Iga Swiatek kembali membuktikan mental juara di panggung besar. Meski tampil kurang meyakinkan di awal, petenis asal Polandia itu sukses merebut gelar Korea Open 2025.
Iga sukses menundukkan Ekaterina Alexandrova dengan skor 1-6, 7-6(3), 7-5, Ahad (21/9). Kemenangan dramatis ini menjadi gelar ke-25 sepanjang kariernya sekaligus trofi ketiga musim ini.
Awal Laga Buruk, Swiatek Bangkit di Set Kedua
Pertandingan final di Seoul berlangsung penuh drama selama 2 jam 41 menit. Swiatek sempat terlihat goyah di set pertama, melakukan sejumlah kesalahan sendiri termasuk beberapa double fault.
Alexandrova pun memanfaatkan situasi itu dengan tiga kali break servis hingga menutup set pembuka 6-1.
Memasuki set kedua, duel menjadi lebih sengit. Kedua pemain saling mematahkan servis lawan, tetapi Alexandrova sempat berada di ambang kemenangan ketika unggul 30-15 pada skor 6-5.
Namun, Swiatek berhasil bertahan, memaksakan tiebreak, lalu tampil solid untuk merebut set kedua 7-6(3).
BACA JUGA: Iga Swiatek Bidik Gelar Perdana di Final Korea Open 2025, Alexandrova Incar Trofi Kedua di Seoul
Set Penentuan: Comeback Sang Juara
Set ketiga menjadi penentu sekaligus panggung comeback Swiatek. Meski sempat kehilangan ritme dengan tiga double fault dalam satu gim yang memberi keuntungan bagi Alexandrova, petenis nomor dua dunia itu segera bangkit.
Dengan forehand tajamnya, Swiatek kembali menekan dan akhirnya menutup laga lewat winner yang tak mampu dikembalikan lawan.
“Sejujurnya, saya sendiri tidak tahu bagaimana bisa menang hari ini, karena dia bermain luar biasa. Saya hanya mencoba bertahan dan tetap hidup di pertandingan,” ujar Swiatek usai laga.
Gelar dengan Nuansa Sejarah Keluarga
Bagi Swiatek, kemenangan ini memiliki makna emosional tersendiri. Ia menyebut keberhasilan ini seakan menjadi pelipur lara atas kegagalan sang ayah, Tomasz Swiatek.
Dimana saat itu Tomasz Swiatek gagal meraih medali ketika membela Polandia di cabang dayung Olimpiade Seoul 1988.
“Saya senang bisa juara di sini karena ada sejarah keluarga yang terkait dengan kota ini.
Ayah saya tidak bisa membawa pulang medali di Olimpiade, tapi setidaknya saya berhasil memenangkan turnamen ini,” ucap Swiatek sambil bercanda.
Rekor dan Catatan Baru
Dengan kemenangan ini, Swiatek mencatatkan rekor 25-5 dalam partisipasinya di final turnamen WTA.
Ia juga menambah koleksi gelar musim ini setelah sebelumnya menjuarai Wimbledon dan Cincinnati Open.
Di sisi lain, Alexandrova yang pernah juara Korea Open 2022 harus puas sebagai runner-up. Ia mengakui kehebatan lawan meski sempat berada di jalur kemenangan.
“Swiatek adalah pemain hebat. Bermain melawannya selalu sulit. Saya sudah mencoba melakukan yang terbaik, tapi kali ini belum cukup,” kata Alexandrova.
BACA JUGA: Korea Open 2025: Iga Swiatek Libas Barbora Krejcikova, Amankan Tiket Semifinal
Jalan Menuju Gelar
Perjalanan Swiatek menuju final sejatinya berlangsung mulus. Ia melibas lawan-lawannya di babak awal dengan dominan.
Namun, final kali ini menunjukkan sisi lain dari dirinya: kemampuan bertahan di tengah tekanan besar.
Laga melawan Alexandrova menambah daftar duel klasik keduanya. Swiatek kini unggul 6-2 dalam rekor pertemuan, termasuk dua kemenangan beruntun di musim 2025.
Gelar yang Menegaskan Status
Kemenangan di Seoul menegaskan Swiatek sebagai salah satu petenis paling konsisten di tur WTA.
Dengan enam gelar Grand Slam dan kini 25 trofi sepanjang karier, ia semakin kokoh sebagai ancaman utama bagi siapa pun yang mencoba merebut tahta puncak.
Swiatek menutup wawancara dengan optimisme. “Final selalu menghadirkan tekanan yang berbeda.
Tapi saya senang bisa menjaga level permainan dan meraih hasil ini. Semoga ke depan saya bisa terus bermain dengan konsisten,” katanya.
Dengan semangat juang dan daya tahan yang luar biasa, Swiatek sekali lagi membuktikan bahwa statistik di atas kertas bukanlah segalanya.
Di lapangan, mental dan keberanian sering kali menjadi penentu kemenangan.