Pecco Bagnaia dan Krisis yang Bikin Ducati Gelisah di MotoGP 2025

Pecco Bagnaia dan Krisis yang Bikin Ducati Gelisah di MotoGP 2025
Francesco Bagnaia - Dokumentasi Instagra/@pecco6

Pecco Bagnaia sedang menjalani musim terburuknya bersama Ducati di MotoGP 2025.

Alih-alih bangkit setelah jeda musim panas, performanya justru semakin menurun dan memicu kegelisahan besar di dalam tim pabrikan Italia tersebut.

Kondisi inilah yang kini membuat publik ramai membicarakan Pecco Bagnaia dan krisis yang bikin Ducati gelisah di MotoGP 2025.

Marquez Bersinar, Bagnaia Meredup

Di satu sisi, Ducati boleh berbangga dengan Marc Marquez. Sang juara delapan kali tampil luar biasa dengan meraih 11 kemenangan grand prix dan 14 sprint dari 16 seri yang telah berlangsung.

Marquez pun berada di jalur untuk merebut gelar ketujuhnya di kelas utama, sesuatu yang dulu sempat dianggap mustahil setelah cedera panjangnya.

Namun di sisi lain, Bagnaia yang sebelumnya menjadi wajah utama Ducati justru kesulitan besar.

Di MotoGP San Marino, ia hanya finis di posisi ke-13, sebuah hasil yang semakin menegaskan turunnya performa sejak awal musim.

Bahkan kemenangan tunggalnya musim ini di COTA terjadi setelah Marquez terjatuh dari posisi terdepan.

BACA JUGA: Flavio Briatore Yakin Lewis Hamilton Akan Kembali Rebut Kemenangan Bersama Ferrari

Garasi yang Suram

Pemandangan di garasi Ducati semakin jelas memperlihatkan perbedaan. Sisi Marquez penuh energi dan kegembiraan, sementara sisi Bagnaia tampak muram dan hampa reaksi.

Gigi Dall’Igna, otak di balik kejayaan Ducati, bahkan mengaku sudah kehilangan kesabaran. “Saya sudah kehilangan kesabaran, begitu juga para penggemar Pecco,” katanya setelah seri Misano.

Bagnaia sendiri sempat mengatakan bahwa kesabarannya mulai habis, meski kemudian meralat pernyataannya.

Namun dari hasil di lintasan, tampak jelas bahwa ia belum menemukan solusi yang tepat.

Masalah GP25 yang Tak Terpecahkan

Ducati sejatinya sudah mencoba berbagai perubahan pada GP25, mulai dari setup hingga konfigurasi mesin.

Namun, menurut laporan internal, tim meyakini masalah sebenarnya bukan pada motor, melainkan pada cara Bagnaia mengendarainya.

Sementara Marquez mampu menyesuaikan diri bahkan ketika motor sulit dikendalikan, Bagnaia mengaku tidak bisa “menunggangi masalah” seperti rekan setimnya.

Situasi ini mengingatkan publik pada perbandingan Marquez dengan Jorge Lorenzo di Honda tahun 2019, di mana hanya Marquez yang bisa menjinakkan motor bermasalah itu.

BACA JUGA: Jadwal F1 GP Azerbaijan 2025 Lengkap: Live Streaming dan Update Klasemen

Statistik yang Mengkhawatirkan

Jika melihat data, performa Bagnaia tahun ini benar-benar jeblok. Dari 16 seri, ia baru mengumpulkan 237 poin, hanya satu kemenangan tanpa kemenangan sprint.

Rata-rata poin per serinya hanya 14,8, jauh dibandingkan 24,9 poin per seri musim lalu.

TahunKemenanganSprintPoinPosisi Kejuaraan
20190N/A5415
20200N/A4716
20214N/A2522
20227N/A2651
2023744671
20241174982
2025102373 (sementara)

Terlihat jelas bahwa musim 2025 menjadi salah satu yang terburuk dalam kariernya bersama Ducati.

Ketidakcocokan Rasa dan Data

Masalah terbesar Bagnaia terletak pada rasa dengan bagian depan motor. Ia mengaku tidak bisa menekan saat pengereman seperti musim-musim sebelumnya.

Menurut data Ducati, input Bagnaia tidak sejalan dengan apa yang ditunjukkan sensor motor. “Ada faktor manusia yang tidak bisa kami tiru dalam simulasi,” kata David Attisano, kepala data Ducati.

Situasi ini menimbulkan perdebatan internal. Apakah masalahnya murni pada motor, atau justru pada kepercayaan diri Bagnaia yang runtuh akibat bayang-bayang Marquez?

BACA JUGA: Marc Tak Terbendung! Klasemen MotoGP 2025 Usai Seri San Marino: Kunci Gelar Dunia di Motegi

Jalan Sulit Menuju 2026

Ke depan, Ducati menghadapi dilema besar. Dengan Alex Marquez akan mendapat motor pabrikan pada 2026, hasilnya akan jadi tolok ukur apakah masalah ini hanya dialami Bagnaia atau juga pembalap lain. Jika Alex tampil baik, maka posisi Bagnaia akan semakin tertekan.

Enam seri tersisa musim ini akan sangat menentukan. Selain berpotensi kehilangan posisi ketiga di klasemen dari Marco Bezzecchi, Bagnaia juga terancam memasuki musim 2026 dengan masalah yang sama jika solusi tak segera ditemukan.

Satu hal yang pasti, Pecco Bagnaia dan krisis yang bikin Ducati gelisah di MotoGP 2025 kini menjadi sorotan utama, baik bagi penggemar, media, maupun Ducati sendiri.