Langit di atas Stadion Haji Agus Salim belum juga cerah. Semen Padang FC harus berbenah setelah kembali menelan kekalahan ke-7 secara beruntun di kompetisi BRI Super League 2025/26.
Baru saja pada pekan ke-11 lalu, klub kebanggaan Ranah Minang itu tumbang 1-2 dari Arema FC, Senin (3/11) malam, dan kini terpuruk di dasar klasemen dengan hanya empat poin dari sepuluh laga.
Tujuh Kekalahan Beruntun, Semen Padang Terperosok ke Dasar Klasemen
Kekalahan dari Arema FC menambah daftar panjang hasil negatif Kabau Sirah. Rangkaian keterpurukan dimulai sejak pekan kelima saat kalah 1-2 dari PSBS Biak.
Kemudian berlanjut saat menghadapi Persebaya Surabaya, Bali United, Persita Tangerang, Bhayangkara FC, Malut United, hingga terakhir Arema FC.
Catatan tujuh kekalahan beruntun membuat Semen Padang FC kini menjadi tim dengan performa terburuk di BRI Super League.
Dari sepuluh pertandingan, mereka hanya mampu mencatat satu kemenangan dan satu hasil imbang.
Kondisi ini jelas menjadi alarm bahaya bagi tim yang baru kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia tersebut.
Para pendukung setia, The Kmers, pun mulai menyuarakan kekhawatiran akan nasib tim kesayangan mereka jika tren negatif ini terus berlanjut.
Dejan Antonic Kecewa Tapi Tetap Optimistis
Pelatih Dejan Antonic yang baru memimpin langsung dari bench untuk pertama kalinya, tak bisa menutupi rasa kecewanya atas hasil tersebut.
Ia menilai skuadnya tampil di bawah ekspektasi terutama di babak pertama, meskipun ada peningkatan performa di babak kedua.
“Saya kecewa karena kita sudah lakukan persiapan bagus. Pada laga babak pertama, anak-anak tidak memainkan apa yang kita persiapkan,” ujar Dejan Antonic usai laga.
Meski demikian, pelatih asal Serbia itu mencoba berpikir positif. Ia menilai ada sinyal perbaikan dari timnya yang mulai menunjukkan semangat dan organisasi permainan lebih baik di babak kedua.
“Di babak kedua kita main lebih cepat dan hampir dapat hasil yang bagus untuk kita dengan ada dua peluang emas. Tapi kita percaya kita akan keluar dari kondisi ini,” tambahnya.
Semen Padang FC Harus Berbenah Demi Keluar dari Zona Merah
Dejan menegaskan bahwa Semen Padang FC harus berbenah secara total jika ingin keluar dari situasi sulit saat ini.
Evaluasi besar-besaran akan dilakukan, terutama terkait transisi bertahan dan efektivitas penyelesaian akhir yang masih menjadi masalah utama.
“Pasti kita akan evaluasi dan semoga Kabau Sirah bisa naik keluar dari zona merah. Kita main bagus atau jelek, yang terpenting saat ini adalah hasil,” tegasnya.
Pelatih berusia 55 tahun itu juga menyoroti faktor pengalaman yang menjadi pembeda dalam laga melawan Arema FC.
“Kadang-kadang kita butuh keberuntungan. Saya percaya kita bisa bangkit. Kita butuh satu kemenangan untuk memulai perubahan,” tambahnya.
Evaluasi dan Tantangan Berat di Laga Selanjutnya
Dalam pertandingan melawan Arema FC, Kabau Sirah sempat tertinggal dua gol lebih dulu melalui aksi Valdeci da Silva (30’) dan Dalberto Luan Belo (42’). Gol balasan Cornelius Stewart di menit ke-68 hanya mampu memperkecil ketertinggalan tanpa mengubah hasil akhir.
Dengan kekalahan ini, Semen Padang FC semakin tenggelam di posisi ke-18 klasemen sementara BRI Super League dengan koleksi empat poin, hasil dari sekali menang, sekali imbang, dan delapan kali kalah.
