Lewis Hamilton Hampir Kena Penalti di GP Sao Paulo, FIA Hanya Beri Teguran

Lewis Hamilton Hampir Kena Penalti di GP Sao Paulo, FIA Hanya Beri Teguran
Lewis Hamilton - Dokumentasi Laman: Crash

Lewis Hamilton hampir kena penalti usai diduga melanggar aturan bendera kuning ganda pada sesi kualifikasi sprint Grand Prix Sao Paulo 2025.

Namun setelah dilakukan penyelidikan, FIA memutuskan bahwa sang juara dunia tujuh kali itu tidak bersalah dan hanya pantas menerima teguran resmi (reprimand).

Lewis Hamilton Hampir Kena Penalti di Kualifikasi Sprint

Insiden yang membuat Lewis Hamilton hampir kena penalti terjadi saat sesi SQ2, ketika ia sedang berusaha mencatatkan waktu cepat di lintasan Interlagos.

Sayangnya, upaya tersebut terhenti karena Charles Leclerc dari Ferrari mengalami spin di tikungan ke-10, memicu pengibaran bendera kuning ganda, sinyal bagi pembalap untuk memperlambat kecepatan.

Hamilton yang berada tepat di belakang Leclerc terpaksa mengurangi laju mobilnya dan gagal memperbaiki catatan waktu. Ia akhirnya hanya mampu menempati posisi ke-11 dan tidak lolos ke SQ3.

Namun, tak lama setelah sesi berakhir, FIA membuka investigasi terhadap Hamilton atas dugaan tidak memperlambat cukup signifikan di bawah bendera kuning.

Dugaan pelanggaran itu sempat membuat posisinya terancam penalti grid sebelum akhirnya keputusan resmi dikeluarkan.

BACA JUGA: Alex Marquez Kuasai Latihan Bebas MotoGP Portugal 2025, Bagnaia dan Acosta Tempel Ketat

FIA Temukan Bukti Hamilton Tidak Melihat Sinyal

Dalam hasil investigasi yang dirilis, FIA menjelaskan bahwa Lewis Hamilton hampir kena penalti karena dianggap tidak cukup menurunkan kecepatan saat melintas di area bendera kuning.

Akan tetapi, setelah melihat bukti video dan data telemetry, steward menilai bahwa pembalap Mercedes tersebut memang tidak sempat melihat sinyal bendera kuning yang muncul hanya sepersekian detik sebelum ia melintas.

“Menjelang akhir sesi Q2, mobil nomor 16 (Leclerc) berputar di tikungan ke-10 dan memicu bendera kuning ganda.

Tak lama kemudian, mobil nomor 44 (Hamilton) datang dan berada di tengah tikungan ketika panel lampu bendera kuning diaktifkan,” tulis FIA dalam laporan resminya.

“Rekaman kamera di mobil menunjukkan bahwa sinyal tersebut hanya menyala sangat singkat sebelum Hamilton melewati titik itu.

Fokusnya saat itu tertuju pada area belokan, sehingga wajar jika ia tidak melihat sinyal tersebut,” lanjut pernyataan tersebut.

Hanya Diberi Teguran, Bukan Penalti Grid

Meski tidak mengurangi kecepatan secara signifikan, FIA menilai Hamilton tetap bereaksi terhadap situasi di depannya karena melihat mobil Leclerc yang berhenti di pinggir lintasan.

Ia juga sempat menahan pedal gas sesaat, meskipun tidak melakukan perlambatan yang besar.

Berdasarkan data telemetry, steward menyimpulkan bahwa tindakan Hamilton memang tidak memenuhi syarat pengurangan kecepatan di bawah bendera kuning ganda.

Namun, mengingat kondisi sinyal yang hanya menyala sebentar, hukuman berat dianggap tidak perlu dijatuhkan.

