Siapa Pengganti Marc Marquez di Ducati? Michele Pirro dan Bulega Jadi Kandidat Terkuat

Siapa Pengganti Marc Marquez di Ducati Michele Pirro dan Bulega Jadi Kandidat Terkuat
Marc Marquez - Dokumentasi laman: Michelin

Cedera bahu yang menimpa Marc Marquez membuat Ducati harus bergerak cepat menentukan siapa pengganti Marc Marquez di Ducati untuk dua seri penting MotoGP 2025: Australia (17–19 Oktober) dan Malaysia (24–26 Oktober).

Kondisi ini membuat nama Michele Pirro muncul sebagai kandidat terkuat, sementara Nicolo Bulega dari ajang World Superbike (WorldSBK) juga disebut sebagai opsi menarik bagi tim pabrikan asal Italia itu.

Michele Pirro Jadi Kandidat Terdepan

Dengan absennya Marquez akibat cedera bahu kanan, Michele Pirro menjadi pilihan paling logis bagi Ducati.

Pembalap berusia 39 tahun itu sudah menjadi bagian integral tim sejak 2013 sebagai test rider utama dan pembalap cadangan dalam berbagai kesempatan.

Pirro tercatat sudah tampil lebih dari 50 kali di MotoGP sebagai pembalap pengganti atau wildcard.

Pengalaman panjangnya dengan Desmosedici GP membuatnya menjadi opsi paling aman untuk menjaga stabilitas tim selama absennya Marquez.

Musim lalu, Pirro sempat turun menggantikan Fabio Di Giannantonio di VR46 Racing Team pada seri Barcelona.

Bila kembali dipanggil kali ini, ia akan memperpanjang rekor penampilannya yang luar biasa, tampil di setiap musim MotoGP sejak 2012.

Namun, keputusan Ducati tak bisa diambil begitu saja. Status “A Concession” yang dimiliki Ducati saat ini membatasi penggunaan wildcard, membuat pilihan pengganti semakin terbatas.

Ditambah lagi, aturan MotoGP mengharuskan setiap tim menentukan pengganti maksimal 10 hari setelah pembalap utama mundur.

BACA JUGA: Jadwal Tes Pramusim MotoGP 2026 Resmi Diumumkan: Akhiri Era Mesin 1000cc

Ducati Fokus pada Data, Bukan Hasil Balapan

Berbeda dari kondisi biasanya, Ducati saat ini tidak berada di bawah tekanan untuk mengejar hasil.

Mereka telah mengunci triple crown, gelar pembalap, konstruktor, dan tim. Karena itu, fokus utama mereka kini bukan podium, melainkan pengumpulan data berharga untuk pengembangan motor musim 2026.

Namun, ada konsekuensi teknis dari keputusan ini. Pembalap pengganti yang turun akan dihitung sebagai “rider utama” dalam hal penggunaan mesin.

Sehingga Ducati tidak bisa menambah jatah mesin untuk keperluan uji coba. Ini membuat strategi mereka dalam mengumpulkan data harus benar-benar cermat.

Opsi dari WorldSBK: Nicolo Bulega Masuk Radar

Jika Ducati memilih untuk tidak menurunkan Pirro di dua seri berturut-turut, opsi lain muncul dari ajang WorldSBK.

Seri MotoGP Australia bertepatan dengan final World Superbike 2025, di mana Nicolo Bulega tengah bersaing ketat dengan Toprak Razgatlioglu dalam perebutan gelar juara dunia.

Setelah seri tersebut, Ducati berpotensi memanggil Bulega untuk tampil di MotoGP Malaysia. Langkah ini bisa menjadi debut penting bagi sang pembalap muda sekaligus persiapan menuju era baru Ducati di 2026.

Bulega sendiri memiliki kontrak yang mencakup kemungkinan tampil di tes MotoGP tahun depan bersama Pirro.

Jika diberi kesempatan, kehadirannya di Sepang bisa menjadi langkah strategis bagi Ducati untuk melihat potensi Bulega di lintasan MotoGP.

Namun, Ducati tentu belajar dari pengalaman Alvaro Bautista yang sempat tampil sebagai wildcard di Malaysia 2023 tanpa hasil signifikan.

Karena itu, keputusan untuk menurunkan pembalap WorldSBK tak akan diambil tanpa pertimbangan matang.

BACA JUGA: Klasemen MotoGP 2025 Terbaru Usai GP Indonesia Mandalika: Fermin Aldeguer Naik, Marquez Masih Perkasa

Andrea Iannone dan Bautista Juga Masuk Daftar

Selain Pirro dan Bulega, nama Andrea Iannone juga ikut mencuat. Mantan pembalap Ducati itu sempat membawa tim meraih kemenangan pertama di era Gigi Dall’Igna pada GP Austria 2015.

Meski kini membela tim satelit di WorldSBK, Iannone masih memiliki hubungan baik dengan Ducati, dan kembalinya ke tim pabrikan bukan hal mustahil.

Sementara itu, Alvaro Bautista, juara dunia dua kali WorldSBK, juga bisa menjadi alternatif berpengalaman.

Ducati menilai kemampuannya dalam memberi umpan balik teknis akan sangat berharga, terutama untuk membantu pengembangan Desmosedici GP menjelang musim 2026.

Sebaliknya, peluang Danilo Petrucci tampak kecil. Pembalap asal Italia itu sudah menandatangani kontrak dengan BMW untuk musim depan, sehingga kemungkinan kembali ke Ducati sangat tipis.

Kondisi Marc Marquez: Fokus Pulih Tanpa Tekanan

Di sisi lain, Marc Marquez menegaskan bahwa dirinya tidak akan memaksakan diri untuk segera kembali.

“Tujuan saya adalah pulih total sebelum kembali ke lintasan, tanpa melewati batas rekomendasi dokter,” ujar Marquez.

Marquez mengalami patah tulang di pangkal prosesus korakoid dan cedera ligamen bahu kanan setelah bertabrakan dengan Marco Bezzecchi di Grand Prix Indonesia.

Ia menjalani perawatan konservatif tanpa operasi dan difokuskan pada pemulihan alami melalui terapi dan istirahat total.

Dengan estimasi waktu pemulihan, Marquez kemungkinan baru akan kembali di seri Portimao atau Valencia, dua balapan penutup musim.

Karena itu, Ducati kini harus menentukan apakah mereka akan mengandalkan pengalaman Pirro atau memberi kesempatan pada talenta muda seperti Bulega.

BACA JUGA: Fermin Aldeguer Catat Kemenangan Perdana di MotoGP Indonesia 2025, Marc Marquez Cedera

Menanti Keputusan Akhir Ducati

Apapun pilihannya, keputusan siapa pengganti Marc Marquez di Ducati akan menjadi salah satu berita terbesar menjelang akhir musim MotoGP 2025.

Pengganti ini bukan hanya sekadar pelengkap tim, tetapi juga bagian dari strategi Ducati menuju era baru pada 2026.

Dengan triple crown sudah digenggam, Ducati memiliki keleluasaan untuk bereksperimen.

Namun publik tetap menunggu: akankah mereka memilih pengalaman Michele Pirro, nostalgia Andrea Iannone, atau keberanian menurunkan Nicolo Bulega?

Jawabannya akan segera terungkap dalam beberapa hari ke depan, dan bisa jadi akan menentukan arah masa depan tim merah di MotoGP.