Tenis  

Jadwal Final ATP Shanghai Masters 2025 Hari Ini, 12 Oktober: Duel Ajaib Rinderknech vs Vacherot

Jadwal Final ATP Shanghai Masters 2025 Hari Ini, 12 Oktober Duel Ajaib Rinderknech vs Vacherot
Dokumentasi Instagram/@atptour

Kisah menakjubkan dua sepupu asal Eropa kini mencapai puncaknya di Jadwal Final ATP Shanghai Masters 2025 Hari Ini, Ahad (12/10/2025).

Arthur Rinderknech dari Prancis dan Valentin Vacherot dari Monaco, dua pemain yang tumbuh bersama sejak remaja, akan saling berhadapan dalam laga final paling tak terduga di musim ATP tahun ini.

Tak ada yang menyangka, dua petenis yang dulu hanya berlatih bersama di lapangan kampus Texas A&M University, kini akan memperebutkan gelar Masters 1000 di salah satu turnamen paling prestisius dunia.

Dari Kampus ke Panggung Dunia

Rinderknech dan Vacherot bukan sekadar rekan sesama petenis, mereka adalah sepupu yang hubungannya begitu erat di dalam dan luar lapangan.

Keduanya telah bermain bersama “ribuan kali” sejak masa junior, namun tak pernah membayangkan bisa bertemu di final turnamen sekelas Shanghai Masters.

“Ini seperti mimpi yang bahkan tak mungkin kami bayangkan,” ujar Rinderknech usai menembus final.

“Kami hanya berusaha melakukan hal baik selama karier kami, dan entah bagaimana, mimpi ini benar-benar menjadi nyata.”

Mereka melalui jalur yang berbeda sebelum sampai ke titik ini. Rinderknech, petenis berusia 30 tahun asal Gassin, Prancis, sempat mencapai peringkat 42 dunia pada 2022 dan kini menembus posisi 28 dalam ATP Live Rankings.

Ia dikenal dengan permainan agresif dan servis keras yang mampu menembus pertahanan petenis top dunia.

BACA JUGA: Aryna Sabalenka Terjengkang di Semifinal WTA Wuhan Open 2025: Jessica Pegula Tampil Heroik Lewat Comeback Spektakuler

Perjalanan Luar Biasa Arthur Rinderknech

Rinderknech menempuh perjalanan sulit menuju final ATP Shanghai Masters 2025.

Ia secara mengejutkan menumbangkan mantan petenis nomor satu dunia Daniil Medvedev di semifinal setelah sebelumnya menyingkirkan Alexander Zverev, dua kali, termasuk di Wimbledon awal musim ini.

Kemenangan itu membuat Rinderknech menjadi petenis Prancis kesembilan yang berhasil menembus final turnamen Masters 1000.

Dengan gaya bermain menyerang dan fokus tinggi di setiap poin, Rinderknech menunjukkan kedewasaan dan stabilitas yang selama ini menjadi kunci suksesnya di level elit.

Dongeng Nyata dari Valentin Vacherot

Di sisi lain, perjalanan Valentin Vacherot bahkan lebih mencengangkan. Sebelum turnamen ini, ia hanya mencatat satu kemenangan di level ATP Tour sepanjang kariernya.

Kini, petenis asal Monaco itu bukan hanya menulis sejarah baru, tetapi juga menembus batas yang dianggap mustahil.

Vacherot harus melewati babak kualifikasi dengan perjuangan berat. Ia nyaris tersingkir di babak kedua kualifikasi saat tertinggal dari Liam Draxl, sebelum berbalik menang lewat tie-break dramatis. Sejak saat itu, kisah dongengnya dimulai.

Di babak utama, Vacherot menyingkirkan sederet nama besar: Alexander Bublik, Tomas Machac, Tallon Griekspoor, Holger Rune, dan puncaknya, Novak Djokovic, juara empat kali Shanghai Masters.