“Dalam situasi seperti ini, biasanya dikenakan penalti lima posisi grid. Tapi demi konsistensi dan mempertimbangkan konteks, kami menilai teguran sudah cukup,” tulis FIA dalam keputusan akhir.

Dengan hasil ini, Hamilton dipastikan tetap start dari posisi ke-11 pada sprint race GP Sao Paulo, tanpa kehilangan posisi grid akibat penalti.

Keputusan tersebut disambut lega oleh Mercedes yang tengah berjuang menjaga performa tim di paruh akhir musim 2025.

BACA JUGA: Jadwal F1 Grand Prix Brazil 2025: Duel Panas Norris vs Piastri di Sao Paulo, Ini Waktunya Balapan!

Mercedes Fokus Hadapi Sprint dan Balapan Utama

Keputusan FIA yang meringankan hukuman membuat Hamilton bisa fokus menatap balapan sprint di Interlagos.

Pembalap asal Inggris itu menegaskan bahwa dirinya dan tim Mercedes telah mempersiapkan strategi terbaik untuk tampil kompetitif pada dua hari berikutnya.

“Kami cukup kuat di simulasi race. Jadi saya yakin kami bisa menebus hasil kualifikasi ini di sprint dan balapan utama,” kata Hamilton kepada media usai sesi.

Bagi Mercedes, GP Sao Paulo menjadi momen penting untuk menutup musim dengan catatan positif. Meski belum mampu menyaingi dominasi Red Bull secara konsisten, Hamilton dan rekan setimnya, George Russell, tetap menunjukkan potensi besar di akhir musim.

Tim juga berharap pembaruan kecil pada paket aerodinamika mereka bisa memberikan keuntungan tambahan di trek Interlagos yang terkenal menantang dengan kombinasi tikungan cepat dan elevasi tinggi.

Ferrari Masih Kesulitan di Interlagos

Sementara itu, Ferrari kembali menunjukkan tanda-tanda kesulitan dalam menjaga kecepatan mereka di lintasan Interlagos.

Charles Leclerc yang mengalami spin di sesi kualifikasi sprint hanya mampu menempati posisi kedelapan di grid, sementara Carlos Sainz juga gagal menembus posisi lima besar.

Performa tersebut semakin mempertegas bahwa tim Kuda Jingkrak masih belum menemukan formula ideal untuk bersaing dengan Red Bull dan McLaren di akhir musim.

Bagi para penggemar, keputusan FIA yang hanya memberi teguran kepada Hamilton dipastikan menambah bumbu panas dalam perebutan posisi di sprint race.

Dengan cuaca Interlagos yang sering tak menentu, potensi drama masih sangat terbuka.

Hamilton, yang dikenal sebagai salah satu pembalap paling berpengalaman dalam memanfaatkan peluang di tengah kekacauan balapan, tentu akan berupaya maksimal untuk menebus hasil kualifikasi yang kurang memuaskan.

BACA JUGA: Jadwal MotoGP Portugal 2025 Seri 21: Jam Tayang, Live Trans7 & Klasemen Terkini

Balapan Penentu di Akhir Pekan

Sprint race GP Sao Paulo 2025 menjadi salah satu penentu penting dalam perebutan poin menjelang akhir musim.

Selain menjadi peluang bagi Hamilton untuk menambah poin individu, hasil ini juga krusial bagi Mercedes yang tengah berjuang mempertahankan posisi di klasemen konstruktor.

Dengan start dari posisi ke-11, Hamilton harus bekerja keras menyalip pembalap-pembalap di depannya seperti Leclerc, Piastri, dan Norris.

Namun jika mampu menjaga ritme dan menghindari kesalahan, peluang finis di lima besar tetap terbuka lebar.

Konsistensi dan fokus akan menjadi kunci utama. Jika mampu mengulang performa apiknya di beberapa balapan terakhir, Lewis Hamilton hampir kena penalti justru bisa menjadi cerita pembuka kebangkitan Mercedes di penghujung musim Formula 1 2025.