Max Verstappen Heran Usai Sprint Qualifying F1 Sao Paulo: “Mobilnya Benar-Benar Sulit Dikendarai”

Max Verstappen Heran Usai Sprint Qualifying F1 Sao Paulo “Mobilnya Benar-Benar Sulit Dikendarai”
Max Verstappen - Dokumentasi X: F1

Akhir pekan yang biasanya penuh percaya diri bagi Max Verstappen berubah menjadi frustrasi besar di F1 Grand Prix Sao Paulo 2025.

Sang juara dunia empat kali itu hanya mampu finis di posisi keenam pada sesi sprint qualifying, hasil yang jauh dari ekspektasi bagi Red Bull Racing.

Verstappen, yang masih bersaing ketat dalam perebutan gelar juara dunia musim ini, tampak kesal sepanjang sesi di Sirkuit Interlagos.

Setelah mencatat waktu yang kurang kompetitif, pembalap asal Belanda itu terdengar mengeluh keras lewat radio tim, menyebut mobilnya “rusak total dan tidak bisa dikendarai dengan normal.”

Verstappen Kehilangan Cengkeraman dan Stabilitas Mobil

Usai sesi sprint qualifying, Verstappen mengungkapkan bahwa masalah utama Red Bull ada pada grip ban yang buruk dan getaran berlebihan pada mobilnya.

“Ada banyak getaran di mobil, dan sensasi berkendara terasa tidak stabil,” ujar Verstappen kepada media setelah sesi usai.

“Kami benar-benar kehilangan cengkeraman. Di sektor tengah lintasan, mobil sama sekali tidak mau berbelok.”

BACA JUGA: Jadwal dan Starting Grid F1 Grand Prix Sao Paulo 2025: Lando Norris di Pole, Hamilton Start ke-11

Pembalap Red Bull itu menambahkan bahwa ia juga tidak bisa mempercayai bagian belakang mobilnya, sesuatu yang sangat krusial saat melaju di trek teknis seperti Interlagos.

“Saya tidak bisa andalkan rear grip-nya, mobil terasa buruk di semua sisi. Jujur saja, ini jauh dari performa yang kami inginkan,” katanya dengan nada kecewa.

Hasil tersebut membuat Verstappen harus start dari posisi keenam pada sprint race F1 Sao Paulo 2025, di belakang Lando Norris, Kimi Antonelli, Oscar Piastri, George Russell, dan Fernando Alonso.

Reaksi Frustrasi di Dalam Mobil

Momen frustrasi Verstappen terlihat jelas di akhir sesi ketika kamera on-board menangkap dirinya menggelengkan kepala sambil melepas pedal gas di garis finis.

Ekspresi kecewa itu mencerminkan kekecewaan Red Bull secara keseluruhan terhadap performa mobil RB21 di Interlagos.

Verstappen mengatakan bahwa kondisi lintasan yang tidak stabil turut memperparah masalah yang mereka alami.

“Kami sudah kehilangan grip sejak awal sesi. Ketika sektor pertama dan ketiga lumayan cepat, tapi sektor tengah terasa seperti mimpi buruk,” ujarnya.

Ketika ditanya apakah potensi hujan yang diperkirakan turun saat sprint race bisa membantunya naik posisi, Verstappen menjawab dengan realistis:

“Saya tidak tahu. Kita lihat saja besok. Tapi saya rasa kami kekurangan sesuatu yang mendasar. Saya tidak berharap tiba-tiba jadi jauh lebih baik hanya karena lintasan basah.”

BACA JUGA: Lewis Hamilton Hampir Kena Penalti di GP Sao Paulo, FIA Hanya Beri Teguran

Red Bull Akui Tak Bisa Sembuhkan Masalah Sebelum Sprint

Kekecewaan Verstappen juga diakui oleh pihak tim. Penasihat senior Red Bull, Helmut Marko, mengonfirmasi bahwa masalah utama ada pada kurangnya downforce dan grip di sektor teknis Interlagos, yang sulit diperbaiki dalam waktu singkat.

“Kalau melihat sektor satu dan tiga, kami hanya kalah sepersekian detik dari Norris. Tapi di sektor tengah, yang banyak tikungan, kami kehilangan banyak waktu karena mobil kekurangan downforce,” ungkap Marko kepada Sky Sports F1.

“Itu bukan hal yang bisa kami perbaiki dalam waktu satu malam. Kami akan gunakan data dari sprint untuk memahami arah perbaikan sebelum race utama hari Minggu,” lanjutnya.

Laurent Mekies: Verstappen Tak Bisa Maksimalkan Mobil

Sementara itu, Laurent Mekies, kepala tim Red Bull, menilai frustrasi Verstappen merupakan reaksi yang wajar.

Ia menjelaskan bahwa kondisi mobil saat ini tidak memungkinkan sang pembalap menekan performa hingga batas maksimalnya.

“Jujur saja, dia sangat tidak puas dengan bagaimana mobil bekerja saat ini,” kata Mekies. “Ketika pembalap tidak bisa mendorong mobil ke limit yang ia inginkan, itulah umpan balik yang kami dapatkan. Dan itu sepenuhnya bisa dimengerti.”

Red Bull berharap bisa melakukan perubahan setup sebelum balapan utama pada Ahad malam waktu Indonesia, namun peluang besar tampaknya masih dimiliki McLaren dan Mercedes yang tampil stabil sepanjang sesi latihan dan kualifikasi.

BACA JUGA: Alex Marquez Kuasai Latihan Bebas MotoGP Portugal 2025, Bagnaia dan Acosta Tempel Ketat

Tsunoda Juga Kesulitan

Rekan setim Verstappen, Yuki Tsunoda, juga tidak bisa banyak berbuat. Pebalap asal Jepang itu bahkan hanya mampu menempati posisi ke-18, menambah daftar masalah Red Bull di Sao Paulo.

Dengan hasil ini, Red Bull berada dalam situasi sulit menjelang Sprint Race F1 Sao Paulo 2025, di mana Verstappen harus bekerja ekstra untuk menyalip rival-rival utamanya di barisan depan.

Fokus ke Balapan Utama

Meskipun hasil sprint qualifying jauh dari harapan, Verstappen menegaskan bahwa fokus utama tetap pada balapan utama hari Ahad.

“Kami akan coba pelajari apa yang salah dan memperbaikinya sebelum Grand Prix dimulai. Masih banyak poin yang bisa kami kejar,” ucapnya.

Dengan posisi start keenam dan performa mobil yang belum optimal, tantangan Verstappen di Interlagos akan menjadi salah satu yang terberat musim ini.

Namun, seperti yang sering ia tunjukkan, pembalap asal Belanda ini selalu punya kemampuan untuk membalikkan keadaan.