Lewis Hamilton Merasa Dikhianati Ferrari? Ferrari Kena Sindir Minardi

Lewis Hamilton Merasa Dikhianati Ferrari Ferrari Kena Sindir Minardi
Lewis Hamilton - Dokumentasi Instagram/@lewishamilton

Lewis Hamilton disebut kecewa dengan Ferrari karena merasa dijanjikan sesuatu yang tak pernah datang

Drama internal di Scuderia Ferrari kembali mencuat setelah mantan bos tim F1, Giancarlo Minardi, mengklaim bahwa Lewis Hamilton tengah kecewa berat dengan tim barunya.

Menurut Minardi, juara dunia tujuh kali itu merasa ada sejumlah janji dari Ferrari yang tidak ditepati sejak kepindahannya dari Mercedes awal musim ini.

Puncaknya terjadi di Grand Prix Hungaria 2025, ketika Hamilton tampil buruk dan melabeli dirinya sendiri sebagai “tak berguna”, bahkan menyarankan Ferrari untuk mengganti dirinya sebagai pembalap.

BACA JUGA: Jadwal Persib Bandung vs Semen Padang FC di Laga Perdana BRI Super League 2025/2026

Meskipun sudah berlalu 24 jam, Hamilton tetap tak menarik kembali ucapannytersebut.

“Dari beberapa wawancara, saya menangkap bahwa Lewis mengeluhkan hal-hal yang dijanjikan kepadanya tapi tak pernah diwujudkan. Sulit memang menilai dari luar, tapi tampaknya Ferrari kini lebih fokus mengikuti arahan Charles Leclerc,” ujar Minardi kepada Gazzetta dello Sport.

Leclerc Mulai Dominan, Hamilton Terpinggirkan?

Spekulasi bahwa Ferrari mulai memprioritaskan Leclerc dalam pengembangan mobil SF-25 bukanlah hal baru. Ralf Schumacher bahkan lebih dulu menyinggung isu ini.

Dan performa Leclerc di Hungaria seolah memperkuat dugaan tersebut: start dari pole dan finis keempat, hanya kehilangan podium akibat masalah teknis yang aneh.

Sebaliknya, Hamilton kembali gagal bersinar. Setelah kualifikasi buruk, ia tak bisa berbuat banyak di balapan dan hasilnya jauh di bawah ekspektasi.

Ini menjadi bukti bahwa Leclerc tampaknya lebih mampu menjinakkan SF-25 dibanding rekan setimnya yang baru.

BACA JUGA: 10 Pemain Termahal di BRI Super League 2025/2026: Dominasi Pemain Asing!

Minardi: Hamilton Butuh Waktu, Tapi Masih Punya Kelas

Menurut Giancarlo Minardi, salah satu tantangan terbesar bagi Hamilton adalah proses adaptasi.

Setelah lebih dari satu dekade bersama Mercedes, kini ia harus belajar sistem kerja baru di Ferrari yang jelas tidak identik.

“Setelah bertahun-tahun di satu tim, tidak mudah mengubah metode kerja dan bahasa teknis,” kata Minardi.

Lebih lanjut, ia menganggap komentar keras Hamilton usai GP Hungaria sebagai bentuk pengakuan terhadap level Leclerc.

“Komentar yang dilontarkannya, meski banyak yang mengkritik, justru menunjukkan bahwa dia masih pembalap hebat. Ia ingin menyoroti betapa impresifnya performa Leclerc yang bisa meraih pole dengan mobil yang ia sendiri hanya bawa finis ke-12,” sebuat Minardi lagi.

Isu Pensiun: Hamilton Masih Ingin Bertarung

Di tengah badai kritik, beberapa tokoh F1 termasuk Bernie Ecclestone sempat menyarankan Hamilton untuk pensiun.

Namun Minardi tidak setuju dengan opini tersebut.

“Tidak adil mengatakan Hamilton sudah habis. Ketika ia diberi peluang, dia masih bisa menunjukkan kelasnya.

Masalah yang terjadi di Ferrari hanya mereka yang tahu. Tapi ini akan menjadi isu besar hingga akhir musim,” tegas Minardi

Ia juga meyakini bahwa selama Hamilton masih turun ke lintasan, berarti motivasi juara itu belum padam.

“Kalau dia sudah tidak ingin bertarung, dia pasti sudah pensiun. Fakta bahwa dia masih mau balapan menunjukkan bahwa dia masih percaya bisa membuat perbedaan,” lanjut Minardi.

BACA JUGA: Pemain Muda Malut United di BRI Super League 2025/26, Taufik Rustam Siap Buktikan Diri

Menuju GP Belanda: Saatnya Refleksi

Kini, Hamilton punya waktu selama jeda musim panas untuk mengevaluasi semuanya sebelum kembali membalap di Grand Prix Belanda.

Pertanyaan terbesar, apakah Ferrari bisa mengembalikan kepercayaan sang juara dunia?

Ataukah gejolak internal ini justru jadi awal retaknya kerja sama yang belum genap satu musim?