Kemenangan atas Djokovic membuat Vacherot menjadi pemain pertama dari Monaco yang mencapai perempat final, semifinal, hingga final turnamen ATP Masters 1000.

“Saya bahkan tak tahu harus berkata apa. Ini seperti dongeng,” ucap pelatih sekaligus kakak tirinya, Benjamin Balleret. “Val sudah mencetak sejarah untuk Monaco. Tidak ada yang menyangka, tapi ia melakukannya.”

BACA JUGA: Iga Swiatek Tersungkur di WTA Wuhan Open 2025, Jasmine Paolini Lolos ke Semifinal

Air Mata dan Pelukan di Balik Layar

Usai menumbangkan Djokovic, Vacherot mengaku tak mampu menahan emosi saat melihat ratusan pesan ucapan selamat di ponselnya dari keluarga dan teman-teman di Monaco.

“Sulit menahan air mata. Rasanya luar biasa,” kata Vacherot dengan mata berbinar.

Tak lama kemudian, ia kembali ke arena untuk menyaksikan pertandingan sepupunya, Rinderknech, melawan Medvedev.

Ketika Rinderknech menang, Vacherot tak bisa menahan diri untuk masuk ke lapangan dan memeluknya erat, momen haru yang kini viral di media sosial tenis dunia.

“Saya bahkan lebih gugup menontonnya dibanding saat saya sendiri bermain,” ujarnya sambil tertawa.

Head-to-Head dan Fakta Menarik

Menariknya, Jadwal Final ATP Shanghai Masters 2025 Hari Ini akan menjadi pertemuan profesional kedua antara dua sepupu ini.

Pertemuan pertama mereka terjadi pada 2018 di turnamen ITF Prancis, di mana Rinderknech menang straight set.

Namun kali ini situasinya jauh berbeda, panggungnya adalah final Masters 1000, di hadapan ribuan penonton dan jutaan pasang mata di seluruh dunia.

StatistikArthur RinderknechValentin Vacherot
NegaraPrancisMonaco
Usia30 tahun26 tahun
Ranking Live ATPNo. 28No. 58
Prestasi SebelumnyaFinal Adelaide 2022Final ATP pertama
Gaya BermainServis keras & agresifCounterpuncher cepat & solid

Jika berhasil menjuarai turnamen ini, Vacherot akan menjadi juara Masters 1000 dengan peringkat terendah dalam sejarah (sejak 1990).

Gelar ini juga akan melonjakkan posisinya ke peringkat 40 besar dunia, capaian yang belum pernah diraih petenis Monaco sebelumnya.

BACA JUGA: Aryna Sabalenka Tundukkan Rybakina Dua Set Langsung, Pertahankan Rekor Sempurna 20-0 di Wuhan

Jadwal Final ATP Shanghai Masters 2025 Hari Ini

Berikut jadwal pertandingan final hari ini (Ahad, 12 Oktober 2025):

BabakPertandinganWaktu (WIB)
Final Tunggal PutraArthur Rinderknech (Prancis) vs Valentin Vacherot (Monaco)16.30 WIB

Laga akan berlangsung di Qizhong Forest Sports City Arena, Shanghai, dan disiarkan langsung oleh ATP TV serta beberapa stasiun olahraga internasional.

Sepupu Jadi Rival, Tapi Tetap Keluarga

Meski atmosfer final bakal menegangkan, keduanya menegaskan bahwa hubungan keluarga akan tetap menjadi prioritas.

“Kami berdua sudah menang bahkan sebelum pertandingan dimulai,” ujar Rinderknech. “Apapun hasilnya, hari ini adalah kemenangan untuk keluarga kami.”

Vacherot pun menimpali dengan nada penuh kebanggaan.

“Kami pantas berada di sini. Kami akan menikmati setiap detiknya.”

Mereka memang akan bersaing habis-habisan di lapangan, namun tak ada kekalahan sejati dalam duel ini, hanya kemenangan besar bagi persaudaraan dan semangat sportivitas tenis dunia.