Tantangan berat kini menanti Dejan Antonic dan anak asuhnya. Pada laga berikutnya, Semen Padang akan menjamu Borneo FC Samarinda, pemuncak klasemen sementara, di Stadion Haji Agus Salim, Minggu (9/11).
Pertandingan ini diprediksi akan menjadi ujian sesungguhnya bagi Kabau Sirah, apakah mereka bisa memutus rantai kekalahan dan mulai bangkit di hadapan pendukung sendiri.
Suporter Minta Perubahan Nyata
Para suporter Semen Padang mulai menunjukkan keresahan mereka. Media sosial klub dipenuhi pesan dukungan sekaligus kritik.
Beberapa di antaranya meminta manajemen untuk memberikan waktu kepada Dejan Antonic agar bisa membangun tim sesuai visinya, sementara yang lain menuntut langkah cepat agar tim tidak terdegradasi lebih awal.
Bagi publik Sumatera Barat, Semen Padang bukan sekadar klub sepak bola, melainkan bagian dari identitas daerah.
Karena itu, keterpurukan Kabau Sirah bukan hanya soal prestasi, tetapi juga tentang harga diri Ranah Minang di kancah sepak bola nasional.
Analisis: Fokus pada Konsistensi dan Mentalitas
Dari aspek permainan, Semen Padang FC sebenarnya menunjukkan potensi positif di beberapa laga terakhir, terutama dalam hal intensitas dan pressing.
Namun, minimnya konsentrasi di lini belakang dan kesulitan mencetak gol di menit-menit krusial menjadi penyebab utama gagalnya tim meraih hasil maksimal.
Jika ingin bertahan di BRI Super League, Semen Padang FC harus berbenah di semua lini, mulai dari organisasi pertahanan, kreativitas lini tengah, hingga efektivitas serangan.
Selain itu, mental juara harus kembali ditanamkan kepada pemain agar bisa keluar dari tekanan beruntun.
BACA JUGA: Cara Timnas Indonesia U17 Lolos ke Babak Berikutnya di Piala Dunia U17 2025
Masih Ada Harapan, Tapi Waktu Tidak Banyak
Meski terpuruk di dasar klasemen dengan tujuh kekalahan beruntun, peluang Semen Padang FC untuk bertahan di BRI Super League masih terbuka.
Dengan sisa 24 pertandingan, segala kemungkinan masih bisa terjadi, asalkan evaluasi cepat dilakukan dan mental juang tim kembali menyala.
Dejan Antonic menyadari bahwa kemenangan pertama di bawah kepemimpinannya akan menjadi titik balik bagi tim. Pertanyaannya kini: apakah Kabau Sirah mampu bangkit sebelum terlambat?
Satu hal pasti, Semen Padang FC harus berbenah, bukan hanya di lapangan, tapi juga secara menyeluruh dalam manajemen, strategi, dan mentalitas tim.
Daftar 7 Kekelahan Beruntun Semen Padang FC
Berikut daftar pertandingan yang dilaksanakan Semen Padang FC yang mengalami kekalahan hingga pekan ke 11 di BRI Super League 2025/2026:
| Tanggal | Tuan Rumah | Skor Akhir | Tamu |
|---|---|---|---|
| 11 September 2025 | Semen Padang FC | 1–2 | PSBS Biak |
| 19 September 2025 | Persebaya Surabaya | 1–0 | Semen Padang FC |
| 26 September 2025 | Semen Padang FC | 1–3 | Bali United FC |
| 4 Oktober 2025 | Persita Tangerang | 2–0 | Semen Padang FC |
| 20 Oktober 2025 | Semen Padang FC | 0–1 | Bhayangkara Presisi Lampung FC |
| 26 Oktober 2025 | Malut United FC | 1–0 | Semen Padang FC |
| 3 November 2025 | Semen Padang FC | 1–2 | Arema FC |






