Leylah Fernandez kembali membuktikan ketangguhan mentalnya. Setelah menjuarai turnamen di Osaka pekan lalu, petenis muga Kanada itu langsung bersinar.
Ia melanjutkan performa gemilang pekan lalu dengan menyingkirkan Maria Sakkari di babak pertama turnamen Tokyo Open 2025.
Tokyo memang hanya berjarak sekitar enam jam perjalanan darat dari Osaka, namun tantangan sesungguhnya bagi Fernandez bukan soal jarak, melainkan soal fisik dan konsistensi setelah memainkan lima laga beruntun dalam sepekan terakhir.
Banyak yang meragukan apakah sang juara Osaka masih mampu tampil bugar menghadapi Sakkari, petenis yang pernah bercokol di peringkat 10 besar dunia.
Namun, keraguan itu langsung terbantahkan di lapangan. Meski sempat tertinggal 2-5 pada set pertama, Fernandez menunjukkan karakter pantang menyerahnya.
Ia bangkit dengan memenangkan empat gim beruntun untuk memaksakan tiebreak. Dalam tiebreak itu, Fernandez bahkan sempat tertinggal 0-4, sebelum mencetak tujuh dari delapan poin berikutnya dan menutup set dengan skor 7-6(5).
Di set kedua, Sakkari sempat kembali memimpin setelah mematahkan servis Fernandez, tapi petenis berusia 22 tahun itu mampu membalikkan keadaan dan memastikan kemenangan dua set langsung 7-6(5), 6-4 dalam waktu dua jam.
BACA JUGA: Inilah Total Hadiah Toray Pan Pacific Open 2025, Turnamen Bergengsi di Jepang Bernilai Rp16,5 Miliar
Mengatasi Tekanan dan Servis yang Naik-Turun
Statistik menunjukkan Fernandez tampil cukup baik di servis pertamanya, dengan akurasi mencapai 66%, lebih tinggi dari rata-rata musimnya.
Namun, efektivitasnya masih kurang maksimal karena hanya memenangkan 59% poin dari servis tersebut, dan bahkan kehilangan servis hingga lima kali sepanjang pertandingan.
Meski begitu, Fernandez menunjukkan kemampuan luar biasa dalam mengimbangi tekanan. Setiap kali Sakkari mematahkan servisnya, Fernandez membalas dengan break yang sama cepatnya.
Saat Sakkari unggul 4-2 dan berpeluang menutup set pertama di skor 5-4, Fernandez justru membalikkan situasi lewat permainan agresif dan mental baja.
Ia bahkan melesakkan ace penting untuk menyelamatkan set point dan kemudian memaksakan tiebreak yang akhirnya ia menangkan.
Forehand Jadi Senjata Penentu
Awalnya, pukulan forehand Fernandez terlihat menjadi kelemahan utama. Dari 30 unforced error yang ia buat di set pertama, sebagian besar datang dari sisi tersebut. Namun, justru dari pukulan itulah kemenangan Fernandez lahir.
Dalam momen-momen krusial, forehand-nya kembali menjadi senjata andalan. Saat menghadapi set point di gim ke-10, Fernandez menembakkan forehand winner yang keras untuk menyamakan kedudukan.
Ia pun menutup set pertama dengan kombinasi pukulan forehand tajam yang membuat Sakkari kewalahan.
Di set kedua, forehand Fernandez bahkan makin berbahaya. Setelah sempat tertinggal 3-4, ia mencetak winner dari forehand untuk mematahkan servis Sakkari dan menyamakan kedudukan.
Dari situ, momentum sepenuhnya berpindah ke tangan Fernandez, yang akhirnya menutup laga dengan satu lagi forehand winner di gim penentuan.
BACA JUGA: Elena Rybakina Juara Ningbo Open 2025, Kejar Target WTA Finals Riyadh 2025
Menyambung Tren Positif dan Rekor Pertemuan
Kemenangan atas Sakkari memperpanjang rekor kemenangan beruntun Fernandez menjadi enam laga, melanjutkan performa apik sejak gelar juara di Osaka.
Ini juga menjadi rentetan kemenangan terpanjangnya sejak Oktober 2023, saat ia meraih delapan kemenangan beruntun.
Meski dalam rekor head-to-head Sakkari masih unggul 3-2, Fernandez kini berhasil menang dua kali beruntun atas petenis Yunani itu, keduanya dalam dua set langsung.
Selain itu, kemenangan di Tokyo menandai kemenangan kelima Fernandez secara beruntun atas lawan yang datang dari babak kualifikasi.
Setelah pertandingan, Fernandez menyampaikan rasa hormatnya kepada lawan yang dikenal tangguh itu.
“Melawan Maria selalu sulit. Dia petenis yang sangat agresif dan tidak pernah menyerah. Saya hanya berusaha tetap positif sepanjang pertandingan.
Dukungan penonton juga luar biasa, arigato untuk semua yang sudah menyemangati saya,” ucapnya dengan senyum lebar.
Tantangan Berikutnya: Elena Rybakina Menanti
Perjalanan Fernandez belum berhenti di sini. Di babak kedua, ia akan berhadapan dengan juara turnamen lain pekan lalu, Elena Rybakina.
Laga ini diprediksi menjadi salah satu yang paling menarik di babak awal Tokyo Open, mengingat keduanya tengah dalam performa terbaik.
Secara head-to-head, Fernandez unggul tipis 2-1 atas Rybakina, dengan dua kemenangan terakhir didapat dalam dua musim terakhir, termasuk kemenangan di semifinal Washington Open 2025 sebelum akhirnya merebut gelar juara.
Namun, pertarungan kali ini tak akan mudah. Rybakina sedang berjuang keras mengamankan tempat di WTA Finals Riyadh, sehingga setiap kemenangan sangat berarti bagi petenis asal Kazakhstan tersebut.
BACA JUGA: Elena Rybakina Lolos ke Final Ningbo Open 2025 Usai Tumbangkan Jasmine Paolini
Bagi Fernandez, laga ini bukan hanya kesempatan memperpanjang tren positifnya, tapi juga pembuktian bahwa konsistensinya di akhir musim bisa mengantarnya kembali ke jajaran elite tenis dunia.
Jika mampu mengalahkan Rybakina, Fernandez bukan hanya memperpanjang streak kemenangannya menjadi tujuh, tapi juga mempertegas statusnya sebagai salah satu petenis paling berbahaya di sirkuit WTA menjelang penutupan musim 2025.






