Timnas Indonesia U-23 kembali bersiap menghadapi tantangan besar pada September 2025 di ajang Kualifikasi Piala Asia U-23 2026.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta para pemain untuk tetap menjaga kondisi fisik dan mental usai tampil di final Piala AFF U-23 2025.
Meski Timnas U-23 harus mengakui keunggulan Vietnam dengan skor tipis 0-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Erick Thohir mengaku tak terlalu kecewa.
Ia justru mengapresiasi semangat juang para pemain asuhan Gerald Vanenburg yang telah menembus final untuk kali kedua secara beruntun.
“Para pemain sekarang kembali ke klub masing-masing. Saya sudah bicara dengan mereka agar menjaga proses pemulihan.
Persiapkan diri di klub karena September nanti mereka akan dipanggil lagi untuk kualifikasi AFC U-23,” ujar Erick lewat kanal YouTube Liputan6 Sport.
BACA JUGA: Timnas Indonesia U-23 Siap Ukir Sejarah Lagi di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Fokus Pemulihan dan Performa di Klub
Dengan kompetisi Liga 1 yang mulai bergulir sejak 8 Agustus, Erick menekankan pentingnya transisi yang baik dari tim nasional ke level klub.
Ia berharap performa para pemain tetap stabil, karena akan menjadi modal penting saat kembali memperkuat Garuda Muda di babak kualifikasi.
“Sekarang waktunya singkat. Saya belum tahu bagaimana performa masing-masing pemain di klub nanti, tapi itu yang akan menentukan kesiapan mereka untuk September,” tambahnya.
Generasi Muda Penuh Potensi
Menurut Erick Thohir, mayoritas skuad Timnas U-23 saat ini berusia sangat muda, dengan rata-rata 20,4 tahun.
Ini menjadi nilai tambah karena mereka masih punya banyak kesempatan tampil di ajang internasional seperti SEA Games, AFF U-23, hingga AFC U-23.
“Secara individu, para pemain harus menyiapkan diri sebaik mungkin. Banyak dari mereka adalah pemain inti dan punya potensi untuk terus berkembang,” ujar mantan Presiden Inter Milan yang akrab disapa Etho.
BACA JUGA: Target Juara Abduh Lestaluhu di Malut United di BRI Super League 2025/26
Kekalahan dari Vietnam Bukan Akhir Segalanya
Terkait kekalahan dari Vietnam di laga final, Erick menilai hasil tersebut bukan hal yang harus disesali.
Sebab, PSSI kini tengah membangun struktur jangka panjang untuk seluruh kelompok usia timnas, dari U-17 hingga senior.
“Kita sedang membangun fondasi tim nasional dari berbagai level. Tim U-17 sedang bersiap untuk Piala Dunia, dan Elite Pro Academy U-17 juga sudah disiapkan dari sekarang.
Jadi, kekalahan di final kemarin harus dilihat sebagai bagian dari proses,” tegasnya.
Tim U-23 saat ini, lanjut Erick, memang disiapkan untuk multi-event seperti AFF, AFC, hingga SEA Games.
Dengan jam terbang yang lebih banyak, para pemain diharapkan semakin matang menghadapi tantangan-tantangan mendatang.
BACA JUGA: PSM Makassar Jalani Adaptasi Lapangan di Stadion BJ Habibie Parepare
Ambil Pelajaran dan Lanjutkan Proses
Meski kalah di kandang, Erick tetap puas dengan performa tim. Ia mengingatkan bahwa dalam sepak bola, hasil bukanlah satu-satunya ukuran keberhasilan.
“Saya tetap puas. Semua orang ingin juara, tapi sepak bola punya banyak variabel. Yang penting kita dua kali masuk final, itu progres yang baik,” katanya.
Vietnam sendiri, lanjut Erick, bukan lawan sembarangan. “Mereka sudah tiga kali juara berturut-turut dan selama enam pertemuan, kita belum pernah menang.
Jadi kalau kemarin menang, itu akan jadi kemenangan pertama,” ujarnya.
Erick menekankan bahwa membangun tim nasional tak bisa hanya dinilai dari satu laga atau satu turnamen.
Fondasi tim dan keberlanjutan pengembangan di semua level adalah yang utama.