Final impian sesama petenis Amerika akan tersaji pada Jadwal Final WTA Wuhan Open 2025, MAhad (12/10), saat Jessica Pegula menghadapi Coco Gauff dalam perebutan gelar juara.
Pertarungan ini dijadwalkan berlangsung pukul 18.30 waktu setempat (06.30 WIB), mempertemukan dua generasi tenis Amerika dengan gaya permainan yang kontras namun sama-sama eksplosif.
Pegula Lolos ke Final Setelah Comeback Spektakuler
Jessica Pegula menulis kisah heroik di semifinal setelah menumbangkan petenis peringkat satu dunia Aryna Sabalenka dengan skor 2-6, 6-4, 7-6(2).
Kemenangan itu menghentikan rekor kemenangan 20 pertandingan beruntun Sabalenka di Wuhan sekaligus membawa Pegula melangkah ke final pertamanya di turnamen tersebut.
Tertinggal 2-5 di set ketiga, Pegula menunjukkan mental baja. Ia memenangkan empat gim beruntun sebelum akhirnya menutup laga lewat tiebreak yang dramatis.
Kemenangan ini menjadi salah satu comeback paling menakjubkan dalam kariernya.
“Saya tidak percaya bisa membalikkan keadaan dan menang,” kata Pegula seusai pertandingan.
“Saya sangat gugup saat mencoba menutup set, tapi berhasil fokus lagi di tiebreak dan memainkan strategi yang tepat.”
Kemenangan itu juga memecahkan rekor pribadi Pegula. Dari 29 kali sebelumnya ia kalah di set pertama melawan petenis Top 10, baru kali ini ia berhasil membalikkan keadaan.
Menariknya, duel melawan Gauff nanti akan menjadi final pertama antara dua sahabat sekaligus mantan rekan ganda tersebut.
Pegula yang kini berusia 31 tahun unggul 4-2 dalam rekor pertemuan atas Gauff, namun keduanya belum pernah saling berhadapan di babak final.
“Bermain melawan Coco selalu menyenangkan. Kami tahu permainan masing-masing luar dan dalam.
Tidak ada rahasia di antara kami, tinggal siapa yang bisa mengeksekusi strategi dengan lebih baik,” ujar Pegula.
Gauff Melaju Mantap ke Final Wuhan
Di sisi lain, Coco Gauff tampil tanpa cela sepanjang turnamen. Petenis berusia 21 tahun itu melaju ke final usai mengalahkan Jasmine Paolini dengan skor 6-4, 6-3.
Menariknya, Paolini sebelumnya telah mengalahkan Gauff tiga kali sepanjang musim ini, namun kali ini Gauff berhasil membalas dengan kemenangan meyakinkan.
Bintang muda Amerika itu mencatat statistik impresif selama turnamen. Dalam empat pertandingan di Wuhan, Gauff hanya kehilangan 16 gim dan memenangi 111 dari 190 poin pengembalian servis lawan, sebuah rasio luar biasa di angka 58,4 persen.
Gauff juga telah mencatat 13 kemenangan atas petenis Top 10 di ajang WTA 1000, rekor tertinggi yang pernah dicapai petenis di bawah usia 22 tahun dalam sejarah format ini.
“Bermain di China memberi saya semacam penyegaran mental,” kata Gauff. “Tur di AS sangat menegangkan, tapi di sini saya merasa bisa bermain lebih bebas tanpa terlalu banyak tekanan.”
Rekor Gauff di China juga luar biasa. Dalam tiga tahun terakhir, tidak ada petenis wanita yang memenangkan lebih banyak pertandingan utama di Negeri Tirai Bambu darinya, total 21 kemenangan sejauh ini.
Analisis Kekuatan: Gauff vs Pegula
Keunggulan Gauff: Muda, Cepat, dan Percaya Diri
Kecepatan reaksi dan kualitas return menjadi senjata utama Gauff. Kemampuannya membaca servis lawan dengan cepat membuatnya menjadi mimpi buruk bagi petenis power hitter seperti Sabalenka dan Paolini.
Selain itu, kerjasama dengan pelatih baru Gavin MacMillan juga mulai menunjukkan hasil. Servisnya kini lebih stabil, sementara permainan baseline-nya makin tajam. Dengan usia yang lebih muda dan fisik yang lebih segar dibandingkan Pegula, Gauff jelas memiliki keuntungan stamina di final nanti.
Keunggulan Pegula: Pengalaman dan Ketangguhan Mental
Namun, pengalaman panjang Pegula di turnamen besar tak bisa diremehkan. Ia kini telah mencatat 400 pertandingan di level WTA dan menjadi petenis tertua (31 tahun) yang mencapai 50 kemenangan dalam satu musim sejak Serena Williams pada 2015.
Meski telah menjalani delapan laga tiga set berturut-turut, Pegula menunjukkan daya tahan luar biasa. Kemampuannya membaca pola lawan menjadi faktor penting, terutama saat melawan Sabalenka di semifinal, di mana ia mampu mematahkan servis lawan hingga tujuh kali.
Jika mampu menjaga fokus dan tidak kehilangan ritme di momen-momen krusial, Pegula bisa kembali membuat kejutan di Final WTA Wuhan Open 2025.
Duel Prestise dan Generasi
Pertemuan ini bukan sekadar partai final, tapi juga simbol regenerasi tenis Amerika. Gauff yang baru 21 tahun mewakili masa depan cerah, sementara Pegula menjadi contoh ketekunan dan kebangkitan karier di usia matang.
Dengan gaya bermain yang saling mengenal, laga ini diprediksi berlangsung sengit dan penuh taktik.
Baik Gauff maupun Pegula sama-sama sudah memastikan tiket ke WTA Finals Riyadh 2025, namun gelar juara di Wuhan akan menjadi tambahan poin berharga dan dorongan moral menuju penghujung musim.
BACA JUGA: Iga Swiatek Tersungkur di WTA Wuhan Open 2025, Jasmine Paolini Lolos ke Semifinal
Prediksi dan Jadwal Final WTA Wuhan Open 2025
Jadwal Final WTA Wuhan Open 2025:
- Jessica Pegula (AS) vs Coco Gauff (AS)
- Ahad, 12 Oktober 2025 | Pukul 18.30 waktu setempat (17.30 WIB)
Laga ini akan disiarkan langsung di berbagai platform resmi WTA dan menjadi salah satu pertandingan paling dinanti pada paruh akhir musim.