Turnamen tenis bergengsi Rolex Shanghai Masters 2025 resmi digelar pada 1–12 Oktober di Qizhong Forest Sports City Arena, Shanghai, China.
Ajang ATP Masters 1000 ini kembali menghadirkan gebrakan besar, baik dari segi persaingan maupun hadiah uang yang ditawarkan.
Tahun ini, total hadiah yang diperebutkan mencapai US$9,193,540 atau sekitar Rp146 miliar.
Juara tunggal putra berhak mengantongi US$1,124,380, sementara pasangan juara ganda akan berbagi hadiah sebesar US$457,150.
Rincian Hadiah Tunggal Putra
- Juara: 1000 poin, US$1,124,380
- Finalis: 600 poin, US$597,890
- Semifinalis: 400 poin, US$332,160
- Perempat final: 200 poin, US$189,075
- Babak 16 besar: 100 poin, US$103,225
- Babak 32 besar: 50 poin, US$60,400
- Babak 64 besar: 30 poin, US$35,260
- Babak 96 besar: 10 poin, US$23,760
BACA JUGA: Linda Noskova Selamatkan Match Point, Singkirkan Pegula, dan Lolos ke Final China Open 2025
Rincian Hadiah Ganda Putra
- Juara: 1000 poin, US$457,150
- Finalis: 600 poin, US$242,020
- Semifinalis: 360 poin, US$129,970
- Perempat final: 180 poin, US$65,000
- Babak 16 besar: 90 poin, US$34,850
- Babak 32 besar: 0 poin, US$19,050
Sinner Gaspol di Shanghai, Awali Misi Pertahankan Gelar
Sejarah mencatat, tidak mudah bagi juara bertahan untuk kembali berjaya di Shanghai Masters.
Namun, Jannik Sinner menunjukkan tekad berbeda. Pemain peringkat 2 dunia itu membuka perjalanannya dengan kemenangan meyakinkan atas petenis Jerman, Daniel Altmaier, 6-3, 6-3, pada Sabtu (4/10).
Butuh waktu 1 jam 38 menit bagi Sinner untuk memastikan tiket ke babak ketiga. Ia tampil solid dengan permainan agresif sekaligus konsisten.
Hasil ini juga membuktikan ketangguhannya setelah baru saja menjuarai ATP 500 di Beijing beberapa hari sebelumnya.
“Pertandingan ini memang sulit karena saya tidak punya banyak waktu beradaptasi.
Tapi kemenangan ini terasa spesial. Saya harus siap menghadapi tantangan berikutnya,” ungkap Sinner.
Sinner kini akan bertemu Tallon Griekspoor. Catatan pertemuan keduanya cukup berat sebelah, dengan Sinner unggul 6-0 dalam rekor head-to-head ATP.
BACA JUGA: Anisimova Hentikan Langkah Gauff, Lolos ke Final China Open 2025
Jalan Terjal Menuju Sejarah
Sejak Novak Djokovic pada 2013, belum ada petenis yang mampu mempertahankan gelar Shanghai Masters.
Sinner berpeluang besar memutus tren tersebut. Apalagi, absennya Carlos Alcaraz akibat cedera membuat jalan menuju puncak klasemen dunia kian terbuka.
Jika mampu mengalahkan Griekspoor, jarak poin Sinner dengan Alcaraz di PIF ATP Live Rankings akan menyusut menjadi 1.290.
Bahkan, jika berhasil mempertahankan gelar, selisihnya tinggal 390 poin saja, membuka kans besar untuk merebut kembali peringkat nomor 1 dunia.
“Shanghai jauh lebih lembap dibanding Beijing, jadi tantangan fisiknya berbeda. Sekarang yang terpenting adalah menjaga kondisi agar siap di laga berikutnya,” tutur Sinner.
Medvedev Ikut Melaju dengan Mudah
Tidak hanya Sinner, mantan juara Daniil Medvedev juga menunjukkan kelasnya.
Unggulan ke-16 itu hanya butuh 60 menit untuk melibas kualifikasian asal Ceko, Dalibor Svrcina, dengan skor telak 6-1, 6-1.
Medvedev tampil dominan dengan 22 winner dan hanya membuat sembilan unforced error.
Di babak ketiga, ia akan berjumpa Alejandro Davidovich Fokina, yang sebelumnya menyingkirkan Matteo Arnaldi 6-4, 6-4.
Sementara itu, talenta muda Amerika, Learner Tien, yang sudah dua kali mengalahkan Medvedev sepanjang 2025, juga masih bertahan.
Tien menumbangkan Corentin Moutet lewat pertarungan sengit 4-6, 6-4, 6-4, dan selanjutnya akan menghadapi Cameron Norrie.
BACA JUGA: Jannik Sinner Juara ATP China Open 2025, Gelar Ketiganya Musim Ini
Persaingan Panas Menuju Babak-Babak Akhir
Dengan hadiah uang jumbo dan poin besar yang diperebutkan, Shanghai Masters 2025 menjadi ajang krusial jelang akhir musim.
Para petenis papan atas berusaha keras mengamankan posisi mereka di klasemen ATP, sekaligus memanaskan persaingan menuju ATP Finals.
Sorotan utama tentu tertuju pada Sinner, yang sedang dalam performa luar biasa di China.
Apakah ia mampu menorehkan sejarah baru sebagai juara bertahan pertama dalam 12 tahun terakhir, atau justru Medvedev dan bintang muda lainnya yang mencuri panggung? Semua akan terjawab di hari-hari berikutnya di Shanghai.