Tenis  

Bagel Queen, Iga Swiatek Catat Kemenangan ke-60 Musim Ini, Tampil Perkasa di WTA Wuhan Open 2025

Bagel Queen, Iga Swiatek Catat Kemenangan ke-60 Musim Ini, Tampil Perkasa di WTA Wuhan Open 2025

Iga Swiatek kembali menunjukkan dominasinya di lapangan keras. Petenis asal Polandia itu tampil luar biasa pada debutnya di WTA Wuhan Open 2025, Selasa (7/10), dengan menaklukkan Marie Bouzkova 6-1, 6-1 hanya dalam waktu 79 menit.

Kemenangan ini menandai kemenangan ke-60 Swiatek di musim 2025, pencapaian luar biasa yang menegaskan statusnya sebagai salah satu petenis paling konsisten abad ini.

Pembukaan Gemilang Setelah Kekecewaan di Beijing

Swiatek tiba di Wuhan dengan motivasi besar setelah tersingkir lebih awal di babak keempat China Open Beijing dari Emma Navarro.

Kekalahan itu sempat mengejutkan banyak pihak karena Swiatek, unggulan kedua dunia, dikenal jarang tampil di bawah performa terbaiknya.

Namun, di Wuhan, sang juara Wimbledon 2025 langsung bangkit dengan gaya yang meyakinkan.

Sejak awal laga, Swiatek tampil agresif dan tajam. Ia mematahkan servis Bouzkova sebanyak enam kali serta memenangkan 31 dari 51 poin servis lawannya.

Dengan kemenangan telak tersebut, Swiatek memperpanjang rekor pertemuannya menjadi 2-0 atas Bouzkova, sementara petenis asal Ceko itu kini tercatat 0-7 melawan pemain Top 10 sepanjang musim ini.

Di babak ketiga, Swiatek akan menghadapi pemenang laga antara Belinda Bencic (unggulan ke-13) dan Elise Mertens, yang dijadwalkan berlangsung pada Rabu (8/10).

BACA JUGA: Juara China Open Amanda Anisimova Mundur dari WTA Wuhan Open 2025 Akibat Cedera Betis

Konsistensi yang Luar Biasa di Level WTA 1000

Kemenangan di Wuhan juga memperpanjang catatan luar biasa Swiatek di level WTA 1000.

Ia kini mencatat 31 kemenangan beruntun di laga pembuka turnamen WTA 1000, menjadikannya satu-satunya petenis aktif dengan rekor seperti itu.

Sejak 1990, hanya Martina Hingis (40 kemenangan beruntun) yang memiliki catatan lebih panjang.

Selain itu, kemenangan atas Bouzkova menjadi kemenangan straight set ke-100 Swiatek dalam 153 pertandingan kariernya, sebuah efisiensi yang hanya pernah dikalahkan oleh Serena Williams, yang mencapai angka itu dalam 144 pertandingan.

Dalam format WTA 1000 modern, Swiatek juga mencatat persentase kemenangan straight set sebesar 65,4%, hanya terpaut sedikit dari rekor Serena Williams di angka 66,5%.

Menyusul Jejak Legenda

Swiatek kini menjadi satu-satunya petenis putri abad ke-21 yang berhasil mencapai 60 kemenangan dalam empat musim berturut-turut.

Terakhir kali pencapaian semacam ini terjadi adalah lebih dari dua dekade lalu, ketika Martina Hingis (1997–2001) dan Lindsay Davenport (1998–2001) melakukannya.

Dominasi Swiatek musim ini juga terlihat dari hasil turnamen besar yang ia raih.

Dari 17 turnamen yang diikutinya sepanjang 2025, ia sudah meraih tiga gelar bergengsi: Wimbledon, Cincinnati Open, dan Seoul Open.

BACA JUGA: Naomi Osaka Tuntaskan Dendam di Wuhan, Comeback Spektakuler Singkirkan Leylah Fernandez

Dari “Bagel Queen” ke Simbol Konsistensi

Kekalahan dari Emma Navarro di Beijing sempat menjadi bahan pembicaraan karena Swiatek, yang dikenal sebagai “bagel queen” berkat 35 kemenangan 6-0 di turnamen WTA 1000, justru kalah 6-0 di set ketiga. Itu adalah salah satu dari hanya 10 kali dalam kariernya ia mengalami “bagel” dari lawan.

Meski begitu, Swiatek menanggapinya dengan kepala dingin. Dalam sesi wawancara di Wuhan, ia menegaskan bahwa kekalahan adalah bagian dari proses menuju kesempurnaan.

“Ada banyak turnamen yang kamu menangkan, lalu minggu berikutnya kamu kalah,” ujar Swiatek. “Itu mengecewakan, tentu saja, tapi sulit untuk selalu menang dan tampil konsisten setiap minggu.”

“Saya tidak terlalu fokus pada hasil, tapi pada perkembangan permainan saya. Saya berusaha menikmati proses latihan dan memperbaiki detail kecil setiap hari.”

Pendekatan jangka panjang itu terbukti efektif. Sejak awal musim, Swiatek terus menunjukkan kemampuan adaptasi yang matang dan kestabilan mental luar biasa di tengah jadwal padat WTA.

Fokus pada Proses, Bukan Target

Berbeda dengan kebanyakan pemain elit, Swiatek dikenal tidak terlalu memusingkan target spesifik seperti semifinal atau final. Ia lebih memilih fokus pada setiap pertandingan.

“Setiap turnamen saya ingin bermain sebaik mungkin,” ungkapnya. “Kadang saya bisa tampil luar biasa, kadang tidak, tapi saya tidak ingin memberi tekanan berlebihan dengan target hasil. Saya hanya melangkah selangkah demi selangkah.”

Sikap ini membuatnya tetap tenang dan fokus di tengah ekspektasi tinggi publik serta tekanan dari pesaing lain seperti Aryna Sabalenka, Coco Gauff, dan Elena Rybakina.

BACA JUGA: Daftar 10 Besar Peringkat Tenis Putri Dunia per 6 Oktober, Linda Noskova Masuk Top 20 : Janice Tjen Catat Sejarah untuk Indonesia

Menuju Akhir Musim dengan Keyakinan

Dengan kemenangan dominan di laga debut Wuhan Open, Swiatek menegaskan bahwa dirinya siap menutup musim 2025 dengan kuat.

Ia kini dalam posisi ideal menuju WTA Finals Riyadh, tempat delapan petenis terbaik dunia akan bersaing memperebutkan gelar penutup musim.

Jika konsistensinya berlanjut, bukan mustahil Swiatek akan mengamankan gelar WTA 1000 keempatnya tahun ini, sekaligus memperkuat statusnya sebagai ratu tenis modern yang tidak hanya tangguh, tetapi juga disiplin dan berorientasi pada proses.