Tenis  

Sempat Sakit Perut, Novak Djokovic Singkirkan Hanfmann di Shanghai Masters 2025

Sempat Sakit Perut, Novak Djokovic Singkirkan Hanfmann di Shanghai Masters 2025
Novak Djokovic - Dokumentasi Instagram/@atptour

Novak Djokovic kembali menunjukkan mental baja di ajang Rolex Shanghai Masters 2025.

Meski sempat diguncang sakit dan perlawanan tangguh dari petenis kualifikasi Jerman, Yannick Hanfmann, bintang Serbia itu berhasil melaju ke babak keempat usai menang 4-6, 7-5, 6-3 pada laga dramatis Ahad (5/10) malam.

Pertarungan Berat Penuh Drama

Djokovic, juara empat kali turnamen ini, mengawali laga dengan kondisi kurang fit.

Ia terlihat kesulitan sejak set pertama, bahkan beberapa kali kehilangan kontrol atas permainan karena servis keras dan variasi pukulan Hanfmann.

Petenis Jerman peringkat 150 dunia itu sempat mencetak empat ace beruntun yang membuat Djokovic kehilangan set pembuka 4-6.

BACA JUGA: Alami Kram, Jannik Sinner Hentikan Perjalanan di ATP Shanghai Masters 2025 Saat Lawan Griekspoor

Masalah Djokovic bertambah di set kedua. Dalam kondisi lembap ekstrem Shanghai, ia tampak mengalami gangguan fisik dan bahkan terlihat muntah saat pergantian game.

Untuk mengatasi situasi tersebut, Djokovic mulai memperpendek reli dan berusaha mengatur tempo pertandingan agar bisa tetap bertahan.

Namun, pengalaman dan determinasi Djokovic akhirnya berbicara. Saat menghadapi set point di game ke-12 set kedua, ia berhasil membalik keadaan, memicu sorakan meriah dari ribuan penonton yang memadati stadion.

Dukungan itu menjadi titik balik, karena sejak saat itu Djokovic menemukan ritme permainannya.

Djokovic Bangkit di Set Penentuan

Memasuki set ketiga, Djokovic langsung mendapatkan break awal yang membuat Hanfmann kehilangan momentum.

Dengan energi tambahan dari para pendukung, petenis 38 tahun itu tampil lebih percaya diri dan menutup pertandingan dalam waktu 2 jam 45 menit, menjadi salah satu laga tiga set terpanjangnya di musim ini.

“Saya benar-benar harus melewati badai hari ini. Yannick bermain luar biasa sejak awal,” kata Djokovic seusai laga.

“Kondisi di sini sangat brutal. Kelembapan lebih dari 80 persen setiap hari membuat semuanya lebih sulit, apalagi kalau bertanding siang hari. Tapi dengan dukungan penonton, saya bisa tetap bertahan.”

Kemenangan ini memperpanjang catatan apik Djokovic yang selalu berhasil mencapai babak 16 besar Shanghai Masters dalam 11 penampilannya. Ia kini mencatat rekor 2-0 dalam pertemuan dengan Hanfmann di level ATP.

BACA JUGA: Hasil Drawing Wuhan Open 2025: Sabalenka Siap Pertahankan Gelar, Osaka Hadapi Ujian Berat

Hanfmann Hampir Ukir Sejarah

Hanfmann sebenarnya tampil sangat mengesankan. Dengan agresivitas pukulan dan keberanian mengambil risiko, ia menorehkan 33 winner, termasuk 13 ace.

Jika berhasil menang, Hanfmann akan menjadi petenis berperingkat terendah yang pernah mengalahkan Djokovic di level ATP Masters 1000. Sayangnya, Djokovic terlalu tangguh saat momentum mulai berpihak kepadanya.

Momen unik terjadi di awal set pertama, ketika Hanfmann sempat mendapatkan peluang break point ketiga.

Namun pukulan forehand-nya justru salah kontak dan melambung melewati kepala Djokovic, membuat sang legenda hanya bisa tersenyum kecut.

Meski sempat unggul, Hanfmann akhirnya tidak mampu mempertahankan intensitas permainannya hingga akhir.

Djokovic Fokus Laga Berikutnya

Djokovic selanjutnya akan berhadapan dengan Jaume Munar asal Spanyol di babak keempat.

Munar sebelumnya menyingkirkan Yoshihito Nishioka dengan skor 6-4, 5-7, 6-1. Ini menjadi pencapaian terbaik Munar di turnamen ATP Masters 1000 lapangan keras.

BACA JUGA: Amanda Anisimova Juara WTA China Open 2025, Noskova Tetap Punya Potensi

Dengan catatan kemenangan 33-10 musim ini, Djokovic mengaku masih bersemangat mengejar prestasi lebih tinggi meski usianya tak lagi muda.

“Bisa bertanding di stadion sebesar ini, penuh penonton yang menyebut nama saya, rasanya seperti mimpi. Di usia 38 tahun, masih bisa berjuang hampir tiga jam di lapangan Masters adalah anugerah besar,” ucapnya penuh rasa syukur.