Ferrari harus membayar denda €10.000 atau sekitar Rp190 juta lebih, setelah insiden di pit lane yang melibatkan Charles Leclerc dan Lando Norris pada sesi latihan kedua Formula 1 Grand Prix Singapura 2025.
Sementara itu, Leclerc sendiri lolos dari hukuman langsung meski sempat menabrak mobil McLaren milik Norris.
Kekacauan di Latihan Kedua GP Singapura
Sesi latihan bebas kedua (FP2) di Sirkuit Marina Bay berlangsung kacau setelah dua kali bendera merah menghentikan jalannya latihan.
Dalam kondisi terburu-buru untuk kembali ke lintasan, Ferrari secara keliru melepas Leclerc dari pit box tepat ke jalur Norris yang sedang melaju di fast lane.
Benturan pun tak terhindarkan. Mobil Norris terdorong ke arah dinding pit dan sayap depannya patah, memaksa tim McLaren menarik mobil kembali ke garasi untuk perbaikan.
BACA JUGA: Starting Grid MotoGP Indonesia 2025 Mandalika: Bezzecchi Pole, Bagnaia Terlempar
Sementara itu, Leclerc bisa melanjutkan sesi tanpa kerusakan berarti.
Insiden ini langsung masuk dalam investigasi steward FIA. Setelah meninjau rekaman kamera lintasan dan onboard, keputusan akhirnya menyalahkan Ferrari atas “unsafe release” yang mengakibatkan tabrakan.
Putusan FIA: Ferrari yang Bersalah
Dalam pernyataan resmi, steward menjelaskan bahwa seorang kru Ferrari salah memberikan instruksi kepada Leclerc.
Saat mobil nomor 16 itu keluar dari pit, tim tidak memperhatikan bahwa Norris (mobil nomor 4) sudah melintas di fast lane.
“Anggota tim yang bertanggung jawab salah menilai situasi dan memberi instruksi yang tidak jelas kepada Leclerc, yang tidak bisa melihat mobil Norris. Akibatnya, kedua mobil bertabrakan,” tulis steward FIA.
Mengacu pada preseden sebelumnya, FIA menilai pelanggaran kali ini cukup serius sehingga Scuderia Ferrari dijatuhi denda €10.000. Leclerc sendiri tidak mendapat penalti tambahan.
BACA JUGA: Marco Bezzecchi Raih Pole Position di MotoGP Indonesia 2025, Marquez Tertahan di P9
Komentar Charles Leclerc Soal Insiden
Usai sesi, Leclerc mengakui FP2 berjalan “berantakan” bagi dirinya. Ia hanya menutup hari di posisi sembilan tercepat, satu langkah di depan Lewis Hamilton.
“FP1 berjalan baik, tapi FP2 sangat sulit. Banyak hal yang tidak menguntungkan: lalu lintas, red flag, dan tentu saja insiden di pit lane.
Tapi besok kami akan reset dan kembali lebih kuat. Pace mobil sebenarnya ada,” kata Leclerc.
Terkait tabrakan dengan Norris, ia menjelaskan situasi penuh kebingungan di pit lane. “Saya sudah menganalisisnya. Kamera saya menghadap ke wajah sehingga saya tak bisa melihat jelas.
Mekanik saya juga salah mengira karena dua McLaren keluar hampir bersamaan. Saya tidak mendapat instruksi untuk berhenti, jadi saya melaju.
Hal-hal seperti ini bisa terjadi, apalagi semua orang terburu-buru setelah red flag.”
Reaksi Norris dan Kritik Pengamat
Lando Norris tampak lebih kecewa dengan performa mobilnya ketimbang insiden dengan Ferrari. “Tidak, saya tidak frustrasi.
Hanya sayang saja karena tim jadi keluar biaya tambahan untuk perbaikan,” ucapnya singkat.
Namun, insiden itu menuai kritik dari komentator Sky Sports F1, Ted Kravitz, yang menyebut kejadian tersebut sebagai “sepenuhnya tidak perlu.”
“Itu salah langkah dan eksekusi buruk dari kedua tim. Dalam kepanikan untuk segera kembali ke lintasan, seharusnya bisa diatur tanpa menabrak satu sama lain. Insiden itu benar-benar tidak seharusnya terjadi,” ujarnya.
BACA JUGA: Hasil FP2 MotoGP Indonesia 2025 di Mandalika, Hari Ini: Bezzecchi Perkasa, Marquez Tertahan
Situasi Menjelang Kualifikasi GP Singapura
Meski Ferrari terkena denda, insiden ini tak berdampak besar pada persiapan Leclerc jelang sesi kualifikasi.
Sang pembalap asal Monako tetap optimistis dengan kecepatan mobilnya di lintasan jalan raya Marina Bay.
Dengan kompetisi ketat di papan atas klasemen, setiap detail kecil bisa memengaruhi hasil akhir.
Ferrari tentu berharap kesalahan koordinasi di pit lane ini tak terulang pada balapan yang sebenarnya, di mana setiap detik sangat menentukan.