Iga Swiatek, Mirra Andreeva, dan Jessica Pegula sama-sama memastikan tiket ke babak 16 besar China Open 2025 lewat jalur yang berbeda.
Dari kemenangan cepat hingga drama menegangkan, hari Senin di Beijing menghadirkan cerita seru bagi para penggemar tenis.
Swiatek Melaju Setelah Osorio Mundur
Unggulan pertama Iga Swiatek tidak perlu menghabiskan banyak tenaga untuk meraih tiket ke babak keempat.
Lawannya, Camila Osorio, terpaksa mundur akibat cedera perut usai kalah telak 6-0 di set pertama.
Meski skor terlihat timpang, pertarungan sebenarnya berlangsung lebih ketat. Lima dari enam gim di set pertama harus melalui deuce.
Osorio sempat meminta perawatan medis ketika tertinggal 0-5, namun kondisinya kian memburuk. Saat memasuki set kedua, ia langsung melakukan double fault dan kemudian memutuskan untuk berhenti.
Bagi Swiatek, hasil ini menambah catatan impresifnya di musim 2025 dengan 17 kali menang 6-0, jauh meninggalkan pesaing terdekatnya, Ekaterina Alexandrova, yang baru mencatat tujuh kali.
“Jujur saya sedih untuk Camila. Dia selalu bermain dengan hati, tapi hari ini tidak bisa melanjutkan,” kata Swiatek. “Saya sendiri cukup puas dengan permainan di set pertama, bisa memaksakan ritme sejak awal.”
Di babak 16 besar, Swiatek akan menghadapi unggulan ke-16 Emma Navarro, yang juga melaju setelah lawannya, Lois Boisson, mundur karena cedera paha. Dalam dua pertemuan sebelumnya, Swiatek hanya kehilangan total lima gim dari Navarro.
BACA JUGA: Zheng Qinwen China Open 2025: Comeback Sempurna Usai Operasi Siku
Mirra Andreeva Jaga Fokus, Raih Kemenangan Meyakinkan
Remaja sensasional Rusia, Mirra Andreeva, kembali menunjukkan kualitasnya di Beijing. Dijuluki fans lokal sebagai “Little Spicy Mirra”, ia tampil tenang untuk menyingkirkan petenis Spanyol Jessica Bouzas Maneiro dengan skor 6-4, 6-1.
Pertandingan berdurasi 1 jam 32 menit itu menempatkan Andreeva di babak keempat, mendekatkannya pada target mengulang capaian perempat final tahun lalu.
“Dengan dukungan penonton, saya justru merasa lebih kuat, bukan tertekan,” ucap Andreeva penuh semangat.
Bouzas Maneiro sebenarnya sempat unggul 2-1 di set pertama, namun Andreeva langsung membalas dan menguasai jalannya laga.
Statistik mencatat lawannya membuat 54 unforced error, jauh lebih banyak dibandingkan 25 milik Andreeva.
Beberapa catatan penting dari kemenangan Andreeva:
38 kemenangan di level WTA 1000 sebelum usia 19 tahun, menyamai rekor Venus Williams.
40 kemenangan di musim 2025, menjadikannya remaja pertama sejak Belinda Bencic (2015) yang mencapai angka tersebut.
69% poin dari servis pertama berhasil diamankan, selaras dengan rata-rata musimnya.
Di babak 16 besar, Andreeva akan menantang wakil Inggris Sonay Kartal dalam pertemuan perdana mereka.
BACA JUGA: Inilah Total Hadiah China Open 2025, Siap Jadi Magnet Petenis Bintang Dunia
Jessica Pegula Selamat dari Lubang Jarum
Drama terbesar hari itu datang dari laga antara Jessica Pegula dan Emma Raducanu. Pegula, unggulan kelima, harus berjuang keras sebelum akhirnya menang 3-6, 7-6(9), 6-0 setelah menyelamatkan tiga match point.
Pertarungan berlangsung selama 2 jam 21 menit dan menjadi salah satu comeback paling impresif musim ini.
Bagi Pegula, ini adalah pertama kalinya sejak final Berlin 2024 ia berhasil menang dari posisi match point tertinggal.
“Itu pertandingan gila, sangat intens. Saya hanya mencoba bertahan dan memberi tekanan,” kata Pegula. “Jujur, saya mungkin sedikit beruntung di beberapa poin penting, tapi kuncinya adalah tidak menyerah.”
Raducanu sebenarnya sempat unggul 5-2 di tiebreak set kedua dan hanya butuh satu poin untuk menutup laga.
Namun Pegula menahan gempuran dengan dua backhand winner spektakuler dan memanfaatkan kesalahan lawan yang semakin sering muncul.
Set Penentuan Milik Pegula
Set penentuan berjalan sepihak, dengan Pegula mendominasi penuh, sementara Raducanu kehilangan arah permainan.
Kekalahan ini memperpanjang rekor buruk Raducanu yang sudah kalah di enam dari tujuh tiebreak terakhir sejak Juni.
Pegula kini melaju ke 16 besar untuk tahun kedua beruntun di Beijing dan akan menghadapi unggulan ke-23, Marta Kostyuk, yang sebelumnya menyingkirkan Aliaksandra Sasnovich.
Hari pertandingan di Beijing memperlihatkan berbagai wajah persaingan tenis: keteguhan Swiatek, kedewasaan dini Andreeva, dan daya juang luar biasa Pegula.
Dengan banyak nama besar masih bertahan, China Open 2025 dipastikan akan terus menyuguhkan drama dan kejutan di babak selanjutnya.