Kisah inspiratif yang menyentuh sisi kemanusiaan di balik rivalitas MotoGP yang panas antara Valentino Rossi dan Marc Marquez diceritakan oleh rider Italia, Franco Morbidelli.
Kisah tersebut bercerita tentang bagaimana kedua legenda tersebut membentuk kariernya, baik di lintasan maupun di luar lintasan.
BACA JUGA: Berpesta di GBK! Timnas Indonesia U-23 Harus Jungkalkan Vietnam di Final Piala AFF U-23 2025
Awal Karier: Dukungan Penuh dari Valentino Rossi
VR46 Academy yang didirikan Rossi adalah mendukung pembalap muda Italia berkecimpung di dunia balap. Termasuk Franco Morbidelli sendiri, sebagai salah satu lulusan pertama.
Pada tahun 2013, saat Morbidelli menginjak usia 18 tahun, memulai debutnya di Grand Prix di kelas Moto2 dengan tim Gresini Racing. Kemampuan Morbidelli terus berkembang di bawah bimbingan langsung Rossi.
“Saya masih sangat muda, baru 18 tahun, dan itu menjadi salah satu pelajaran terbesar dari Vale. Saat seseorang sedang kesulitan, seperti saya waktu itu, dia mengulurkan tangan, dan saya akan selalu bersyukur atas bantuan itu,” ujar Morbidelli saat wawancara dengan media Italia, GPOne.
Marc Marquez, Rival Sekaligus Penyelamat
Meskipun tumbuh di akademinya dan mengidolakan Rossi, Morbidelli juga sangat menghargai Marc Marquez. BHal tersebut bukan berhubungan dengan pekerjaan, tetapi karena satu momen luar biasa yang terjadi di luar lintasan.
BACA JUGA: Main Keras! Permintaan Erick Thohir Pada Timnas Indonesia U-23 di Final Piala AFF U-23 2025
Saat itu Morbidelli terlibat dalam sesi latihan Superbike di Portimao pada awal 2024. Namun, dia kehilangan kesadaran di trek setelah mengalami kecelakaan hebat saat mengendarai Panigale V4. Yang pertama menawarkan bantuan adalah Marc dan Alex Marquez.
“Saya sama sekali tidak ingat apa pun. Tapi saya menyimpan rasa terima kasih kepada semua yang berada di sisi saya saat itu, termasuk Marc Marquez yang menyelamatkan saya di lintasan,” kenang Morbidelli.
Dalam situasi yang genting itu, mereka menyelamatkan nyawa Morbidelli. Marc Marquez dengan sigap melepaskan tali helmnya.
“Saat itu saya tak bisa bernapas, dan dia membuka tali helm saya. Setelah itu, saya bisa bernapas lagi. Kalau tidak, mungkin saya akan mengalami kerusakan permanen yang serius.”
BACA JUGA: Alex de Minaur Juara Mubadala Citi DC Open 2025 Setelah Amankan 3 Championship Point
Momen luar biasa itu menjadi pengingat bahwa nilai-nilai kemanusiaan masih ada di antara para pembalap MotoGP, meskipun kompetisi dan ketegangan sering kali mengganggunya.
Dari Yamaha Menuju Ducati: Perjalanan Penuh Tantangan
Musim 2020, yang merupakan salah satu musim terbaiknya di MotoGP, di mana Morbidelli menang tiga kali dan menjadi runner-up, sempat menantang baginya bersama Yamaha. Dia terseok-seok di klasemen karena masalah cedera dan kinerja motor yang tidak kompetitif.
Namun, saat ia bergabung dengan Pramac Ducati pada 2024, itu membawa prospek baru. Namun, seperti kebanyakan kisah yang berakhir baik, Morbidelli kembali ke kampung halamannya pada tahun 2025 ketika ia resmi bergabung dengan tim Rossi, Pertamina Enduro VR46 Racing Team, bersama Fabio Di Giannantonio.
Langkah ini membuka babak baru sekaligus mengkonfirmasi hubungan emosional Morbidelli dengan Rossi, yang telah menemaninya sejak awal.
BACA JUGA: Oscar Piastri Menangi GP Belgia 2025 dalam Balapan Dramatis Dihantam Hujan
Di Antara Dua Legenda MotoGP
Kisah Morbidelli menunjukkan bahwa legenda MotoGP Marc Marquez dan Valentino Rossi, yang memiliki sejarah konflik yang panjang, meninggalkan pengaruh positif pada kehidupan pembalap lainnya.
“Saya akan selalu berterima kasih kepada Valentino Rossi atas segala bantuannya, dan saya sangat berutang banyak pada Marc Marquez yang menyelamatkan hidup saya,” ujar Morbidelli.