjadi pilihan utama. Tahun lalu, sebagian besar pembalap memulai dengan ban soft dan mengakhiri dengan ban hard atau soft kembali. Dengan revisi pada komponen ban tahun ini, performa medium dan soft akan lebih kompetitif.
GP Spanyol selalu menjadi momen penting dalam kalender F1, bukan hanya karena medan yang teknis dan menantang, tetapi juga karena tradisi tim-tim membawa inovasi teknis mereka ke sini. Tak heran jika banyak fakta sejarah Formula 1 GP Spanyol terukir di lintasan ini, dari kemenangan pertama, duel legendaris, hingga titik balik dalam perebutan gelar juara dunia.