Bintang muda tenis dunia, Mirra Andreeva, tengah dalam misi besar di turnamen Porsche Tennis Grand Prix 2024 di Stuttgart, Jerman. Setelah mencatat prestasi gemilang di WTA 1000 Dubai dan Indian Wells, remaja berusia 17 tahun itu kini membidik gelar bergengsi berikutnya, dengan hadiah utama yang sangat menarik: sebuah mobil Porsche Macan Turbo. Ya, Mirra Andreeva memburu hadiah Porsche, tapi lawan pertamanya bukanlah siapa-siapa, melainkan kakaknya sendiri, Erika Andreeva.
Porsche di Depan Mata, SIM Belum di Tangan
Turnamen ini menawarkan 500 poin ranking WTA dan lebih dari 142 ribu Euro uang hadiah. Namun perhatian banyak pemain, termasuk Mirra, tertuju pada mobil Porsche Macan Turbo yang dipajang di tengah lapangan utama Stuttgart.
Baca Juga: Iga Swiatek Bersiap Kembali ke Stuttgart, Siap Pertahankan Gelar dan Dominasi di Tanah Liat
“Pemandangan di lapangan utama keren banget,” ujar Mirra, yang kini duduk di peringkat 7 dunia. “Aku sudah mulai mikir, mobil mana yang mau aku pilih. Tapi itu masih jauh. Aku cuma lihat-lihat dulu.”
Lucunya, Mirra mengakui ia belum punya SIM. “Aku bahkan belum punya surat izin mengemudi,” katanya sambil tersenyum. Tapi hal itu tidak menghentikan ambisinya, Mirra Andreeva memburu hadiah Porsche, bukan hanya sebagai simbol prestasi, tetapi juga mimpi remaja.
Perjalanan Luar Biasa Si Muda Mirra
Mirra Andreeva adalah salah satu remaja paling bersinar di dunia tenis saat ini. Di usia 17 tahun, ia menjadi pemain termuda yang masuk Top 10 WTA, mengalahkan petenis nomor 1 dan 2 dunia secara beruntun, dan merebut dua gelar WTA 1000 dalam sebulan.
Kini ia kembali ke Stuttgart untuk memperluas dominasinya. Namun, langkah awal menuju podium tidak akan mudah. Lawan pertamanya adalah sang kakak sendiri, Erika Andreeva, yang masuk undian utama sebagai lucky loser setelah Marta Kostyuk mundur karena cedera.
Derby Keluarga: Erika vs Mirra
Ini bukan kali pertama dua bersaudara Andreeva bertemu di level profesional. Tahun lalu di Wuhan, Erika menang mudah atas Mirra dengan skor 6-3, 6-1. Meski sempat unggul 3-1 di set pertama, Mirra kehilangan sembilan gim berturut-turut.
“Saat itu sangat berat untuk kami berdua,” kata Erika soal pertemuan tersebut. “Senang bisa bertemu di turnamen besar, tapi sejujurnya kami tidak menikmatinya.”
Meski sudah lama tak berlatih bersama, Erika mengaku sangat mengenal gaya bermain adiknya. “Kami sering main bareng waktu kecil, jadi aku tahu ke mana dia bakal pukul bola. Tapi dia juga tahu ke mana aku biasanya memukul,” jelasnya.
Mirra sendiri mengakui bahwa ia belum pernah menang melawan kakaknya. “Aku belum pernah menang lawan Erika,” ucapnya jujur. “Dulu waktu kecil dia selalu menang mudah, 6-1 atau 6-2. Paling bagus 6-3 kalau aku lagi main bagus dan dia lagi nggak fit.”
Misi Serius Sang Adik
Namun sekarang keadaannya berbeda. Erika mungkin unggul dalam pengalaman, tapi Mirra datang ke Stuttgart sebagai unggulan dan salah satu favorit juara.
“Aku coba nikmati setiap momen di lapangan, tapi tetap serius,” kata Mirra. “Sekarang aku merasa sudah menemukan keseimbangan, nggak terlalu stres tapi juga nggak terlalu santai. Itu sangat membantu dalam beberapa bulan terakhir.”
Keseimbangan itu yang akan diuji saat dia harus menghadapi seseorang yang sangat ia sayangi. Mirra Andreeva memburu hadiah Porsche, dan untuk mencapainya, ia harus mengesampingkan ikatan darah dan bermain dengan kepala dingin.
Bukan Sekadar Trofi: Momen Bersejarah di Stuttgart
Pertandingan antara Erika dan Mirra Andreeva akan jadi salah satu laga paling emosional dalam turnamen ini. Lebih dari sekadar pertandingan, ini adalah cerita tentang rivalitas, keluarga, dan mimpi.
Baca Juga: Hasil Liga Champions Tadi Malam 2025: Aston Villa Tumbangkan PSG 3-2, Tapi Gagal ke Semifinal
Erika punya motivasi besar untuk membuktikan bahwa dirinya bukan hanya “kakak dari Mirra”. Sementara Mirra membawa beban ekspektasi, sorotan media, dan ambisi remaja untuk menaklukkan dunia, dan membawa pulang Porsche.
Ini juga pertama kalinya dua bersaudara ini tampil bersama di Stuttgart. Terlepas dari hasil pertandingan, satu hal pasti: duel ini akan menyajikan drama, teknik, dan emosi yang tak bisa dihindari.
Penutup: Jalan Menuju Porsche Dimulai dari Rumah Sendiri
Turnamen ini akan menjadi ajang pembuktian besar bagi Mirra Andreeva. Ia telah menunjukkan kualitas bintang dalam beberapa bulan terakhir, namun kini ia akan menghadapi ujian yang sangat personal.
Mirra Andreeva memburu hadiah Porsche, namun untuk membuka jalannya, ia harus mengalahkan sosok yang telah bersamanya sejak kecil, kakaknya, Erika.
Akankah ambisi mengalahkan rasa sayang? Atau justru keduanya memberi kita pertandingan tak terlupakan di Stuttgart? Semua akan terjawab di lapangan.